Saturday, February 27, 2016

MEAL TRAIN 2-27-16

Na ... Yang ini judulnya juga meal train. Berhubung aku ikut papa ke rumah sakit untuk menjemput the new baby born, mama sajalah yang menyiapkan meal train dan sekaligus juga menyiapkan menu makan siang kami di hari Sabtu tanggal 27 Frebruari tahun 2016. Ada apa saja ya di menu meal train kali ini? Ada soto saja. Maksudnya? Kali ini mama dan papaku menyiapkan menu soto ayam dan pendampingnya mumpung cuaca lumayan cerah. Lho apa hubungannya menu meal train dengan cuaca cerah? Ya dihubung-hubungkan sendiri sajalah hehehe ... Soto ayam (suwir) yang dibuat versi homemade by RB 802 dilengkapi dengan pendampingnya berupa sayuran (taoge rebus, kubis rebus, tomat mentah, daun bawang mentah) dan juga non sayuran (telor rebus, kentang goreng, perkedel kornet dan tahu goreng). Tak lupa kerupuk karak ditambahkan dan juga sambal bikinan sendiri. Untuk dessert, mama sengaja menyiapkan cassava cake atau roti berbahan dasar ketela pohon yang diparut. Nampak kan dalam gambar cassava cake yang dimaksud? Bahan cassava cake ini adalah: 4 butir telor, 1/2 kaleng susu kental manis, 1 bag cassava grated (beli saja di Asian Store), keju shredded sesuai selera, garam (sedikit saja) dan juga baking soda (sedikit saja). Bahan-bahan tersebut di-mix dan kemudian dipanggang sampai matang. Apa yang menjadi menu meal train hari ini juga menjadi menu makan siang kami. Hmmm ... Menu yang menurut kami yummy ...

Tuesday, February 23, 2016

MEAL TRAIN 2-23-16

Meal train kali ini agak special. Kenapa? Karena mama menggunakan salah satu resepku di menu meal train kali ini. Apa itu? Udang goreng tepung. Lho kok? Iya ... Papa dan mamaku memakai resepku untuk membuatnya. Berbahan raw shrimp satu kantong, adonan tepung telor dan bumbu dasar dipersiapkan papa dan mamaku sebelum acara goreng menggoreng dimulai. Kata papa, resep udang gorengku terasa lebih krispi dibanding buatan orangtuaku. Selain udang goreng, papa dan mama menyiapkan bihun sayur dan juga brownies. Kali ini brownies yang dibuat tidak berasal dari scrach melainkan brownies yang sudah siap olah. Dough brownies ini kemudian ditambahi cream cheese mamaku agar terasa lebih legit. Aku suka sekali dengan brownies yang ditambahi cream cheese ini, jadi mama berharap, meal train yang mengikutsertakan brownies kali ini juga akan disukai oleh teman yang kami kirimi meal train. Juga, mama menggoreng peyek kacang sebagai tambahan menu meal train. Mama dan papa sedang hobi membuatnya, jadi sekalian saja peyek kacang ini disertakan di menu. Yay ... Siap sudah meal train buatan mama dan papaku ... Moga-moga kiriman ini bisa membuat teman kami happy hehehe ...

Monday, February 22, 2016

SUN RISE

Mumpung matahari yang mau terbit seolah baru aja bangun dari tidurnya alias munculnya malu-malu, papa mengambil gambar matahari terbit ini sebelum jam 7 pagi. Nampak kan semburat warna jingga di kejauhan? Langit masih nampak gelap dan bayangan pepohonan yang terpantul cahaya matahari nampak kontras dengan latar belakang jingga warna cahaya. Papa dan mamaku senang sekali dengan pemandangan yang seperti ini. Keindahan ini ditangkap dalam kamera di pagi hari itu. Meski gambar yang didapatkan tidak seindah pemandangan aslinya, tetap saja aku senang melihat gambar ini. Sebagai informasi, selama musim dingin ini kadang aku nggak ketemu matahari selama berhari-hari. Kenapa begitu? Ya memang begitulah yang terjadi. Musim dingin kadang dibarengi dengan tiadanya matahari selama berhari-hari ... Kalaupun ada, kadang cuma muncul sebentar lalu kemudian digantikan oleh mendung atau kabut atau salju atau hujan. Hmmm ... Menarik memang kalau kita bicara mengenai matahari ... Utamanya di saat terbit dan terbenam. Keindahan warna yang mengikuti saat matahari terbit dan terbenam memang sangatlah indah. Sayang kalau dilewatkan begitu saja rasanya hehehe ... Maka dari itu, meski kadang adem terasa di badan, pengambilan gambar matahari terbit dan terbenam di saat musim dingin menjadi cerita yang menyenangkan. Tangan yang kadang terasa kaku di saat menjepret gambar (karena sarung tangan kadang harus dilepas di saat memencet tombol) seolah tak lagi diingat di saat melihat keindahan cahaya matahari secara langsung maupun di dalam gambar. Meski sesudahnya dingin terasa nggak pergi, hati rasanya tetap hepi hehehe ...

Sunday, February 21, 2016

SUN SET

Matahari yang hampir tenggelam sore itu membiaskan warna merah jingga di langit. Keindahan ini diabadikan oleh papa meski dingin lumayan terasa di badan. Parking lot hampir gelap sehingga lampu-lampu penerang parking lot pun mulai menyala. Namun, cahaya matahari yang hampir tenggelam masih terlihat dengan jelas. Kata papa, kawanan burung gagak yang terbang menambah keindahan sore itu. Kawanan burung gagak yang jumlahnya puluhan atau bahkan mungkin ratusan ini mudah sekali dijumpai di saat musim dingin. Mereka sanggup bertahan dalam dingin dan biasanya hinggap di pohon-pohon yang tidak memiliki daun yang tersisa. Daya tahan tubuh mereka terhadap suhu dingin memang mencengangkan. Rasanya kami masih saja suka heran melihat kawanan gagak terbang kian kemari di saat burung-burung jenis lain tak terlihat batang hidungnya hehehe ... Kembali ke sore yang indah ini. Matahari yang sebentar lagi tenggelam ini perlahan mulai menghilang. Waktu yang diperlukan dari matahari hampir tenggelam ke matahari beneran tenggelam tidaklah lama. Hanya perlu beberapa menit bahkan kalau tidak salah seringkali kurang dari 5 menit saja. Sayang banget kan kalo moment indah seperti ini tidak diabadikan? Apalagi di saat musim dingin seperti ini, dimana matahari kadang betah berlama-lama bersembunyi alias kami nggak selalu ketemu matahari tiap harinya ... Na ... Mumpung matahari belum beneran tenggelam, yuk mari kita ambil gambarnya ... Kita nikmati rasa adem di luar rumah sebentar sampai matahari beneran tenggelam dan siang pun berganti petang hingga malam menjelang ... Awww ... Aku kok jadi puitis gini ...

Sunday, February 7, 2016

WEDDING ANNIVERSARY 2016

Brunch. Itulah yang kami pilih untuk merayakan wedding anniversary papa dan mamaku. Hari ini, tanggal 7 Februari tahun 2016, genap 17 tahun orangtuaku mengikat janji. Wow ... Gak terasa ya aku sudah hampir berumur 16 tahun hehehe ... Kenapa kok kami memilih brunch? Karena jam di saat kami menikmati menu hari ini tidak lagi termasuk dalam jam breakfast maupun jam lunch. Ya ... penggabungan waktu antara jam makan pagi yang dah lewat dan jam makan siang yang masih lama disebut sebagai jam brunch (breakfast + lunch). Kebetulan banget di hari Minggu siang ini udara cerah dan suhu tidak terlalu dingin, jadi, menikmati acara brunch di luar rasanya pas banget. Lalu, kemanakah kami menikmati brunch kami hari ini? Ada satu warung makan yang sudah lama ingin kami datangi. Warung makan ini ada di pojokan Jalan kesepuluh dan Jalan Indiana, berseberangan dengan pom bensin. Kalau melihat websitenya http://yogis.com/, warung makan bernama Yogi's ini menjadi salah satu warung makan tujuan bagi para mahasiswa disini. Utamanya di saat ada pertandingan atau games. Ya ... Acara nonton dan nongkrong bareng di warung makan menjadi salah satu tradisi anak sekolah yang mudah kita jumpai di negara ini. Warung makan yang memiliki fasilitas layar TV atau monitor berukuran besar (giant atau bahkan gigantic) akan menjadi salah satu tempat no-bar atau nonton bareng di saat ada event besar. Kalau tidak ada event besar alias yang ada adalah program reguler, warung makan tersebut tetap saja ramai didatangi pengunjung karena warung makan juga berfungsi sebagai tempat sosialisasi. Kenapa warung makan ini kami pilih? Karena kami belum pernah datang kemari hehehe ... Kami tentunya sudah melihat website-nya terlebih dahulu sebelum kami memutuskan memilih menu apa hari ini. Dengan begitu, kami berharap tidak perlu terlalu lama memilih menu di saat kami beneran ada di dalam warung makan ini. Saat kami sampai di parking lot warung makan yang masih lumayan kosong hari itu (kami pulang dari gereja jam 11.30 siang), kami segera saja mencari spot kosong yang terdekat dengan pintu masuk. Kami kemudian turun dan masuk ke dalam gedung dan terbaca sebuah tulisan yang menyebutkan kami bisa memilih meja dan kursi kami sendiri. Karena dining hall di depan kami masih nampak kosong (hanya ada satu atau dua meja yang terisi), kami memilih satu yang memiliki penerangan jelas dan tidak terlalu dekat dengan pintu keluar masuk. Sesudah kami duduk, seorang petugas bertanya pada kami mau memesan minuman apa. Kecuali mama yang memilih memesan jus jeruk, aku dan papa memesan air putih. Sesudahnya, kami membaca buku menu dan memilih memesan 2 appetizer berupa nacho dan chicken wing. Pesanan appetizer ini kami sampaikan kepada mbak petugas yang datang membawakan air minum yang kami pesan. Sambil menunggu pesanan camilan pembuka datang, kami membaca menu brunch yang mereka sediakan. Aku memilih menu burger dengan kentang goreng sebagai side dish-nya. Papa dan mama memesan 1 piring menu berisi pancake, scrambel egg, biskuit dan gravy, hashbrown, bacon dan juga sausage. Kok banyak banyak sekali isi piring papa dan mama? Ya memang disengaja begitu. Maksudnya? Papa dan mama memang mau membagi isi piringnya. Daripada pesan 2 menu dengan 2 harga, lebih baik memesan 2 menu yang sama dengan 1 harga meski porsi dikurangi hehehe ... Jadilah kami memesan 2 menu saja meski kami bertiga. Sesuatu yang jarang kami lakukan hehehe ... Saat camilan pembuka datang, kami segera saja mencicipinya. Porsi nacho yang tersaji lumayan banyak demikian juga untuk porsi sayap ayam tanpa tulang yang kami pesan. Hmmm ... Lumayan kenyang juga perut kami. Saat menu brunch yang kami pesan sampai di meja, mama tahu kami tidak akan sanggup menghabiskan semuanya. Ya ... Porsi normal ini terasa banyak untuk kami yang masih merasa kenyang karena kami memesan menu appetizer. Tentu kami menikmati brunch ini dengan santai tanpa tergesa-gesa. Tak lupa kami mengucap syukur sebelum kami memulai acara makan pagi menjelang siang ini. Met merayakan hari ulang tahun pernikahan ya pa dan ma ... Sehat dan rukun selalu ya ... Thank you untuk brunch hari ini ... Kalau ditanya gimana rasa makanan di warung makan ini? Jawabku: Biasa saja alias nggak ada yang istimewa hehehe ... Mungkin yang menjadikan warung makan ini laku adalah karena lokasinya yang strategis, tradisinya yang mengesankan dan juga fasilitasnya yang OK ... Anyway ... Acara eat out kami berakhir di jam 1.15 PM karena aku dan kedua orangtuaku akan mengikuti kegiatan lain di hari Minggu cerah ini ...