Friday, June 5, 2015

MAKSIBAR: MOTHER'S BEAR

Makan-makan lagi? Iya hehehe ... Kalo yang ini sih bersama salah satu teman papa dan mama yang bernama Shane. Sengaja siang itu, Jum'at  tanggal 5 Juni tahun 2015, kami janjian untuk lunch bareng di salah satu warung makan yang ada di jalan ketiga. Kebetulan warung makan ini berdekatan dengan gedung tempat Shane bekerja, jadi Shane bisa langsung ketemu kami di tempat ini. Kami janjian ketemu di jam 12.15 dan kami perlu segera memesan menu yang akan kami cicipi, mengingat jam istirahat siang Shane hanyalah 30 menit. Karena alasan keterbatasan waktu ini (begitu kami duduk dan memesan minuman - semua memesan air putih), kami pun memilih dengan cepat menu apa yang akan kami cicipi siang itu. Aku, papa dan mama sepakat memilih pizza dengan toping berbeda. Shane memilih sandwich. Untuk appetizer kami memilih jamur goreng. Sesudah pesanan dicatat petugas, kami pun kemudian menunggu pesanan kami selesai disiapkan. Kami melihat warung makan Mother's Bear cukup ramai siang ini. Ada banyak pengunjung yang sedang menikmati santap siang mereka. Sama seperti kami, mereka rata-rata datang bersama keluarga atau teman. Sambil menunggu kami kemudian ngobrol ngalor-ngidul. Obrolan tentang akan lahirnya anak Shane yang kedua, menjadi tema sentral hari itu hehehe ... Kata Shane, anak keduanya diperkirakan lahir hari Senin atau Selasa minggu depan ini. Menurut Shane,  dia dan anak laki-lakinya yang pertama (Clayton) menunggu dengan gembira kelahiran anak kedua (diperkirakan laki-laki) ini. Kayla (istri Shane) juga bergembira dengan kehadiran anggota baru keluarga mereka. Kami yang mendengar kabar ini tentunya ikut bergembira. Kami berharap, proses kelahiran baby minggu depan nanti bisa lancar; baik mama dan baby-nya sehat semua. Nggak terasa kami mengobrol dengan santai. Tapi kok, pesenan kami nggak sampai ke meja? Jam istirahat Shane semakin mendekati 30 menit. Artinya, Shane nggak bisa lagi berlama-lama menunggu datang. Lalu kami lihat petugas mendatangi meja kami. Petugas mengantar jamur goreng (dengan tepung) yang masih hangat. Tanpa menunggu lama, kami segera menghabiskan isi wadah. Lalu, kami menunggu lagi. Kali ini 30 menit waktu istirahat Shane habis sudah. Mama segera saja menuju counter pemesanan dan bertanya berapa menit lagi pesanan kami akan diantar. Petugas mengatakan sebentar lagi. Mama kembali ke tempat duduk dan mengatakan pada Shane untuk membungkus saja makanan yang dipesannya dan tidak perlu menunggu kami selesai santap siang. Shane sebenarnya mengatakan dia nggak pa pa menunggu dan ngobrol setelah pesanan datang, tetapi mama mengatakan lain kali kami mungkin bisa janjian maksibar lagi. Kali ini, makan siang tidak bisa sampai tuntas karena waktunya tidak memungkinkan. Shane pun OK dengan itu. Sesudah sandwich dan pizza sampai di meja kami, mama segera meminta to go box kepada petugas. Petugas kemudian memberikan 2 to box untuk kami. Mama kemudian mempersilahkan Shane pulang duluan. Sesudahnya, hanya kami bertiga yang menikmati makan siang bersama di Mother's Bear. Gimana rasanya? Yahud banget ... Masalahnya cuma satu, luamaaaaaaaa buangeeeeeet nunggu makanan sampai di meja (sejak memesan pesan hingga diantar ke meja). Kata papa, inilah resiko makan siang di warung makan favorit. Musti siap mental untuk menunggu lama hehehe ...

Wednesday, June 3, 2015

SABARRO: FREE TASTING

Yang ini sih bukan aku hehehe ... Hari Rabu tanggal 3 Juni 2015, mama dan teman-temannya mendatangi salah satu dining hall yang ada di dorm. Kata mama, ada undangan (judulnya Free Tasting) yang ditujukan untuk karyawan berkenaan dengan pembukaan warung makan baru yang bernama Sabarro. Warung makan yang berlokasi di Wright Quad ini menyajikan aneka menu makanan Italia seperti pizza, pasta, salad dan bread stick . Dalam undangan disebutkan jadwal free tasting yang dibagi dalam beberapa shift/hari sejak hari Selasa sampai hari Kamis. Jadwal yang tersedia ini ternyata tidak saklek alias fleksibel. Kalau kebetulan pingin nyicip menu tapi tidak bisa datang sesuai jadwal, program ini mempersilahkan siapa pun (yang mau datang dan mendapat undangan via imel) untuk datang di shift/hari lainnya. Menurut keterangan dalam imel yang diterima mama, outlet Sabarro ini akan dibuka untuk mahasiswa/umum sebagaimana outlet lain yang juga berada di dalam dorm ini. Sama seperti kantin sekolah sih sebenarnya, ada beberapa jenis makanan yang menjual produk mereka disitu dengan mahasiswa/umum sebagai pangsa pasarnya. Hanya saja, lokasi outlet ini berada di dalam dorm (asrama) yang ditinggali mahasiswa, jadi mahasiswa yang tinggal di dorm ini mendapat kemudahan untuk mengakses menu sarapan, makan siang maupun makan malam di lokasi yang sama. Mama dan teman-temannya memutuskan untuk datang di hari Rabu siang sejak jam 11 hingga 12 siang. Cuaca yang lumayan cerah membuat mama dan teman-temannya bersemangat hehehe ... Saat mama dan teman-temannya sampai di Sabarro, sudah nampak beberapa orang yang mengantri di depan petugas. Sambil mengantri, mama mencermati menu apa saja yang mereka sajikan. Dari jauh nampak pizza dengan aneka toping disediakan untuk dicicipi. Bread stick di dekat pizza juga sudah tersedia. Berikutnya, ada pasta dan juga menu ayam jamur yang sepertinya lumayan mengundang selera. Di bagian salad, beberapa sayur dan dressing sudah disediakan dan siap dipilih. Sesudah baki berisi makanan diisi menu yang mau dicicipi, baki dibawa menuju fountain yang berisi beberapa jenis pilihan air minum. Lalu, apakah yang mama pilih hari ini? Satu potong pizza, satu bread stick, satu piring mini berisi salad dan kentang beserta ayam jamur dan limun. Mama kemudian menuju dining hall yang luas banget dan menikmati apa yang sudah dipilih. Bersama teman mama lainnya, acara free tasting siang ini berlangsung menyenangkan hehehe ... Ada beberapa teman lain yang juga datang hampir bersamaan dengan mama. Dengan adanya teman lain ini, acara ngobrol pun menjadi seru. Ngomong-ngomong, menu yang tersaji hari ini bagaimana rasanya? Kata mama biasa saja alias nggak terlalu isimewa. Menurutku juga begitu. Lho kok aku bisa bilang begitu? Karena pizza yang ada di baki mama tidak mama cicipi dan kemudian mama bawa pulang untuk kucicipi hehehe ... Mks ya ma ...

Monday, June 1, 2015

GARDEN PLOT

Tante Melani dan om Syifa berbaik hati padaku. Mereka mengijinkanku nebeng (ikutan) berkebun di plot mereka. Ya ... Selama summer, untuk para penghuni apartment disediakan fasilitas kebun yang bisa mereka sewa seandainya mereka memerlukan. Beberapa teman Indonesia sign-up (mendaftar) untuk mengikuti program berkebun di saat summer ini dan tiba-tiba saja aku tertarik untuk ikut mendaftar. Karena aku tidak tahu apakah aku akan sanggup mengelola satu plot, akhirnya kuberanikan diri bertanya pada tante Melani kalo aku ingin ikut nebeng berkebun di plot-nya tante Melani dan om Syifa. Tante Melani mengijinkanku dan kami berunding mengenai apa saja yang perlu kupersiapkan. Tante Melani menanyakan padaku apa yang ingin kutanam. Aku menjawab semangka dan cabai pedas. Tentu aku ingin menyesuaikan apa yang akan kutanam dengan tanaman yang sudah ditanam tante Melani. Di plotnya, tante Melani dan om Syifa sudah menanam tomat, cabai dan beberapa jenis tanaman lainnya. Karenanya, aku sangat senang ketika apa yang ingin kutanam ternyata masih terbuka peluangnya hehehe ... Aku kemudian mengatakan pada tante Melani kalo aku akan mulai menanam setelah liburan sekolah dimulai (kira-kira akhir Mei). Tante Melani membebaskanku kapan saja aku mau mulai, dan 2 spot tersedia untukku di dalam kebun tante Melani dan om Syifa. Hari Minggu tanggal 31 Mei 2015, aku, papa, mama dan Nahiza pergi ke Bloomingfood. Kami mencari bibit semangka di sini dan sekaligus mencari beberapa bibit sayuran lainnya. Papa menemukan Asian green bean (mirip kacang panjang) dan bibit cabai pedas serta tomat. Tak lupa kami juga membeli satu karung kecil garden soil (semacam penyubur) dan juga cethok (mini tool). Setelah semua yang kami perlukan diperoleh, kami segera saja kembali ke rumah. Kebetulan hari itu gerimis turun, jadi kami menunggu sampai gerimis reda sebelum kami ke kebun. Ngomong-ngomong, dimanakah letak kebun tersebut? Di belakang rumah kami hehehe ... Dekat sekali kan? Karenanya, aku bersemangat untuk memulai acara berkebun kali ini. Sesudah gerimis nggak lagi ada, aku bersama papa dan Nahiza menuju ke kebun belakang rumah untuk memulai menanam semangka dan bibit sayuran lain. Semangka sudah berbentuk tanaman (tinggal memindah dari pot) sedangkan beberapa jenis sayuran masih berupa benih (seed). Dalam gambar yang diposting kali ini nampak kan seperti apa kegiatanku? Hehehe ... Ya ... Setelah menanam bibit (didahului dengan mencampur tanah kebun dengan penyubur), aku kemudian menyiram tanaman yang sudah menyatu dengan tanah. Selanjutnya, aku perlu rajin menengok tanaman ini dan memastikan kebutuhan airnya terpenuhi. Memang perlu kedisiplinan dan ketelatenan untuk memulai sesuatu yang baru seperti ini. Sebenarnya, kegiatan berkebun sudah menjadi program rutin tahunan yang ditawarkan kepada penghuni on campus family housing apartment. Sayangnya, baru tahun ini aku tertarik. Tahun-tahun sebelumnya, aku belum ada keinginan untuk mencoba. Na ... Meski baru memulai tahun ini, bukan berarti aku ketinggalan jaman hehehe ... Aku tetap bisa belajar karena berkebun bisa dimulai kapan saja. Lagi pula, modal utama berkebun adalah mau belajar. Dengan berkebun, kita belajar sabar dan telaten serta disiplin. Juga, kita belajar untuk menyiapkan mental seandainya hasil tidak sesuai yang diharapkan seperti tanaman kena hama, tanaman dimakan binatang dan gagal panen. Dari situ, aku mengerti dan memamahi betul serta menghargai para petani, pekerja perkebunan yang sedemikian mencintai pekerjaan "merawat" tersebut. Ah ... Aku kok jadi serius banget hehehe ... Yuk mari menanam sayuran dan buah dan nikmati saja semua prosesnya dengan happy ... Makasih banyak ya tante Melani dan om Syifa karena sudah memberikan kesempatan belajar untukku ...