Saat kami berkunjung ke rumah Shane, dalam rangka Thanksgiving di hari Sabtu 24 November 2012, kami menyempatkan diri mampir ke rumah Lori. Lori, yang juga bekerja Evermann, tinggal tidak jauh dari rumah Shane. Mama cerita, waktu awal-awal Shane membeli rumah di Solsberry ini, Lori belum tahu kalau Shane akan jadi tetangganya. Setelah Shane pindah rumah dan bercerita pada Lori, barulah Lori tahu bahwa mereka tinggal di daerah yang sama, bahkan satu jalan. Dari rumah Shane, rumah Lori berjarak kurang lebih 1 mile atau 1,6 km. Makanya, Lori sering berkunjung ke rumah Shane, di awal-awal Shane pindah, sekedar untuk menengok dan ngobrol sebentar. Na ... Berhubung hari itu ada kesempatan baik untuk mampir ke tempat Lori (tentunya sudah sempat bilang ke Lori dan Shane, bahwa saat kami berkunjung ke rumah Shane kami akan sekalian mampir ke rumah Lori), kami pun kemudian mengikuti Lori pulang sebentar setelah acara makan malam selesai. Aku, Bakhita dan Nahiza ikut ke kendaraan Lori, sementara papa, mama dan tante Rozi naik kendaraan om Rizal. Kendaraan Lori melaju terlebih dahulu, sementara kendaraan om Rizal mengikuti di belakang. Dari rumah Shane menuju Lori, rute jalan yang kami lalui menanjak dan melewati areal pertanian. Nampak beberapa rumah dengan pekarangan luas kami lewati termasuk juga rumah yang memiliki barn dan binatang piaraan mereka seperti kuda, sapi dan unggas. Saat kendaraan Lori berbelok memasuki halaman sebuah rumah, kami tahu kami saudah sampai di rumah Lori. Rumah yang berukuran besar dan berwarna coklat (warna bricks) nampak sepi. Hiasan natal nampak sudah menggantung di beberapa bagian rumah. Ya ... Setelah Thanksgiving, masyarakat sini memang sudah bersiap menyambut Natal. Makanya, setelah Thanksgiving pun ada Black Friday yang merupakan awal atau permulaan belanja keperluan natal/christmas (utamanya kado atai hadiah). Setealh turun dari kendaraan, Lori segera mengajak kami semua masuk. Sperti juga saat berkunjung ke rumah-rumah teman-teman warga US, selalu saja ada tour di dalam rumah yang biasanya dipandu langsung oleh tuan rumah. Tour ini biasanya akan dimulai dari ruangan depan, ke ruangan keluarga, ruang makan dan dapur serta main bedroom (tapi gak selalu sampai main bedroom alias tergantung tuan rumah). Lori juga melakukan hal yang sama. Kami diajaknya masuk ruang tamu dimana Lori menunjukkan koleksi perabotnya yang antik/kuno. Kursi milik grand father (kakeknya) masih terpelihara dengan bagus dan bisa dipakai. Termasuk juga aneka selimut yang tersimpan rapi di lemari. Selimut ini unik karena merupakan hasil karya nenek Lori. Selimut yang disebut quilt ini merupakan salah satu kerajinan tangan yang berharga mahal. Selain karena bahannya, karya seni quilt (menggabungkan aneka motif perca atau kain) memang memerlukan keahlian tinggi. Makanya, Lori menyimpan dengan rapi semua karya neneknya di sebuah lemari khusus. Lori lalu mengajak kami masuk ke dapur dan ruang makan, serta menunjukkan dua kamar tidur dan satu kamar mandi di lantai ini. Rumah Lori memiliki lantai menuju ground floor yang juga memiliki kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang makan. Seperti rumah tingkat-lah, tetapi rumah tingkat ke bawah. Kenapa begitu? Nampaknya untuk alasan keamanan kalau-kalau terjadi tornado. Lori kemudian mengajak kami keluar rumah untuk melihat barn atau kandang-nya. Sebelum kami masuk barn, Lori terlebih dahulu mengajak kami mengunjungi rumah ibunya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Ya ... Rumah Lori dengan rumah ibunya memang berdekatan. Kami masuk sebentar ke dalam rumah ibunya, bertemu dengan ibu Lori dan Halley (anak Lori) dan tetangganya. Sebentar saja kami berada di rumah ibu Lori. Sudah pasti kami sempatkan ambil gambar bersama hehehe ... Setelah itu kami pamitan dengan ibu Lori dan kembali ke rumah Lori. Kami kemudian diajak Lori memasuki barn untuk bertemu mule (perpaduan horse dan donkey) yang sudah berusia hampir 40 tahun. Namanya Sally. Saat Lori memanggilnya, Sally datang mendekat. Kami kemudian memberinya makan dan minum. Sesudah itu, kami melihat-lihat sebentar areal tempat tinggal Lori yang luas banget. Persis di depan rumah Lori terhampar ladang jagung seluas 250 are yang tadinya milik keluarga Lori namun sudah berpindah tangan. Lumayan lama juga kami berada di rumah Lori. Setelah merasa cukup, kami pun memutuskan untuk pamit dan kembali ke rumah Shane. Kami sempatkan ambil gambar sebentar di depan rumah Lori sebelum kami masuk kendaraan. Kami ucapkan terima kasih pada Lori dan kendaraan pun kembali menuju rumah Shane. Bye ... Bye ... Thanks for showing us your beautiful house Lori ...
No comments:
Post a Comment