Minggu siang, 4 Mei 2014, mama dijemput tante Sonia dan tante Fitri untuk maksibar di salah satu dining hall yang ada di kampus. Dimanakah itu? Di gedung Wright. Gedung ini berada dekat sekali dengan perputakaan pusat (B Wells Library) dan merupakan salah satu dining hall yang biasanya buka pada saat summer (nampaknya tahun ini akan ditutup karena akan renovasi). Di Indiana University ini ada banyak single houses (asrama untuk mahasiswa undergrad) yang umumnya dilengkapi dengan dining hall. Dining hall ini disediakan karena tidak adanya dapur di dalam apartment para penghuninya. Biar nggak repot dengan mencari lokasi makan pagi, siang ataupun malam, dining hall ini pun kemudian dibuka di dalam single housing tersebut. Pada masa kuliah fall dan spring, hampir semua dining hall buka di masing-masing single housing. Tidak demikian halnya dengan summer. Karena tidak banyak mahasiswa tinggal (mengambil kelas) selama summer, single housing biasanya dikosongkan untuk perawatan (maintenance) dan perbaikan (renovation). bagi mahasiswa yang tinggal dan mengambil kelas selama summer, tersedia 2 atau 3 single housing yang tetap bisa ditempati termasuk dining hallnya. Salah satunya adalah Wright yang didatangi mama kali ini. Apakah aku sudah penah berkunjung kemari? Sudah. Waktu itu aku dan beberapa teman diajak salah satu teman keluarga untuk mencicipi menu yang tersedia. Kurasa, pengalamanku tidak jauh berbeda dari mama yaitu takjub melihat ada dining hall seluas (sebesar) ini. Coba perhatikan gambar yang diambil mama. Tampak kan betapa luasnya ruang makan bagi mahasiswa? Di dalam aula sebesar inilah tertata meja dan kursi makan yang banyak sekali jumlahnya. Bayangkan saja kalau penghuni asrama sebanyak 1000 mahasiswa, kursi dan meja yang tersedia disini kemungkinan besar tidak berbeda dari angka tersebut. Selain besar, ruang makan ini sudah pasti bersih dan nyaman sekali. Siapa pun bisa menikmati aneka menu yang tersedia dengan bebas dan leluasa. Memangnya ada menu apa saja? Saat mama datang kemari, mama melihat beberapa counter yang menyediakan aneka menu khas negara ini (sandwich, burger, pizza, ayam goreng, masakan Meksiko) dan sejenisnya. Counter untuk aneka minuman tersedia sendiri, demikian juga counter untuk salad, buah dan aneka cookies, muffin atau donat. Saat memasuki area saji, ada beberapa pintu yang bisa diakses. Namun, untuk bisa keluar dari area saji ini, hanya ada satu pintu yang bisa dilalui, yaitu meja kasir. Ya ... Semua serba terkontrol dan teratur alias nggak ada yang bisa keluar dari counter saji makanan (setelah mengambil beberapa makanan) lalu keluar tanpa membayar hehehe ... Lalu, menu apakah yang mama ambil? Nachos dan ayam goreng. Bagaimana dengan tante Fitri? Tante Fitri memilih spageti (mie itali). Tante Sonia? Tante Sonia memilih ayam goreng dengan biskuit (roti) dalam satu paket. O ya ... Meski dining hall ini utamanya untuk mengakomodasi keperluan resident di single housing tersebut, namun tidak tertutup kemungkinannya bagi siapa saja untuk datang dan menikmati apa yang tersaji disini. Kata mama, resident biasanya memiliki kartu makan (meal plan) yang bisa dipakai disini. Meal plan ini akan memiliki fungsi mirip dengan kartu debit. Ada uang di dalam kartu yang bisa dibelanjakan saat kartu ini dipakai untuk membayar makanan. Untuk mahasiswa, harga makanan yang harus dibayar pun berbeda dengan harga makanan yang dibeli non student. Ada diskon yang mereka dapatkan saat mereka membeli makanan di dining hall. Saat mama dan teman-temannya selesai membayar makanan yang mereka pilih, mereka bertiga mengambil tempat duduk di dekat piano. Sambil menikmati makan siang di Minggu siang tersebut, sudah pasti mereka ngobrol. O ya ... Mereka bertiga sebenarnya juga sekaligus mengunjungi bu Adrika di Wright dining hall ini. Kan bu Adrika kerja disini. Jadi, mereka maksibar di sela-sela waktu istirahat bu Adrika. Seru kan?
No comments:
Post a Comment