Mama dan papa penasaran dengan peyek kacang. Beberapa kali papa dan mama berniat mencoba membuatnya, namun selalu saja tertunda. Sampai kemudian mama dan papa memutuskan membuat sendiri peyek kacang yang membuat mereka penasaran hehehe ... Apa saja bahan-bahannya? Bumbu yang diperlukan adalah bawang putih, ketumbar, kemiri, garam dan juga daun jeruk. Tepung yang digunakan adalah tepung beras. Isian peyek bisa berupa kacang tanah ataupun teri. Tentu kacang tanah yang dimaksud adalah kacang tanah mentah yang sudah dikupas dan kemudian dipotong sesuai selera. Jangan lupa, 1 butir telor juga disiapkan. Bagaimana cara membuatnya? Bawang putih, ketumbar, kemiri dan garam digiling. Bumbu yang sudah tercampur ini ditambahkan dengan telor satu butih sebelum ditambah tepung beras dan air. Pastikan bumbu dan tepung bercampur dengan sempurna. Sesuda itu masukkan irisan kacang tanah dan irisan daun jeruk. Tak lupa, adonan yang siap digoreng ini harus sangat encer. Sesudah adonan siap goreng, panaskan minyak di penggorengan. Tunggu sampai minyak betul-betul mendidih sebelum adonan dimasukkan ke dalam penggorengan. Disinilah kesulitan menggoreng peyek. Kalau api besar (minyak panas), adonan cepat matang tetapi seringkali kacang masih belum matang. Sebaliknya, kalau api diset berukuran sedang dan minyak tidak panas sekali, kacang mungkin akan matang dengan sempurna tetapi hasil akhirnya peyek akan sangat berminyak. Wow ... Musti hati-hati nih ternyata saat menggoreng peyek. Bagaimana hasil akhir peyek buatan orangtuaku? Nggak terlalu mengecewakan-lah untuk ukuran pemula hahaha ...
Saturday, January 31, 2015
Saturday, January 24, 2015
ULTAH: LONG HORN STEAK HOUSE
Papaku berulang tahun di tanggal 23 Januari. Tentu hari istimewa ini kami rayakan. Hanya saja, kami merayakannya di hari Sabtu, bukan di hari Jum'at di tanggal 23 Januari. Kenapa? Agar kami lebih leluasa dari sisi waktu di saat kami merayakan hari jadi papaku. Kali ini kami memilih bersantap siang bersama di salah satu warung makan yang ada di dekat rumah. Kami sengaja memilih warung makan yang menyediakan menu irisan daging panggang (steak) karena mama ingin membujuk papa biar mau mencicipi daging panggang yang dimasak medium. Maksudnya apa nih? Begini ... Papaku kan tidak terlalu suka memesan menu daging sapi panggang seperti itu. Papa sangat tidak menikmati potongan daging berbetuk bulat atau lonjong yang disajikan di piring dengan side dish seperti sayur (salad) dan kentang/ketela/jagung. Apalagi, steak dimasak dengan model pengolahan medium (ada warna pink di dalam daging). Papaku sangat tidak menikmati menu seperti itu. Namun, mamaku mengatakan padaku dan papa, di negara ini, salah satu jenis makanan yang bisa dicicipi adalah daging panggang ini. Kenapa begitu? Karena daging yang diolah dan disajikan memiliki kualitas yang OK. Di tanah air, kita mungkin bisa mendapatkan menu sejenis (steak), namun, harga per porsinya bisa mahal sekali atau kalau mau steak berharga sedikit murah, kualitas yang didapat (mungkin) bukanlah yang nomor satu. Disini, semua makanan rasanya bisa dibeli siapa saja; termasuk steak yang memiliki kualitas OK bisa dibeli siapa saja. Di tanah air, sepertinya masih ada yang berbeda. Meski olahan steak bisa sama dengan yang dijumpai disini, mungkin karena kepiawaian chefnya turut menjadi faktor yang menyebabkan bahan baku standar menghasilkan produk yang OK. Intinya, mama menyarankan pada papa untuk mau mencicipi steak yang dimasak medium hahaha ... Kenapa nggak yang well done aja? Karena model pengolahan well done akan menghasilkan daging yang liat/alot hehehe ... Kok bisa begitu? Iya ... Karena well done akan menghasilkan daging matang tanpa ada warna pink di dalamnya dan tidak terlihat juicy. Lalu, apakah papa setuju memilih menu yang disarankan mama? Ya ... Di Sabtu siang itu kami bertiga menuju Long Horn Steak House di dekat rumah. Kami datang di jam 11.30 siang (warung makan ini buka di jam 11 siang). Baru sekali ini kami kemari. Namun, kami tahu, model warung makan ini akan sama dengan warung makan lain. Saat kami sampai di depan meja resepsionis, petugas menghantar kami ke meja dan kursi kosong yang tersedia. Warung makan ini masih nampak sepi, karena mereka baru saja memulai bisnisnya di jam 11. Kami menuju area dining room luas yang berbentuk kubikal dan menempati salah satu spot yang lumayan nyaman. Hiasan berupa patung kepala deer/rusa nampak ada di beberapa bagian. Kami kemudian mempelajari buku menu yang mereka berikan. Dari rumah, kami sudah mempersiapkan diri akan memesan apa (kami sudah melihat website warung makan ini http://www.longhornsteakhouse.com/menu-listing/dinner). Saat petugas lain datang dan menanyakan pilihan kami, kami mengawali memesan minum dan appetizer terlebih dahulu. Aku memilih es teh manis, mama memesan air soda dan papa memesan air putih ditambah es. Untuk appetizer, kami memilih menu best of longhorn sampler (piring makanan pembuka berisi beberapa menu contoh/sampler: jamur isi, udang goreng dan cacahan daging ayam dibungkus mirip lumpia plus salad sayur. Selain itu, warung makan ini juga menyediakan honey bread yang disajikan secara gratis sebagai camilan. Lalu, menu utama yang kami pesan adalah burger dengan side dish kentang dan sup (untukku), tujuh potong daging sapi panggang (medium) yang diletakkan di atas salad sayur dengan tambahan kentang dan juga sup (untuk papaku), serta steak (dimasak medium) dengan side dish brokoli rebus untuk mama. Mau lihat seperti apa penampilan menu ini di dalam piring? Silahkan lihat gambar yang diposting. Kami menikmati pesanan ini dengan hapi dan tentunya dengan penuh syukur. Semua terasa enak hehehe ... Ulang tahun papa kembali kami rayakan di negara ini di tahun 2015. Ini adalah perayaan kelima kalinya di negara ini. Semoga papaku diberikan kesehatan dan umur panjang, kebahagiaan serta kelancaran dalam menjalankan semua kewajibannya. Happy birthday pa ... Wish you all the best ...
Tuesday, January 13, 2015
PISANG DAN UBI GORENG
Menggoreng pisang sudah pernah dilakukan mamaku. Yang belum adalah menggoreng ubi. Kata mama, ubi bisa ditemukan di grocery store (utamanya Asian Store) dengan harga yang sedang (tidak murah). Meski demikian, ubi tidak selalu tersedia di grocery store. Na ... Pas mama nemu uni tersebut, mama segera saja membelinya dan berniat mencoba membuat ubi goreng. Ubi hanya perlu dipotong-potong, dikupas kulitnya, dicuci dan kemudian direbus. Tak perlu lama untuk merebus ubi tersebut karena ubi akan digoreng. Kenapa mama perlu merebus ubi tersebut sebelum digoreng? Agar saat dimakan ubi tidak terasa keras hehehe ... Yang perlu diperhatikan, jangan merebus ubi hingga terlalu matang karena ubi yang terlalu matang bisa hancur saat digoreng. Ini dia hasil ubi goreng yang disiapkan mamaku. Awalnya, aku tidak terlalu suka dengan ubi goreng ini. Lama-lama, aku menghabiskan banyak potongan ubi goreng hehehe ... Selama kami tinggal disini, perasaan baru kali ini kami menikmati ubi goreng buatan mama. Gak heran kalo kami merasakan ubi goreng ini sebagai makanan istimewa hahaha ... Ubi goreng dan pisang goreng ini juga menjadi salah satu camilan yang mama bawa saat ada acara tahun baru bersama di rumah salah satu teman. Kata mama, menemukan bahan makanan khas tanah air memang sangatlah menyenangkan. Ubi yang dalam keseharian kami umum dijumpai dimana saja dan bisa diolah menjadi apa saja, terasa istimewa saat kami meraciknya di negara ini ... Yang tertarik, mari silahkan cicipi ubi goreng yang tersaji di dalam tray ini hehehe ...
Thursday, January 8, 2015
STRING SPECTACULAR 1-8-2015
Kamis malam, tanggal 8 Januari tahun 2015, aku mengikuti konser bertema String Spectacular yang diadakan untuk peserta kelas alat musik gesek. Konser tahunan yang diadakan rutin setahun sekali di setiap bulan Januari, tepatnya minggu pertama setelah kami masuk kelas, merupakan salah satu konser akbar untuk peserta kelas string. Konser di tahun ini merupakan konser kelima yang kuikuti. Wow ... Konser kelima? Ya ... Tak terasa, sudah 5 tahun aku bergabung di kelas alat musik gesek (sejak beginner hingga sekarang). Dalam konser kali ini, selain grup siswa SMA, siswa peserta kelas string beginner (kelas 5), continuing (kelas 6) dan middle school (kelas 7 dan 8) juga hadir. Ada lebih dari 500 siswa tampil malam ini. Terbayang kan betapa ramainya? Gym (ruang olahraga) di SMA tempat aku bersekolah pun menjadi penuh. Orangtua dan keluarga serta teman peserta konser datang dan memberikan dukungan pada para siswa. Aku bersama kedua orangtuaku datang sedikit lebih awal karena papa dan mamaku juga mendaftarkan diri untuk menjadi panitia sukarelawan sore ini. Panitia ini akan bertugas sebelum, saat dan sesudah konser. Dalam acara yang dirancang, setelah konser selesai akan ada acara resepsi (menikmati cookies) bersama. Cookies tersebut didapatkan dari donasi para orangtua peserta kelas string di tingkat SMA. Tentu aku termasuk di dalamnya. Kalau sebelumnya aku hanya mengikuti konser dan mengikuti resepsi, kali ini aku mendonasikan 2 plastik cookies yang kami serahkan kepada panitia sebelum konser dimulai. Ya ... Dalam edaran kepada orangtua peserta konser kelas SMA, koordinator (Bu Jane G) meminta para orangtua siswa mendonasikan cookies. Selain itu, para orangtua diminta berpartisipasi dalam kepanitiaan kecil. Papa dan mama mendaftar sebegai anggota panitia bersih-bersih yang akan bertugas setelah konser dan resepsi selesai. Orang tua lain ada yang memilih menjadi tim penerima cookies dan mempersiapkan resepsi atau menjadi anggota panitia yang bertugas menyajikan dan memastikan kelancaran resepsi. Kegiatan orangtua sebagai volunteer ini memberiku credit (nilai) yang bisa kutambahkan di credit yang sudah kuperoleh sebagai peserta kelas string. Ya ... Semakin banyak credit yang kuperoleh, semakin banyak tabunganku di kelas string ini hehehe ... Lalu, bagaimanakah acara konser ini berlangsung? Semua berjalan lancar dan baik. Semua lagu yang dibawakan oleh masing-masing grup mendapatkan sambutan yang meriah dari penonton konser. Sudah pasti kami bangga dengan usaha kami selama ini yang ternyata mendapatkan apresiasi dari orangtua, saudara dan juga teman-teman kami. Sesudah acara selesai, kami menuju ke hallway di depan gym dan menikmati ccokies serta minuman dingin yang disediakan para orangtua siswa SMA. Aneka cookies yang tersedia membuat kami ingin mencicipi semuanya hehehe ... Sesudah acara resepsi selesai, aku menunggu papa dan mamaku membantu panitia membersihkan dan membereskan perlengkapan resepsi yang baru saja digunakan. Kira-kira jam 10 malam, kami bertiga sudah berada di parking lot dan siap pulang ke rumah. Hawa dingin membuat kami gak betah lama-lama berada di luar hehehe ...
Subscribe to:
Posts (Atom)