Kedai es krim yang terletak di pojokan jalan (SR 45 dan 46) ini sebenarnya sudah sering banget ingin kami datangi namun batal melulu hehehe ... Na ... Kali ini kami beneran mampir di sini karena sebenarnya hari ini kami ingin mengunjungi kedai es krim di Madison namun kami batalkan karena kami dah kekenyangan hehehe ... Sengaja kami mampir sore ini, selain sebagai pengganti batalnya acara tur ke took es krim, juga karena kami ingin makan es krim di saat suhu udara lumayan panas begini. Saat kami sampai di depan kedai, ada banyak pengunjung yang sudah mengantri terlebih dahulu. Jendela pemesanan dan jendela pengambilan letaknya saling berdekatan sehingga memudahkan pengunjung untuk memesan dan mengambil es krim yang diinginkannya. Selain es krim, Bruster's Real Ice Cream (http://brusters.com/) ini juga menawarkan smoothies, cakes, pies dan menu lainnya. Kami tentunya memesan es krimnya saja, karena selama kami tinggal disini, kami belum pernah mencicipinya hehehe ... Lalu, apa yang kami pesan? Papaku memilih rasa berry, mama memilih vanilla dan caramel, aku memilih oreo. Hehehe ... Ya memang selalu itu yang kami pesan saat kami beli es krim. Tak menunggu lama, pesanan kami pun sampai. Segera saja kami cicipi dan ternyata rasa es krimnya tidaklah terlalu manis. Ya ... Es krim di Bruster ternyata rasanya agak lain dari es krim yang biasanya kami makan. Kami merasa es krim yang tidak terlalu manis ini memberikan kami pengalaman rasa yang baru karena biasanya es krim memiliki rasa manis yang kadang membuat kami nggak mau makan banyak-banyak hehehe ... Tak menunggu lama, es krim dalam wadah (bowl dan juga waffle) tandas dan berpindah ke dalam perut kami ... Habis, udara terasa panas dan es krim yang kami pesan sepertinya menggoda banget hehehe ... Ya sudah ... Sambil ngobrol, tak terasa es krim kami habis bis ... Kami habiskan es krim kami di bangku yang tersedia di depan kedai es krim ini ... Sesudahnya, kami segera meninggalkan parking lot dan bersiap menuju ke rumah yang berjarak sekitar 5 menit dari sini. Ngomong-ngomong, berapaan tuh harga es krimnya? Ummmm ... Silahkan lihat di website mereka ya kalo penasaran hehehe ... Perut kenyang hati pun senang hihihi ...
Saturday, June 18, 2016
MADISON: PART 9 (MADISON - BLOOMIE)
Na ... Pemandangan di sepanjang jalan pulang dari Madison menuju Bloomington ya seperti ini kira-kira. Sama seperti saat berangkat tadi, kami melewati highway dan state road. Hijaunya daun-daun, rerumputan dan juga ilalang serta suhu udara yang panas menjadi penanda bahwa kami sedang berada di musim panas. Musim panas yang sedang beneran panas hehehe ... Pemandangan ini berselang-seling dengan hamparan lading jagung, tanah kosong, kompleks perumahan, sekolah, kompleks perniagaan, baliho besar, papan penunjuk arah dan sebagainya. Meski hari ini hari Sabtu, kendaraan yang lalu lalang tidaklah padat sekali. Kendaraan melaju dengan lancer dan tak terasa, waktu tempuh sekitar hamper 2 jam pun terlewati sudah. Dari highway kami memasuki state road. Penanda yang kami pakai adalah jembatan berwarna merah yang membentang di highway. Sebelum melewati jembatan ini, kami musti keluar dari highway dan menuju state road yang akan membawa kami kembali ke Bloomington. Ah ... Panas di luar terasa juga di dalam kendaraan. Meski jam menunjuk angka 6 sore, rasanya kami masih berada di jam 3 sore (waktu Indonesia) hehehe ... O ya ... Nomor highway yang kami susuri adalah 65. Dalam salah satu gambar Nampak kan nomor highway yang dimaksud? Ya ... Yang berwarna biru. Setahuku, aneka warna rambu lalu lintas disini memang biasa dujumpai di saat kami melakukan perjalanan. Sama dengan yang ada di tanah air kok. Ada rambu yang besar, ada rambu yang kecil. Ada yang berdiri di pinggir jalan yang kita lalui, ada juga yang menggantung di dekat stop light. Bagaimana kesanku atas perjalanan kali ini? Lumayan menyenangkan hehehe ... Melihat kota kecil lain di state yang sama dengan jarak tempuh yang nggak lama-lama amat lumayan membuat liburanku kali ini mengesankan hehehe ... Silahkan bagi yang ingin mampir ke Madison, jangan ragu untuk dating ... Lumayan menyenangkan kok kotanya ... Scenic by the river dan juga state park-nya mengasyikkan hehehe ...
MADISON: PART 8 (CLIFTY INN)
Sebagai bagian dari Clifty State Park, penginapan yang ada di atas bukit ini menawarkan pemandangan yang OK. Sengaja kami mampir sebentar di penginapan ini untuk melihat seperti apa sih OK-nya pemandangan yang mereka tawarkan? Hehehe ... Meski tidak menginap di Clifty Inn ini, kami tidak dilarang masuk dan melihat pemandangan indah yang bisa kami tangkap dari salah satu halaman penginapan ini. Apakah yang kami tangkap? Kota Madison yang bersebelahan dengan kali Ohio yang yang panjang dan menyejukkan. Ya ... Melihat hijaunya daun dan air yang mengalir membuat kami menjadi damai. Rasanya kami betah belama-lama disini sambil melihat pemandangan yang nampak elok dan menenangkan ini. Bersama kami, ada banyak pengunjung dan penghuni yang juga asyik duduk duduk di halaman samping penginapan ini sambil melihat pemandangan yang membuat betah. Meski masih panas, kami tetap menyempatkan diri melihat pemandangan dari sisi luar penginapan ini. Sejauh mata memandang, yang Nampak adalah kali yang panjang dan hamparan scenic view berwarna hijau yang seolah tidak ada batasnya. Berada di atas bukit dan melihat ke bawah seperti ini ternyata sangat menyenangkan. Apalagi angin bertiup sepoi-sepoi ... Rasanya betah banget berada disini hehehe ... Kata mama, kalo fall pasti pemandangan akan terlihat indah sekali. Foliage akan menjadi magnet bagi siapa pun yang melihatnya. Saat winter, pemandangan juga akan terasa indah. Salju yang menutupi semua area dan menyisakan kali Ohio yang mengalir rasa-rasanya akan menjadi mahakarya yang indah banget. Ah ... Bayangan indah ini rasanya nggak hanya bisa kita temukan di sini hehehe ... O ya ... tadi aku juga sempet berfoto di samping trolley wisata yang disediakan penginapan ini. Trolley wisata ini hanya dioperasikan di jam-jam tertentu dan akan memberikan fasilitas menjelajahi kota Madison yang berjarak sekitar 10 menit dari sini. Kota Madison yang ikonik menjadi bagian paket tur kalo trolley wisata ini beroperasi. Sebetulnya, kami bisa saja naik trolley ini kalo mau (bertepatan dengan jadwal operasi trolley di hari Sabtu jam 4 sore). Namun kami memilih tidak ikutan naik karena tadi kami sudah mengunjungi kota Madison. Jadi, untuk apa kami kembali ke Madison? Hehehe ... Kami lebih memilih melihat pemandangan dari Clifty Inn ini dan merasakan kemewahan seperti wisatawan yang menginap di Clifty Inn ini hehehe ... Nampak kan pemandangan yang kami maksud? Ya ... Gambar yang diposting mungkin memang tidak sanggup melukiskan keindahan yang kami lihat langsung, namun kami harap bisa mewakili apa yang kami tangkap siang hari ini. Langit biru yang menjadi latar belakang pemandangan yang kami tangkap seolah ingin menegaskan bahwa mahakarya Sang Pencipta ini begitu indah dan mempesona, sehingga patut kita nikmati tanpa kita perlu mengeluarkan biaya mahal. Kok bisa? Iya ... Karena kami tidak perlu menginap disini (di Clifty Inn) untuk bisa menikmati keindahan ini. Kami hanya memarkir kendaraan di parking lot dan kemudian melihat semuanya ini dari halaman belakang tanpa dipungut biaya apa pun ... Saat kami merasa cukup berada disini, kami pun kemudian menyudahi acara melihat pemandangan dari Clifty Inn ini. Saatnya kembali ke Bloomington setelah kami seharian berada disini. Rasa hati sudah lumayan puas hehehe ... Kami pun menyempatkan diri mampir ke restroom sebelum menuju ke kendaraan dan bersiap pulang ke Bloomie yang berjarak sekitar 2 jam driving. Panas masih saja terasa di luar ruang. Begitupun saat kami memasuki kendaraan. Ah ... Summer beneran panas kali ini hehehe ...
MADISON: PART 7 (CLIFTY FALLS STATE PARK)
Na ... Yang ini sih yang menjadi tujuan kami berikutnya. Clifty Falls State Park. Saat GPS kami setel, kami ternyata diarahkan ke kantor pusat state park ini, bukan di lokasi pikniknya hehehe ... Jadilah kami set ulang GPS dan ketemulah kami dengan lokasi piknik yang kami maksud. Di pintu gerbang state park, kami perlu membeli tiket seharga 7 dolar untuk resident Indiana. Petugas mengatakan pada kami bahwa lokasi air terjun di state park ini ada di area terdekat dari gate masuk ini. Segera saja kami kemudian menuju lokasi yang dimaksud. Jejeran kendaraan di parking lot seolah menjadi tanda tempat piknik yang kami tuju sudah benar hehehe ... Setelah kendaraan kami parkir, kami segera menuju papan informasi yang ada disitu. Sebentar membaca informasi yang tertulis di papan, kami segera mencari air terjun yang dimaksud. Meski mendengar suara air gemericik sejak kami memulai hiking hari ini, kami tidak menemukan dimana lokasi air terjun di state park ini berada. Setelah sebentar hiking, barulah kami melihat air terjun itu dari kejauhan hehehe ... Rasa-rasanya nggak mudah untuk mengambil gambarnya hehehe ... Kami pun kemudian melanjutkan acara hiking dengan semnagat lumayan tinggi. Trail naik turun yang kami lalui tidak membuat kami patah semangat. Bersama dengan pengunjung lainnya, kami berusaha untuk mengikuti trail yang kami pilih tanpa mengeluh. Ya ... Tangga yang disediakan menunjukkan betapa trail yang ada di area ini lumayan curam hehehe ... Nggak heran kami lumayan ngos-ngosan di beberapa titik dan sempat berhenti sejenak untuk melepaskan lelah. Dalam gambar yang kami posting nampak kan kira-kira seperti apa medan yang kami lalui? Hehehe ... Yang pasti nggak serem sih, hanya sedikit curam saja ... O iya ... Di salah satu sudut area trailing dan hiking ini, kami berhenti sejenak untuk memandang air terjun yang lumayan jelas terlihat. Meski nggak gede-gede amat, air terjun ini lumayan membuat hati menjadi sejuk saat memandangnya dan juga saat mendengar suaranya. Kata website (http://www.in.gov/dnr/parklake/2985.htm): Clifty Falls State Park is located near Madison with entrances on state roads 56 and 62. The park’s waterfalls change moods with the weather and the seasons and can range from roaring plunges to delicate bridal-veil mists to gleaming frozen titans. Winter and spring visits reveal them at their best. The rugged splendor of Clifty Canyon offers exciting year-round hiking and scenery. Clifty Creek’s stony bed is littered with fossil remnants telling of a long vanished marine ecosystem that teemed with life that included ancient corals, ancestral squids, brachiopods and more. Fossil collecting within Clifty Falls State Park is prohibited but nearby collecting locations are readily accessible. Hmmm ... Menarik bukan? Karenanya, kami sengaja datang kesini siang ini untuk melihatnya langsung. Meski tidak berbeda banyak dari McCormick State Park yang ada di Spencer, kami tetap merasakan perbedaan di Clifty Falls State Park ini. Ya ... Meski keduanya sama-sama memiliki air terjun, karakter kedua air terjun tersebut tidaklah sama. Anyway ... Perjalanan masuk state park di Madison di siang hari ini terasa menyenangkan. Hawa panas yang terasa, seolah bisa diredusir oleh pepohonan dan gemericik air terjun di kawasan ini. Kami merasakan kesegaran yang membuat kami merasa nyaman dan sehat. Ya ... Meski nggak sering-sering amat, mengeluarkan keringat di saat hiking seperti ini membuat badan terasa sehat hehehe ... Lalu, kami pun menjadi haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya. Untungnya kami membawa bekal air minum yang cukup. Apakah kami tidak merasa lapar? Tentu saja tidak. Kan kami baru saja menyelesaikan acara makan siang tadi hahaha ... O iya ya ... Pas bener ... Habis makan siang, kami melanjutkan acara siang hari ini dengan hiking. Energi yang baru kami kumpulkan sepertinya tersalurkan dengan benar hehehe ... Dengan hiking, kalori teralokasikan dengan baik dan tidak mengendap di dalam badan hehehe ... Ya ... Meski rute hiking yang kami pilih bukanlah yang terberat dan terpanjang, kami tetap merasakan keringat yang menetes lumayan banyak. Dari gambar yang kami posting, nampak kan keseriusan kami melakukan hiking di Clifty Falls State Park? Masih di hari Sabtu di bulan Juni di tanggal 18 di tahun 2016. Dan masih di kota Madison yang berjarak sekitar 2 jam driving dari Bloomington. Tentu saja kami nikmati perjalanan siang ini dengan happy hehehe ... Yuk mari kita lanjutkan acara siang ini mumpung hari masih belum gelap ... Mau kemana kami? Mau ke satu tempat piknik yang berlokasi di state park ini juga ... Kali ini kami naik kendaraan hehehe ...
MADISON: PART 6 (WARUNG MAKAN EMPRESS OF CHINA)
Na ... Makan siang kami di kota Madison akhirnya kami putuskan disini. Disini itu dimana? Di warung makan cina yang yang bernama Empress of China. Kok kami bisa memutuskan kesini? Ya ... Sebelumnya kami sudah membuat catatan mau makan siang dimana. Dari beberapa tempat yang kami rasa akan kami pilih, kami akhirnya mendatangi warung makan ini. Kebetulan, warung makan ini berada di jalan menuju tempat piknik yang akan kami datangi berikutnya. Jadi, sambil sekalian jalan ke tempat piknik itu, kami mampir di warung makan ini. Dari visitor center (tempat kami memarkir kendaraan), perlu waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tempat ini. Kami meninggalkan kota Madison yang ada di pinggir kali Ohio dan menuju warung makan yang berada di pusat perniagaan (dekat dengan tempat makan yang lainnya, dengan pusat perniagaan dan dengan gedung perkantoran). Saat kami sampai di warung makan ini, kami tak menunggu lama untuk memesan paket makan siang (dengan bonus sup dan lumpia) yang dipatok dengan harga ekonomis. Mama memesan mie goreng, papa memesan nasi goreng dan aku memesan nasi ayam. Seperti biasa, aku memang suka menu ayam hehehe ... Tak menunggu lama, sup pesanan kami pun sampai. Aku dan mama memilih menu hot and sour sup, sementara papa memilih egg drop sup. Gimana rasanya? Lumayan hehehe ... Nampak kan dalam gambar seperti apa bentuknya? Tanpa perlu menunggu lama, isi sup di dalam mangkok kecil ini pun pindah ke dalam perut hehehe ... Ketika ketiga piring pesanan kami sampai di meja, kami segera tahu bahwa satu porsi menu makan siang yang kami pesan ternyata memiliki volume yang banyak. Alhasil mama langsung yakin kalo mama nggak akan sanggup menghabiskan isi piring mama. Apakah betul? Ternyata betul hehehe ... Jangankan mama, aku saja ternyata nggak sanggup ngabisin isi piringku hehehe ... Jadilah aku dan mama kemudian meminta to go box untuk mewadai makanan yang nggak sanggup kami habiskan ini. Sambil menikmati makan siang kami, kami sempat memperhatikan interior warung makan khas Negara China ini. Warna merah, gambar naga dan juga penggunaan sumpit seolah menjadi ciri khas warung makan China pada umumnya. Saat kami berada disini, pengunjung warung makan ini tidaklah banyak. Mungkin karena jam makan sudah lewat (saat kami datang, jam menunjuk angka 1.30 PM) atau mungkin karena alasan lainnya. Entahlah ... Kami tidak tahu secara pasti hehehe ... Setelah kami merasa cukup berada di warung makan ini, kami segera saja bersiap-siap untuk keluar dari warung makan ini dan meneruskan perjalanan menuju tempat piknik berikutnya. Tak lupa, kami menyempatkan diri untuk mengambil gambar sebentar di depan warung makan ini. Rasanya Madison memang sepi ... Di saat weekend seperti ini, tidak terlihat kesibukan di area di sekitar warung makan ini ... Kata mama, kalo melihat ruas jalan yang ada di depan warung makan ini, mama jadi teringat kota Wonosobo hahaha ... Masak sih kayak kota Wonosobo? Sepertinya kok nggak mirip. Memangnya aku pernah ke Wonosobo, kok aku bilang Madison nggak mirip Wonosobo? Ya belum sih ... Tapi aku rasa, Wonosobo sedikit (atau banyak?) berbeda dari Madison hehehe ... Anyway ... Pilihan tempat makan yang lumayan yummy ini membuat kami kembali bersemangat untuk meneruskan acara jalan-jalan hehehe ... Yuk mari kita menuju salah satu ikon kota Madison ini ... Apakah itu? Penasaran?
MADSION: PART 5 (SIDEWALK ALONG THE OHIO RIVER)
Setelah melihat history center dan railroad museum, kami meneruskan acara jalan-jalan di Madison di siang hari ini. Kali ini kami menuju ke visitor center. Lho kok? Iya ... Sengaja mampir ke visitor center. Untuk apa? Untuk memastikan saja bahwa tempat yang akan kami datangi termasuk yang direkomendasikan. Iya ... Mestinya kami memang datang ke visitor center dulu sebelum mulai jalan-jalan di suatu area, namun kali ini kami sudah membawa bekal informasi dari rumah bahwa kami ingin berkunjung ke beberapa lokasi hehehe ... Jadinya ya sama juga kan ya hehehe? Memangnya kami mau kemana lagi? Kami mau ke Lanier Mansion dan juga ke sidewalk yang ada di sepanjang kali Ohio. Lanier Mansion ada di samping visitor center, sedangkan sidewalk yang kami akan datangi berlokasi di depan Lanier Mansion. Jadi lokasinya memang berdekatan hehehe ... Jadilah kami kemudian menyusuri sidewalk di sepanjang kali Ohio yang lumayan nyaman dipakai untuk jalan. Pohon yang menaunginya, bangku yang disediakan untuk pengunjung, serta pemandangan di kali yang lumayan panjang dan lebar ini seolah menjadi daya tarik utama sidewalk yang ditata dengan apik dan menyatu dengan aneka ikon kota Madison. Tak jauh dari situ ada water park dan juga downtown yang menyuguhkan aneka penginapan, warung makan, toko barang etnik dan seterusnya. Meski panas, kami tetap saja berjalan di sepanjang sidewalk. Tentunya aku sedikit protes tapi papa dan mamaku terus saja berjalan hahaha ... Meski sempat berteduh sebentar dan melihat pengunjung asyik beraktifitas di kali (naik kano, speed boat dan sejenisnya), rasanya panas tetap saja terasa hahaha ... Akhirnya papa dan mama mengajakku berjalan memutari blok yang ditumbuhi banyak pohon yang rindang sambil melihat sisi lain dari Madison. Kalau boleh kubilang, bangunan di Madison banyak yang mirip dengan bangunan di Kotabaru. Banyak bangunan besar bergaya colonial yang berfungsi sebagai rumah tinggal dan juga perkantoran. Kami kagum juga melihat bangunan yang sepertinya sudah berumur ratusan tahun tetapi masih dipelihara dengan baik dan masih berfungsi dengan baik juga. Aku kemudian mengajak kedua orangtuaku berjalan lebih cepat lagi menuju parking lot karena aku semakin kepanasan hehehe ... Lagian, papa dan mama bilang, setelah dari historic place ini kami akan mengisi perut terlebih dahulu sebelum kami melanjutkan kegiatan hiking di state park yang ada di Madison ini. Yuk mari hehehe ....
MADISON: PART 4 (LANIER MANSION)
Sebelum sampai ke pinggir kali Ohio, kami sempatkan mengambil gambar sebuah bangunan bersejarah yang dikenal dengan nama Lanier Mansion. Bangunan ini berdekatan dengan Visitor Center kota Madison ini. Masih di hari Sabtu yang panas, di tanggal 18 Juni tahun 2016. Bangunan berwarna oranye dan putih ini menjadi salah satu ikon kota Madison. Tentu kita bias masuk dan ikutan tur di dalam mansion ini, namun kami memilih tidak masuk dan ikutan tur karena masih ada tempat lain yang perlu kami datangi. Berada di luar mansion ini dan melihat kali Ohio yang ada di depan mansion membuat kami betah berlama-lama disitu ... Hamparan taman yang ditata rapi menambah suasana adem di tempat ini. Di sekitar bangunan ini juga disediakan bangku untuk menikmati keindahan kali Ohio dari dekat mansion. Seperti dalam film saja, pemilik mansion keluar dan melepaskan pandangan ke arah kali Ohio yang jelas terlihat dari tempatnya berdiri. Kalau mau melihat sejarah bangunan ini, Wikipedia mengatakan: The Lanier Mansion is the 1844 Greek Revival home of James F. D. Lanier, located at 601 West First Street in the Madison Historic District of Madison, Indiana. The home was designed by architect Francis Costigan of Madison. The mansion was built in strict accordance with the Greek Revival style of architecture. Testimony to this is that the right door on a pair of doors opens only into a wall; the right door was necessary so that the left door would have a match. Lanier only lived at the property for seven years, afterward he moved to New York. In 1861 his son Alexander moved into the home, and lived there until 1895. It would remain with the family until 1917 when James' youngest son Charles gave it as the Lanier Memorial Museum to Jefferson County Historical Society. In 1925 the society, with the family's blessing, gave control of it to the state, which promptly opened it publicly as a historic house museum. It is located in the Madison Historic District. Ya ... Bangunan ini rupanya berumur lumayan tua dan menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota ini. Meski tua, bangunan ini terpelihara dengan baik. Nyatanya, hingga sekarang bangunan ini masih berdiri kokoh dan menjadi salah satu destinasi wisata kota ini ...
MADISON: PART 3 (MADISON RAILROAD STATION MUSEUM)
Sesudah menyelesaikan melihat-lihat History Center, kami meneruskan acara masuk ruang hari ini di Railroad Station Museum). Dengan berbekal tiket yang kami beli di history center, kami mengikuti tur di dalam museum kereta. Tur sudah dimulai saat kami masuk ke dalam museum. Bapak pemandu tur adalah suami dari ibu yang bertugas di history center. Dari gambar ke gambar dan dari ruang ke ruang, kami mendengar sejarah perjalanan alat transportasi yang menggunakan mesin uap ini. Stasiun lama yang ada di gambar menjadi saksi perjalanan sejarah perkeretaapian di Madison Indiana. Bersama kami ada rombongan 2 keluarga yang juga mengikuti tur kali ini. Tur berlangsung selama kurang lebih 30 menitan. Penjelasan mengenai sejarah perkeretaapian disampaikan dengan detil dan jelas oleh tur guide kami hari ini. Pertanyaan yang diajukan peserta tur dijawabnya dengan antusias. Menurut situsnya https://www.nps.gov/nr/travel/madison/Madison_Railroad_Station.html):
Constructed for the Pittsburgh, Cincinnati, Chicago, and St. Louis Railroad Company in 1894, the Madison Railroad Station is the third to serve the community. Unlike early railroad properties that valued functionality over style, the Madison station used an octagonal plan rarely employed for commercial and public buildings. It is the only example of this unusual building style in Madison. The two-story octagonal main section served as a passenger waiting room with the second story forming a cupola that reached above the wraparound porch’s roof. The small wing off the cupola’s west side housed the baggage area and ticket office. Passenger service ended in 1935, but the railroad retained ownership of the building until the 1960s when it was used by a storage company and later housed the Wilco Electric Company. In 1986, the Jefferson County Historical Society purchased the property and restored the station to its historic appearance. It is now home to the historical society’s Railroad Station Museum where the space is interpreted as an early 20th-century passenger station. The Madison Railroad Station contributes to the historic significance of the Madison Historic District, which is listed in the National Register of Historic Places and designated a National Historic Landmark. Na ... Jelas kan apa yang kami dengar saat kami mengikuti tur siang ini? Ya ... Selain menambah pengetahuan, pengalaman juga juga kami dapatkan hehehe ... Sesudah tur selesai, kami pun bersiap melanjutkan acara siang ini dengan melihat ikon kota Madison lainnya ...
MADISON: PART 2 (HISTORY CENTER)
Sesampainya di Madison, kami segera memarkir kendaraan di depan history center dan bersiap memulai melihat-lihat kota ini. Hari terasa makin panas dan kami pun berggas masuk ke dalam gedung biar nggak kepanasan hehehe ... Seorang petugas menyapa kami dan mengatakan kami bisa membeli tiket seharga 7 dolar untuk masuk ke history center ini dan juga ke museum kereta (gedung museum ada di sebelah history center). Kalo mau membeli tiket terpisah, masing-masing harganya 4 dolar. Kami memutuskan untuk membeli tiket gabungan dan papa membayar 21 dolar untuk ketiga tiket yang kami beli. Setelah tiket diperoleh, kami memulai melihat-lihat sejarah perjalanan kota Madison ini. Replika, foto, patung, benda peninggalan yang menjadi koleksi museum ingin memberikan gambaran secara detil dan mendekati realita. Kami, para pengunjung, diharapkan mendapatkan gambaran seperti apa kira-kira masa demi masa yang dilalui kota ini. Musim yang berganti, bangunan yang menjadi ikon, tokoh yang mewarnai sejarah kota Madison, kekayaan alam kota ini, gambaran kegiatan dan aneka jenis informasi disajikan dengan cukup menarik di dalam museum ini. Meski tidak terlalu besar, lumayan banyak informasi yang bias kami dapatkan. Selain kami, ada beberapa pengunjung yang juga asyik melihat-lihat sejarah kota Madison ini. Kata Wikipedia: Madison is a city in and the county seat of Jefferson County, Indiana, United States, along the Ohio River. Its estimated population was 12,247 as of 2016. Over 55,000 people live within 15 miles of downtown Madison. Madison is the largest city along the Ohio River between Louisville, Kentucky and Cincinnati, Ohio. Madison is one of the core cities of the Louisville-Elizabethtown-Madison metroplex. An area with a population of approximately 1.5 million. In 2006, the majority of Madison's downtown area was designated the largest contiguous National Historic Landmark in the United States—133 blocks of the downtown area is known as the Madison Historic Landmark District. Lebih lanjut, Wikipedia mengatakan: Madison was laid out and platted in 1810, and the first lots were sold in 1811 by John Paul. It had busy early years due to heavy river traffic and its position as an entry point into the Indiana Territory along the historic Old Michigan Road.Indiana's first railroad, the Madison & Indianapolis Railroad, was built there from 1836 to 1847. Chartered in 1832 by the Indiana State Legislature as the Madison Indianapolis & Lafayette Railroad, and construction begun September 16, 1836, the railroad was transferred to private ownership on January 31, 1843, as the Madison & Indianapolis Railroad. Successful for more than a decade, the railroad went into decline and was sold at foreclosure in 1862, renamed the Indianapolis & Madison Railroad, and after a series of corporate transfers, became part of the massive Pennsylvania Railroad system in 1921. In March 1924, the Madison Area Chamber of Commerce was founded to aid area business growth and development. Madison's days as a leading Indiana city were numbered, however, when river traffic declined and new railroads built between Louisville, Indianapolis, and Cincinnati tapped into Madison's trade network. As a result, Madison's growth did not continue at the same pace it had experienced before the Civil War. During the late nineteenth century, many new buildings were still being built, but, in many cases, older structures were modernized by adding cast iron store fronts and ornamental sheet metal cornices. Some earlier buildings survived without major alterations, and the Madison's National Landmark Historic District today contains examples of all the major architectural styles of the nineteenth and early twentieth centuries, from Federal to Art Moderne. Since 1970, the population of Madison has declined from 13,081 to 11,967 according to the 2010 US Census data. Gimana? Lumayan seru kan sejarah kota cantik ini? Hehehe ... Sesudah menyelesaikan acara melihat-lihat history center, kami keluar gedung dan mengambil gambar di sekitar gedung. Lokomotif tua berwarna merah juga kami sambangi dan kami jadikan latar belakang pengambilan gambar hari ini. Selain itu, taman di depan history center juga sayang untuk dilewatkan begitu saja hehehe ...
Subscribe to:
Posts (Atom)