Monday, July 28, 2014

ROTI KERING BUATAN MAMA

Na ... Dalam rangka lebaran, mama lagi-lagi mencoba membuat roti yang umum dijumpai saat lebaran. Sudah barang tentu roti yang dimaksud adalah roti kering. Roti kering yang mama coba buat adalah batang keju dan roti kacang. Adonan untuk batang keju yang dipersiapkan mama adalah sebagai berikut: 4 kuning telor (yolk), 1 stick butter, 1 cup keju shredded, 1 cup tepung. Keempat adonan ini kemudian dibentuk menjadi stick seukuran jari dan diletakkan di dalam loyang. Sesudah loyang/tray terisi penuh batang keju siap dimasak, tray ini dimasukkan ke dalam oven dengan suhu berkisar 300 sampai 350 derajat. Panggang sekitar 20-25 menit, batang keju akan matang. Jangan lupa, sebelum dimasukkan ke dalam oven, batang keju yang sudah tertata rapi di dalam loyang perlu diolesi putih telor dan ditaburi keju. Putih telur berfungsi seperti lem yang akan merekatkan keju parut dengan batang keju yang siap panggang. Bagaimana dengan roti kacang? Sama seperti membuat batang keju, adonan yang mama siapkan adalah: 4 putih telor (kuningnya untuk batang keju), peanut butter setengah botol (hampir 1 cup), 1 stick butter dan 1 cup terigu. Adonan ini juga dicampur rata (bisa menggunakan mixer) sebelum dibentuk sesuai selera dan diletakkan dalam tray (loyang). Sama seperti memanggang batang keju, masukkan tray yang sudah berisi roti kacang siap panggang ke dalam oven bersuhu 325 - 350 derajat selama kurang lebih 25-30 menit. Khusus untuk roti kacang, mama juga menambahkan kismis di dalamnya, agar ada rasa manis lain yang terasa saat roti kering ini digigit. Aku jelas tidak terlalu suka dengan ide ini karena aku tidak senang kismis hehehe ... Aku memang lebih suka menyantap roti batang keju yang memiliki rasa OK (menurutku). Kata mamaku, resep yang mamaku pakai seringkali tidak standard. Kenapa begitu? Karena mama memang suka mencoba beberapa jenis resep (untuk menu yang sama) dan kemudian disesuaikan dengan kebutuhan sendiri. Khusus untuk aneka cake, mama pasti tidak akan mengikuti resep terutama untuk takaran gula yang perlu dimasukkan dalam adonan. Kata mama, ini dikarenakan takaran gula yang disebutkan terlalu banyak menurut ukuran mama. Mama memang menyukai makanan manis, namun tidak berarti mama akan mengikuti takaran gula yang tertera dalam sebuah resep. Mama pasti akan mengurangi takaran tersebut saat mencoba sebuah resep. Meski kadang hasilnya menjadi tidak maksimal (kurang manis misalnya), mama tetap OK saja hehehe ... Kadang mama juga mengganti gula dengan madu atau bahan lain. Ya ... Manis memang menyenangkan, namun kalo terlalu banyak bisa repot hehehe ... Coba perhatikan hasil praktek mama hari ini. Lumayan kan? Karena tidak untuk disajikan kepada siapa pun, roti batang keju ini pun ludes dalam sekejab hahaha ...  

Friday, July 18, 2014

OLIVER WINERY

Na ... Hari Jum'at pagi, tanggal 18 Juli tahun 2014, kami berempat sudah siap menuju tempat piknik berikutnya. Kami akan menuju salah satu winery di dekat Bloomington yang bisa ditempuh dalam waktu 15 menitan. Sengaja kami mengajak tante Enny ke tempat ini, karena salah satu tempat unik di negara ini adalah winery alias perkebunan anggur. Tentu papa dan mama berdiskusi dulu dengan tante Enny mengenai jadwal kegiatan yang akan dilakukan selama tante Enny berada disini. Dan ternyata, tante Enny setuju dengan rencana yang dipersiapkan papa dan mamaku. Kunjungan kami berempat di tempat ini dilakukan sekitar jam 9 pagi, agar kami tidak terlalu siang datang kemari dan juga masih banyak waktu yang memungkinkan kami untuk melihat lokasi lain setelah kami menyelesaikan kunjungan disini. Pemilik winery ini, Mr Oliver, memiliki anak seusiaku yang juga bersekolah di tempatku. Kami sama-sama ada di grade 9 di SMA Utara di kecamatan Monroe. Aku beberapa kali ketemu temanku ini di acara-acara yang diselenggarakan oleh kecamatan Monroe. Na ... Saat kami berempat sampai di Oliver Winery ini, kami melihat banyak kendaraan yang sudah diparkir dengan rapi di parking lotnya. Kami segera memasuki toko, yang menjadi pintu masuk kami sebelum mengikuti tur di jam 10 nanti. Sambil melihat-lihat isi toko, kami juga menyempatkan untuk melihat dan membeli apa yang mereka jual. Tentu bukan hanya anggur yang mereka jual, melainkan juga coklat, selai, aneka snack dan juga pernik cantik yang bisa menjadi hiasan maupun dimanfaatkan sebagai tool. Tepat jam 10 pagi, acara tur ke dalam gudang atau tempat pengolahan anggur dimulai. Tur ini diikuti pengunjung yang tertarik mengetahui proses pembuatan anggur dan dipandu oleh salah satu petugas yang tentunya sangat mengerti sejarah berdirinya winery ini, mengerti proses pengolahan bahan dasar menjadi produk siap konsumsi, mengerti berbagai produk yang dijual oleh winery ini dan sebagainya. Umumnya peserta tur mengikuti jalannya tur dengan antusias. Meski tur ini bukan yang pertama kami ikuti, kami tetap saja senang mendengar cerita si pemandu tur siang ini. Emangnya, kapan kami kemari? Tahun 2011 saat aku dan mama belum terlalu lama berada di Bloomington. Kata mama, tempat ini terasa istimewa karena rumah/toko yang menjadi ikon ini memiliki design yang sangat cantik. Sebelum mengikuti tur hari ini, kami sempat melihat lokasi piknik yang ada di luar toko. Nggak tahu kenapa, mama suka sekali dengan suasana outdoor yang ada di sini. Picnic table yang tersebar dan bersebelahan dengan danau yang ada disini rasanya menjadi kombinasi yang pas untuk dinikmati. Demikian juga memandang interior rumah toko (yang menjadi jantung winery ini) rasanya kok membuat betah hehehe ... Makanya, sambil duduk dan ngobrol menunggu waktu tur, kami pun menikmati sejuknya udara di outdoor di sekitar winery ini. Kembali ke tur ya ... Setelah tur selesai, kami pun bergegas kembali ke kendaraan karena jam makan siang sudah memanggil. Kami memutuskan pergi ke rumah pizza yang ada di jalan ketiga karena ada program all you can eat yang bisa kami ikuti hehehe ... Tentu kami menikmati menu yang tersaji dengan happy hahaha ... Sesudah itu, mama dan tante Enny melanjutkan acara jalan-jalan di Lily's Museum (di kampus) karena ada tour di museum yang dimulai tepat jam 2 siang. Aku dan papa hanya mengantar mereka berdua saja dan kami tinggal di rumah. Kira-kira jam 4 lebih 30, mama dan tante Enny sampai di rumah. Tante Enny hanya sebentar saja beristirahat karena harus segera ke terminal bus di downtown Bloomington, untuk naik bus jam 6 sore. Papa dan mama kemudian bersiap mengantar tante Enny menuju bus station di jam 5.30 sore. Terima kasih banyak atas kunjungannya tante Enny. Kami senang sekali ... Ditunggu maen ke Bloomington lagi ya? 

Thursday, July 17, 2014

AROUND IU

Masih di hari Kamis, tanggal 17 Juli tahun 2014. Setelah pagi dan siang tadi kami berkunjung ke Brown County State Park dan Nashville, sorenya papa dan mama mengantar tante Enny keliling kampus IU. Kok aku nggak ikutan? Nggak ah ... Aku kan dah sering masuk kampus IU ... Jadi, aku dah apal tempat-tempat yang ada di IU hehehe ... Papa, mama dan tante Enny pun kemudian berangkat bertiga menuju kampus IU di sore hari yang cerah ini. Kata mama, kunjungan ke kampus sangatlah penting diagendakan untuk siapa pun yang datang dan bertamu di rumah kami. Kenapa begitu? Karena kampus IU termasuk salah satu kampus tercantik di US karena gedung dan landscape-nya yang indah. Jadi, jangan sampai pemandangan indah yang ada di dekat kita malah nggak dilihat hehehe ... Melihat gambar yang diposting disini terlihat jelas bahwa papa dan mama mengajak tante Enny memulai jalan-jalan sore ini dari Sample Gates. Dari sini, mereka bertiga menuju ke bagian dalam kampus IU seperti IMU, Art Museum, Library dan tentunya gedung perkuliahan yang ada di area ini. Mereka juga nampak mengambil gambar dengan latar belakang symbol IU yang menjadi ikon seperti bangku beton dengan logo IU, Menara di depan Art Museum, air mancur di depan IU Auditorium, Kapel di dekat IMU dan seterusnya. Termasuk juga patung dua manusia (laki-laki dan perempuan) yang terbuat dari besi yang ada di antara pepohonan rimbun di dalam kampus. Hampir semua tempat mereka datangi, sebelum kemudian mereka bertiga keluar dari kompleks IU yang ada di jalan ketiga sampai di jalan kesepuluh ini dan kemudian pindah lokasi ke jalan tujuhbelas dimana stadion dan aneka fasilitas olahraga untuk mahasiswa IU berada. Stadion yang dimaksud tentunya adalah stadion football. Ya ... Football selalu menjadi olahraga favorit di semua college, karenanya, stadion menjadi salah satu subyek yang patut dituju untuk diambil gambarnya hehehe ... Sesudah dari stadiun, mereka bertiga kemudian kembali ke rumah. Aku jadi teringat saat kami bertiga berkunjung ke sebuah state atau kota. Kami biasanya juga menyempatkan untuk mengunjungi kampus yang menurut mama perlu untuk dimasukkan dalam jadwal. Misalnya saja saat kami ke Lexington Kentucky, ke Chicago Illinois, ke Boulder Colorado dan juga ke Columbus Ohio. Rasanya sayang banget kalo sudah berkunjung ke sebuah tempat yang ada kampusnya kok nggak mampir. Tentu ini disebabkan karena papaku memang selalu ingin melihat kampus lain karena papaku kan seorang pelajar hehehe ... Melihat kampus atau sekolah lain tentunya menjadi sesuatu yang menyenangkan karena status mereka itu. Tapi jangan salah, kampus di negara ini umumnya memang cantik. Ini dikarenakan kampus dibangun sejak jaman sebelum tahun 2000 (bahkan sejak negara kita belum merdeka) dan areal kampus biasanya juga luas dan indah. Nggak heran, kalo kampus juga sering dijadikan tempat piknik hehehe ... Sebenarnya, kampus OSU (Ohio State University) tempat tante Enny belajar juga sangatlah bagus. Kompleks kampus berada di ibukota negara bagian Ohio. Untuk Indiana, kampus utama negara bagian ini ada di Bloomington. Kampus di ibukota negara bagian Indiana, namanya IUPUI. Jarak dari kampus IU utama ke kampus IU di Indy, kurang lebih 1 jam. Kampus IUPUI juga bagus, hanya saja letaknya di tengah kota (ibukota). Sementara itu, kampus IU di Bloomington terasa istimewa karena berada di luar kota dengan pemandangan yang cantik. Kampus yang menjadi kebanggaan warga Bloomington tentunya karena terpilih menjadi salah satu kampus tercantik di negara ini.

NASHVILLE & ICE CREAM

Rasanya nggak komplit kalo berkunjung ke Brown County kok tidak dilanjutkan ke Nashville hehehe ... Apalagi, di Nashville ada kedai ice cream Miller yang dah jadi tujuan favorit kami ... Masih di hari Kamis tanggal 17 Juli tahun 2014. Masih juga bersama teman kami, mbak Enny, yang secara khusus datang ke Bloomington untuk mengunjungi kami hehehe ... Dari Brown County, kami sempat memutar agak menjauhi exit gate alias kesasar hehehe ... Sekitar 10 menitan kendaraan mengitari area Brown County yang luas banget ini. Saat kendaraan kemudian menemukan gate yang dimaksud (ada 2 gate, north dan east) yaitu north gate, kendaraan pun segera diarahkan papa ke Nashville. Dari jauh kompleks kota Nashville sudah kelihatan. Kota yang selalu membuat kami ingin berkunjung lagi dan lagi karena suasananya yang istimewa. Seperti biasa, kami segera menuju library kota Nashville untuk memarkir kendaraan kami disitu. Selain karena tidak terlalu jauh dari tempat yang akan kami tuju, juga karena parking lot lain sepertinya sudah penuh. Meski bukan weekend, saat ini kan termasuk masa liburan summer, nggak mengherankan kalo ada banyak pengunjung yang juga datang dan berjalan-jalan serta menikmati kota ini. Kami berempat segera menuju kedai es krim yang ada di dekat Tourist Info Center. Sengaja kami nggak jalan-jalan ke tempat lain terlebih dahulu karena kami ingin segera menikmati es krim favorit hehehe ... Untung saja kami tidak perlu mengantri saat kami sampai di kedai es krim ini. Setelah membaca menu dengan cermat, kami segera memesan apa yang kami ingin rasakan. Aku memilih oreo mint. Mama sudah pasti memilih es krim yang ada gula lelehnya alias karamel hehehe ... Papa memilih es krim rasa baru (berry) dan tante Enny memilih varian coklat vanilla. Es krim segera saja kami terima setelah kami pesan. Wadah yang kami pilih pun tidak sama. Aku, papa dan mama memilih cup, tante Enny memilih cone. Sambil berisitirahat, kami menikmati es krim pilihan kami masing-masing. Setelah merasa cukup, kami pun kemudian keluar dari kedai es krim Miller dan mulai melihat-lihat kota Nashville. Panas menemani acara kita siang ini, termasuk saat kami mengambil gambar hehehe ... Namun, demi gambar bagus, kami ikuti saja instruksi papa ... Berbagai toko juga kami masuki dan kami lihat koleksinya. Meski tidak membeli, kami pede aja keluar masuk toko hehehe ... Tante Enny sempat menemukan souvenir cantik yang terbuat dari batu di sebuah toko perhiasan. Ya ... Nashville memang dipenuhi artis-artis lokal yang menawarkan hasil karya mereka dalam bentuk lukisan, ornamen, souvenir, makanan lokal dan aneka custom made stuffs yang hanya bisa didapatkan disini. Nggak heran kalo ada banyak sekali pengunjung yang setia datang dan menghabiskan waktu di tempat ini. Seperti kalau kita berjalan-jalan di kawasan Prawirotaman Jogja, ada banyak barang kerajinan yang dijual disana dan mungkin hanya bisa ditemukan disana. Menarik bukan? Selain aneka custom made stuff, berbagai tempat makan juga banyak tersedia di Nashville. Yang jelas, yang dijual adalah makanan khas negara ini hehehe ... Mama pun tak lupa mampir ke sebuah toko yang menjual popcorn dengan aneka rasa termasuk rasa karamel yang jadi favorit mama dan temannya. Tujuan kami mampir disini sih terutama untuk membelikan oleh-oleh popcorn rasa karamel untuk teman mama. Mama membeli 2 bungkus popcorn (satu untukku dan satu lagi untuk teman mama). Setiap kali mampir ke Nashville, selain mengunjungi kedai es krim Miller, kami juga selalu mampir di toko makanan ringan ini. Rasanya hati selalu senang saat berkunjung di kedua tempat ini hehehe ... Setelah merasa cukup berada di tempat ini, kami pun memutuskan untuk mengakhiri acara jalan-jalan sore ini. Lumayan menyenangkan juga acara jalan-jalan sejak pagi sampai sore ini. Saatnya kami pulang dan beristirahat sebentar sebelum memulai kegiatan berikutnya ...

BROWN COUNTY STATE PARK WITH FRIEND

Senengnya kami kami sekeluarga. Mulai dari Rabu sore sampai Jum'at sore, kami akan kedatangan teman sekaligus guru papa dan mamaku. Teman baik papa dan mama ini tinggal di Ohio, dan selama hampir 4 tahun kami berada di negara ini, kami baru sempat bertemu 2 kali, saat kami berkunjung ke Ohio di tahun 2010 dan tahun 2013 lalu. Sudah pasti kedatangan teman sekaligus senior papa dan mamaku kami nanti-nantikan. Berhubung teman papa dan mama juga melakukan perjalanan liburan selama summer ini, kami tentu perlu menyesuaikan dengan jadwal teman kami ini. Hari Rabu, tanggal 16 Juli 2014, tepat jam 7 malam mama sudah berada di Indy untuk menjemput teman keluarga kami. Siapa sih nama teman keluarga kami ini? Awalnya papa dan mama menyebutnya bu Enny, tapi kemudian mengubahnya menjadi mbak Enny. Dulu banget, waktu papa dan mama sekolah di Jogja, mbak Enny ini adalah salah satu pengajar mata kuliah di kampus tempat papa dan mama belajar. Na ... Setelah sekian lama nggak ketemu dan kami sama-sama berkesempatan hidup di negara ini, papa dan mama pun mengubah panggilan dari bu menjadi mbak agar hubungan formal sedikit berkurang hehehe ... Sesuai dengan janjian sebelumnya, papa menjemput tante Enny di pool bis Greyhorn di Indy. Meski agak tidak ontime, waktu kedatangan mbak Enny di Bloomington tidak terlalu malam. Karena matahari masih bersinar, jam 8.30 malam masih terasa seperti sore hari hehehe ... Sesampainya di rumah, kami segera bersantap malam bersama. Sambil ngobrol tentunya termasuk dengan membicarakan rencana kunjungan ke Brown County dan Nashville di hari Kamis pagi. Kira-kira jam 11 malam, kami pun kemudian beristirahat. Pagi harinya, kami bersiap memulai acara jalan-jalan di jam 9. Matahari sudah lumayan tinggi. Sarapan pagi itu kami nikmati di jam 8 pagi, karena kami tidak ingin jarak yang terlalu dekat dengan aktifitas kami berikutnya yaitu trekking di Brown County. Kendaraan meluncur di hari Kamis pagi yang lumayan sepi ini. Saat kami sampai di Brown County, rasanya kami tidak menjumpai banyak pengunjung. Namun demikian, kami tetap bersemangat untuk memulai acara jalan sehat pagi ini hehehe ... Rute yang sama kami lewati. Mengelilingi danau yang memantulkan bayangan pohon yang ada di sekitar danau. Adem terasa di badan, saat kami berjalan di dalam hutan ini. Karena musim ini musim panas, daun terlihat rimbun dan bisa menjadi pelindung bagi siapa saja yang ada di area ini. Tentu kami juga menyempatkan diri untuk berhenti di beberapa area dan mengambil gambar disitu hehehe ... Kami kemudian melanjutkan acara jalan-jalan sehat ini sampai kami selesai mengitari danau. Di kejauhan, kami melihat rombongan anak-anak (lumayan banyak jumlahnya) yang akan memulai trekking seperti yang baru saja kami selesaikan. Mereka sepertinya sangat excited. Sama seperti yang kami rasakan tentunya. Setelah berjalan menyusuri rute trekking terpendek di area ini (selama 45 menit), badan terasa segar. Kami pun kemudian kembali ke kendaraan dan bersiap menuju lokasi kunjungan berikutnya. Dimanakah itu? Nashville. Tempat piknik favorit mama kan? Iya betul hehehe ...

Wednesday, July 9, 2014

SUMMER ROAD TRIP 2014: ST LOUIS - BLOOMINGTON (MO - IN)

Setelah lumayan lama menikmati keindahan kota St Louis Missouri, mama dan papa mengajak aku meninggalkan taman kota ini dan menuju ke parking lot. Banyak pengunjung yang juga sudah mulai menuju parking lot seperti kami, namun sebaliknya kami juga melihat ada banyak pengunjung yang baru datang. Jam menunjuk angka 4 kurang 5 menit. Angka 4 ini sesuai dengan jam Indiana karena jam di Missouri sesungguhnya adalah jam 3 sore. Kenapa kami berangkat ke Indiana di jam ini? Tidak sebelumnya atau sesudahnya? Kata mama, perjalanan dari Missouri (St Louis)ke Indiana (Bloomington) menempuh waktu sekitar 3,5 jam. Karena kami berangkat dari Missouri jam 4 sore (waktu Indiana), kira-kira kami akan sampai di Bloomington jam 8 malam. Matahari kami harap masih bersinar. Namun demikian, kami musti memperhitungkan faktor lain seperti keluar dari kota St Louis (macet atau nggak), kemungkinan ada perbaikan jalan (membuat kendaraan tidak bisa melaju cepat), kemungkinan perubahan cuaca (misalnya hujan turun dengan deras akan membuat kendaraan mengurangi kecepatannya) dan yang lainnya (beli bensin, ke kamar mandi, ambil gambar di Welcome Center). Mama dan papa selalu memberikan slot waktu selama 1 jam (minimal) selama kami melakukanperjalanan darat. Saat kami kemudian berkendara dan mulai keluar dari kota St Louis, jalanan lumayan belum padat. Demikian juga saat kami sudah memasuki interstate, jalan yang kami lalui pun masih relatif lancar. Beberapa kali kami memang menjumpai road work yang mengakibatkan laju kendaraan kami berkurang. Namun demikian, perjalanan pulang ke Bloomie berjalan lancar dan tepat waktu. Kami sempat juga mampir di Welcome Center (yang ternyata milik state Indiana) dan mengambil beberapa gambar disitu. Selebihnya, kami menikmati perjalanan sore cerah ini dengan hati happy karena kami sebentar lagi akan sampai di rumah. O ya ... Saat kendaraan melewati tulisan Welcome to Indiana State, rasanya kami sudah berada di rumah hehehe ... Padahal kami masih harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam sebelum kami sampai di rumah. Rute yang kami tempuh adalah Interstate nomor 70 (I-70) sebelum kami berbelok menuju Spencer. Saat kami keluar dari I-70 dan melewati SR (state road) yang memiliki karakteristik berbeda dengan interstate (misalnya kecepatan musti berkurang, lebar jalan berkurang, dst), mama mengatakan inilah jalan yang kami lalui Kamis pagi minggu lalu saat kami memulai acara liburan kami ke kota lain. Karena hari Kamis lalu area ini masih gelap, kami baru melihat secara jelas apa yang ada di sisi kiri dan kanan SR ini saat kami melewatinya sore ini. Ada deretan rumah warga, ada areal ladang jagung, ada areal tak berpenghuni, ada state park dan sejenisnya. Saat kami sampai di kota terdekat (Spencer) kami melihat tata kota yang sama dengan yang ada di kota lainnya. Pusat bisnis memiliki bentuk yang hampir sama di mana pun di seluruh penjuru negeri ini (paling tidak kami melihat bentuk yang sama di beberapa negara bagian yang kami pernah datangi). Ah ... Melewati Spencer serasa sudah sampai di Bloomington saja hehehe ... Ya ... Karena jarak tempuh Spencer dan Bloomington memang tinggal 15 menit saja. Saat kami sampai di parking lot Redbud, rasanya happy banget. Kami kemudian keluar dari kendaraan, melakukan streching dan mengeluarkan semua barang bawaan kami dan membawanya pulang ke rumah. Yay ... Kami sampai di rumah dengan selamat, sehat dan happy ... O ya ... Kami juga punya sedikit oleh-oleh untuk teman-teman di Bloomington. Apakah itu? Silahkan lihat gambar di atas ...

SUMMER ROAD TRIP 2014: LUNCH (MO)

Yay ... Inilah tempat yang kami cari. Imo Pizza! Kenapa kami kemari? Semalam, saat kami sampai di St Louis Missouri, aku ingat salah satu acara TV (food network) yang meresensi aneka tempat makan (resto) di berbagai tempat di berbagai state. Na ... Di acara tersebut dikatakan bahwa St Louis Missouri memiliki rumah pizza yang terkenal yaitu IMO PIZZA. Karena sudah terlanjur tahu nama tempat ini, aku mengusulkan kepada orangtuaku untuk mengunjunginya selama kami berada disini. Awalnya aku sempat mencari melalui GPS. Ternyata ada beberapa tempat yang bisa kami tuju. Salah satunya memang ada di downtown. Saat kami berada di tengah kota St Louis dan mencari alamat Imo Pizza terdekat, GPS menunjukkan satu alamat yang kami putuskan untuk kami datangi karena jarak tempuh ke tempat ini gak jauh dari tempat kami berada. Jarak tempuh yang kumaksud adalah jarak tempuh melalui kaki alias jalan kaki karena kami memilih tidak berkendara di downtown St Louis. Namun sayangnya, saat kami menyusuri jalan yang dimaksud GPS, kami tidak menemukannya. Karena tidak mau melewatkan kesempatkan ini, mama pun kemudian bertanya pada salah satu orang mengenai lokasi Imo pizza. Orang itu menjelaskan bahwa alamat yang akan kami datangi berjarak sekitar 2 blok dari tempat kami berada. Petunjuk utamanya adalah mencari Market Street (Jalan Pasar). Dengan penuh rasa percaya diri, kami kemudian berjalan di side walk lebar yang ada di depan hotel berbintang di jalan utama di kota St Louis. Saat kami sampai di ujung blok, kami tidak melihat papan nama Market Street ini. Papa kemudian bertanya pada salah satu contractor worker (pekerja perbaikan jalan) yang ada di ujung jalan mengenai lokasi Street Market. Petugas tersebut mengatakan bahwa kami musti kembali ke arah kami berjalan tadi sekitar 2 blok lalu belok kiri. Hahaha ... Kami rupanya berjalan terlalu jauh dari tempat kami bertanya pertama kali. Ya sudah ... Itung-itung sambil olahraga hehehe ... Kami kemudian menemukan penanda Market Street dan menyeberang. Dari ujung jalan pasar, kami mencari dimana lokasi Imo Pizza. Kami mendapati Imo Pizza berada di gedung Hotel Hilton yang megah. Imo pizza berada di lantai dasar hotel ini. Segera saja kami masuk dan mengantri ke dalam tempat makan ini. Sambil mengantri, aku dan papa mempelajari aneka menu yang ada sebelum kami memutuskan apa yang akan kami pesan. Lumayan banyak juga yang mengantri dan juga menikmati santap siang di Imo pizza ini. Jam memang menunjuk angka 1.30 waktu Missouri (jam 2.30 waktu Indiana). Setelah aku dan papa sampai di depan petugas, aku langsung memesan 1 pan pizza besar dengan toping meat-lover. Juga, kami memesan salad dan memilih air soda sebagai menu pelengkap. Setelah pesanan dicatat, papa memberesi tagihan kami dan kami diberi nomor urut (55). Mama sebenarnya sudah memilihkan tempat duduk untuk kami (selama kami mengantri), namun mama kemudian mengajak kami pindah ke ruang yang lebih luas setelah kami mencoba duduk di area pilihan mama sebentar. Kami pun mengangkut semua bawaan kami dan mencari spot baru. Dining room luas terbuka nampak sangat nyaman untuk menikmati acara makan siang hari ini. Sebentar saja kami duduk di situ, pizza kami segera sampai di meja (sebelumnya petugas menyebut nomor yang dimiliki pengunjung). Pizza berukuran satu pan besar nampak mengundang selera. Crust pizzanya tipis sekali dan mereka memotong pizza dengan model tidak biasa. Maksudnya? Kalo selama ini pizza satu pan dibagi 6 atau 8 iris/potong dengan bentuk segitiga, kali ini pizza di depan kami diiris berbetuk kotak dengan ukuran kecil. Jadi, kami tidak langsung mengambil potongan pizza berukuran besar, melainkan kami mengambil satu potong pizza berukuran kecil. Bagaimana rasanya? Sudah pasti berbeda dengan rasa pizza yang pernah kucicipi sebelumnya; terutama karena pizza ini memiliki kulit yang tipis. Sambil menikmati pizza, kami melihat pemadangan di luar warung makan ini. Lanskap kota St Louis terlihat cantik dari sini. Gedung bertingkat dengan side walk lebar dan juga air mancur di tengah kota menjadikan kami betah duduk berlama-lama disini. O ya ... Salad sayur yang kami cicipi lumayan juga lho rasanya. Salad ini membuat kami merasa segar hehehe ... Meski perut kami lapar, ternyata kami tidak sanggup menghabiskan pizza satu pan ini hehehe ... Alhasil, kami meminta to go box untuk mewadahi pizza kami yang masih belum kami sentuh. Sesudah merasa cukup berada di dalam warung makan ini, kami pun kemudian keluar dari rumah pizza ini dan kembali menyusuri keindahan kota St Louis. Siang memang terik, tetapi perut sudah tidak lagi keroncongan dan kami merasa happy karena bisa mencicipi satu menu di salah satu rumah pizza yang lumayan dikenal. Soal rasa memang OK, bagaimana dengan harganya? Yang itu sih rahasia hehehe ... Satu lagi, sebenarnya kami bisa saja tadi mencicipi aneka rasa pizza dalam satu pan besar. Sayangnya kami tahu itu bisa kami lakukan setelah kami memesan satu pizza dengan toping meat lover. Anyway, gak pa pa banget kami gak mencicipi semua varian rasanya hehehe ... Makasih ya pa dan ma karena sudah mau mentraktirku disini.

SUMMER ROAD TRIP 2014: CITY OF ST LOUIS (MO)

Sesudah menikmati istirahat kami dengan minum kopi, kami melanjutkan acara melihat kota St Louis yang lumayan padat di siang hari ini. Panas lumayan terhalang gedung tinggi yang menjulang di sepanjang jalan utama yang kami lalui. Seperti kebanyakan kota besar lainnya, aneka gedung yang kita jumpai memiliki arsitektur yang menarik dan juga fungsi yang bermacam-macam. Selain gedung, kami juga melihat sarana transportasi yang lumayan beragam seperti bus, troli (bus khusus dalam kota - biasanya untuk keperluan wisata), kereta yang ditarik kuda dan sebagainya. Kami juga menyempatkan diri untuk memasuki gift shop namun sayangnya tidak banyak pilihan yang tersedia untuk kami. Meski tidak sibuk sekali, St Louis tetap menunjukkan wajah kota metropolisnya. Papaku mengambil gambar kota ini dari berbagai sudut. Kata papa, saat tahun 2009 papa datang ke kota ini, suhu sedang ada di puncak musim dingin. Papa datang ke tempat ini di bulan Desember menjelang natal. Nggak terbayang dinginnya kayak apa hehehe ... Bayangkan saja, musim dingin di tepi danau seluas itu seperti apa rasanya ... Ya ... Kota ini kan memang bersebelahan dengan danau yang luas banget. Seperti yang kita tahu, luas danau disini kan gak beda jauh dengan luas laut ... Saat danau tertutup salju, sudah tentu hawa dingin di danau menyumbang dan terakumulasi dengan hawa dingin di darat ... Ho ho ... Yang terbayang adalah dingin berlapis hehehe ... Na ... Mumpung sekarang musim panas, kami nikmati saja pemandangan di depan The Arch dan juga di sekitar monumen ini. O ya ... Kalau mau, ada paket wisata yang tersedia via udara (naik helikopter) maupun via laut (naik kapal) seandainya kita tertarik. Kami jelas memutuskan berjalan kaki saja menyusuri kota besar St Louis ini. Tujuan kami yang utama kan melihat dari dekat ikon St Louis atau ikon negara bagian Missouri ini hehehe ... O ya ... Saat kami berjalan-jalan di dalam kota St Louis, kami juga menjumpai proyek perbaikan (jalan/saluran air/taman, dst) di sekitar The Arch maupun di jalan-jalan di dalam kota. Namun jangan salah, kami tetap bisa berjalan-jalan dan menikmati kota dengan nyaman karena proyek ini tidak mengganggu pejalan kaki maupun kendaraan bermotor. Kami juga menyempatkan diri duduk-duduk di bangku yang tersedia di sidewalk sambil melepas lelah. Kami nikmati saja pemandangan di depan kami berupa penduduk/warga yang tengah beraktifitas seperti berjalan kaki, bekerja, naik kendaraan dan seterusnya. Aneka gambar yang dipasang mamaku menunjukkan sebagian (kecil) wajah kota St Louis ini. Menurut wikipedia, deskripsi kota St Louis adalah sbb: St. Louis (/snt ˈlɪs/) is an independent city and a major United States port in eastern Missouri. The city was developed along the western bank of the Mississippi River, which forms Missouri's eastern border with Illinois, Kentucky, and Tennessee. At the 2010 census, St. Louis' population was 319,294 and a 2013 estimate put the population at 318,416,[6] making it the 58th-most populous U.S. city in 2013 and  the second-largest city in the state. The St. Louis metropolitan area, known as Greater St. Louis (CSA), includes the city as well nearby areas in Missouri and Illinois; it is among the 20 largest metropolitan areas in the United States with a population of 2,900,605. The city of St. Louis was founded in 1764 by Pierre Laclède and Auguste Chouteau, and named for Louis IX of France. After the Louisiana Purchase, it became a major port on the Mississippi River. In the late 19th century, St. Louis became the fourth-largest city in the United States. It seceded from St. Louis County in March 1877, allowing it to become an independent city and limiting its political boundaries. In 1904, it hosted the Louisiana Purchase Exposition and the 1904 Summer Olympics. The city's population peaked in 1950; with restructuring of heavy industry and loss of jobs, plus postwar suburbanization, it began a long decline that continues in the 21st century. Immigration has increased, and the city is the center of the largest Bosnian population in the world outside their homeland. The economy of St. Louis relies on service, manufacturing, trade, transportation of goods, and tourism. The city is home to several major corporations, including Express Scripts, Peabody Energy, Ameren, Ralcorp and Sigma-Aldrich. St. Louis is home to three professional sports teams: the St. Louis Cardinals, one of the most successful Major League Baseball clubs, the St. Louis Blues of the National Hockey League, and the St. Louis Rams of the National Football League. The city is commonly identified with the Gateway Arch, which is part of the Jefferson National Expansion Memorial in downtown St. Louis. Na ... Jelas kan kira-kira apa yang tertulis di situ? Ya ... Sejarah tiap kota memang menarik untuk diketahui. Berbagai bangunan yang menjadi simbol sejarah pun banyak ditemukan di kota ini, termasuk bentuknya yang khas dan juga fungsinya yang nyaris tak berubah. Ah ... Menyusuri kota yang bersih ini memang menyenangkan. Apalagi situasi terasa aman dan membuat kita kerasan berada di dalam kota ini. Karena lumayan lama kami bertiga berjalan kaki mondar-mandir menyusuri beberapa bagian kota ini, kami pun kemudian merasa lapar. Aku mengusulkan pada kedua orangtuaku untuk membeli makan siang di dalam kota ini. Papa dan mamaku setuju. Dengan berbekal informasi dari TV, aku menyampaikan pada kedua orangtuaku bahwa di kota St Louis ini ada rumah pizza yang terkenal karena kelezatannya. Aku mendapatkan informasi ini saat aku nonton TV dengan channel food network. Karena lokasi warung makan ini tidak kami ketahui secara pasti, kami pun mencarinya di GPS. Apakah GPS mengenali tempat ini? Ya ... Kami melihat ada beberapa warung makan pizza dengan nama yang sama dengan yang kami mau dan ada di beberapa tempat yang berbeda-beda (GPS menunjukkan hasil pencariannya). Kami pun kemudian memutuskan untuk mendatangi tempat terdekat dan kami perlu memutuskan ke arah mana kami musti berjalan. Kami pun kemudian melihat aneka papan petunjuk yang ada dan tidak bisa menemukan jalan yang dimaksud. Daripada kelamaan, kami bertanya pada pegawai konstruksi di jalan dan mereka menunjukkan jalan mana yang musti kami tempuh. Kata mereka tempat tersebut tidak jauh dari kami berada dan kami hanya perlu menyeberang lalu berjalan satu blok saja. Kami mengikuti apa yang mereka katakan dan kami mendapati ada satu kompleks komersial yang mengelilingi sebuah taman yang cantik. Taman di dalam kota dengan air mancur dan juga pemandangan yang indah karena dari situ kami bisa memandang The Arch yang melatarbelakangi Capitol Hill. Ah ... Tempat ini nyaman sekali ... Betah saja rasanya berada di situ, sampai kemudian kami menyadari ada banyak homeless di sekitar tempat ini yang tengah duduk-duduk atau ada yang membawa kertas bertuliskan perlu donasi. Yang begini ini yang membuat aku dan kedua orangtuaku nggak merasa nyaman berada di sini hehehe ... Meski mereka tidak melakukan apa-apa (mereka hanya duduk-duduk saja), tetapi rasanya kami kok kurang nyaman. Apalagi kami mengambil gambar di beberapa bagian di sekitar taman ini. Nggak lucu banget kan kalo ada gambar homeless yang ikutan terekam hehehe ... Karenanya, kami nggak berlama-lama mengambil gambar di dekat mereka ... Selain gedung perkantoran, area ini banyak diisi tempat komersil seperti pusat perbelanjaan, tempat makan dan juga tempat tinggal. Khusus untuk tempat makan, deretan warung makan nampak rapi berjajar di sepanjang sisi kiri dan kanan jalan yang mengapit taman di dalam kota ini. Kami pun sebenarnya sudah sangat dekat dengan tujuan kami, yaitu rumah pizza yang katanya terkenal itu. Kami melihat papan nama rumah pizza ini dari seberang jalan, tempat kami berada. Tanpa menunggu lama, kami segera saja menuju rumah pizza ini. Jam menunjuk angka 1.30 waktu St Louis. Rasanya kok pas banget dengan jam makan siang yang sedang berlangsung ... Nggak heran, kalau kami melihat ada banyak orang lalu lalang keluar masuk tempat makan di saat jam maksi seperti ini. Yuk mari kita lihat apa yang menarik dari rumah pizza yang terletak di jantung kota St Louis ini ...