Kok ada tari api? Ya ... Hari ini aku ditelp Nahiza untuk nonton tari api di dekat Library Monroe. Kami janjian mendadak saja karena aku tidak tahu ada jadwal pertunjukkan ini sebelumnya. Kami pun kemudian berangkat dari rumah jam 6 sore kurang sedikit karena pertunjukkan dimulai dari jam 6.15 dan hanya akan berlangsung selama 30 menit saja. Jalan di samping Library Monroe nampak sudah ditutup saat kendaraan papa hampir sampai di parking lot. Beberapa pengunjung nampak sudah mulai mengitari area pertunjukkan dan semakin mendekati jama pertunjukkan, jumlah penonton semakin banyak. Penonton mengitari area pertunjukkan (sudah ada batas jelas area mana yang boleh diduduki dan area mana yang tidak boleh diduduki). Ini dikarenakan ada api yang akan digunakan selama pertunjukkan, jadi, keamanan penari dan penonton tentu harus diutamakan. Menjelang acara dimulai, seorang MC menyampaikan kata-kata pembukaan dan mengatakan bahwa kegiatan summer reading dimulai dengan adanya pertunjukkan sore ini. Summer reading adalah kegiatan tahunan yang rutin diadakan oleh perpustakaan untuk siapa saja yang tertarik mengikutinya. Peserta adalah anak-anak yang biasanya berusia pra sekolah dan usian sekolah. Peserta akan diminta mengisi form setelah menyelesaikan satu kegiatan dan pada akhir program ada hadiah yang bisa mereka dapatkan. Aku sendiri sudah pernah mengikuti program ini beberapa waktu yang lalu dan kemudian untuk melakukannya secara mandiri saja hehehe ... Setelah MC mengatakan para penonton dipersilahkan menyaksikan tari api (dalam flyer disebut sebagai KALI MA FIRE), 2 orang penari perempuan berpakaian serba hitam pun memasuki arena pentas. Salah satu dari mereka menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penonton selama pertunjukkan berlangsung seperti: (1) mereka tidak memperkenankan penonton memasuki area pentas (2) mereka tidak memperkenankan penonton untuk meniru apa yang mereka lakukan/menari dengan api - karena mereka sudah melakukan latihan cukup lama dan sejenisnya. Penonton pun sepakat dengan apa yang dikatakan penari dan segera saja musik mulai mengalun mengiringi kedua penari bergantian menari dengan asesories api di saat mereka menari. Kira-kira 5 lagu (5 tarian) mereka pentaskan sebelum acara ini berakhir. Kami merasa takjub juga melihat penampilan mereka. Sesudah acara ini berakhir, kami tidak segera meninggalkan tempat karena ada kegiatan lain yang bisa kami ikuti yaitu menggambar di jalan raya dengan kapur. Sekitar 10 menit saja kami ikutan acara ini. Sesudahnya, kami memutuskan menyudahi berpartisipasi di acara ini dan kami pun berjalan menuju parking lot. Sebelum kami sampai di parking lot, kami memutuskan mampir dulu di kedai es krim Hartzell dan menikmati sore panas ini dengan minum es krim di dalam kedai yang jadi favorit kami. Kami lihat ada banyak pengunjung yang juga datang dan membeli es krim seperti kami. Setelah semua isi mangkok atau isi cone kami habis, kami pun kemudian memutuskan segera menuju parking lot dan kembali ke rumah. Jam menunjuk angka 8 lebih sedikit. Aku sudah pasti merasa happy karena bisa melihat sesuatu yang lain sore ini dan bisa menikmati es krim di salah satu kedai es krim favoritku. Aku bisa menikmati sore yang hangat bersama teman-temanku. Nampaknya, aku juga masih bisa melakukan play outside sesampainya di rumah nanti karena matahari masih bersinar dengan lumayan hangat. Wow ... Sore ini beneran menyenangkan hehehe ... O ya ... Foto-foto yang diunggah mama disini memperlihatkan gambar 2 orang penari yang sedang menunjukkan kepiawaian mereka menari dengan membawa api. Api ini dinyalakan dengan menggunakan minyak tanah dan lumayan lama menyala sebelum akhirmnya padam atau dipadamkan. Pastinya, kedua penari itu sudah sangat terlatih dan tarian mereka sangat aman baik bagi penonton maupun bagi mereka sendiri. Maka, penonton dilarang keras mencoba bermain dengan api atau menari dengan api kalo tidak terlatih.
No comments:
Post a Comment