Sejak Kamis malam, salju turun dengan lumayan deras. Menurut ramalan cuaca, es mungkin juga akan turun menyertainya. Sejak sore, MCCSC (pengurus sekolah se-county/Kecamatan) sudah memberi tahu via email dan telepon bahwa Jum'at tanggal 22 Februari 2013, sekolah akan mengalami delay 2 jam. Para siswa dipastikan akan masuk jam 9.30 (biasanya 7.30). Lalu, apa hubungannya dengan ceritaku hari ini? Aku, papa dan mama hari ini sebenarnya mendapat undangan untuk mengikuti breakfast di cafetaria sekolah jam 7.10 karena ada acara student of the week. Acara ini rutin diadakan pihak sekolah setiap hari Jum'at pagi. Papa dan mamaku pun sudah mendapat undangan untuk mengikuti acara ini. Na ... Berhubung ada pemberitahuan delay untuk semua sekolah, papa dan mama gak yakin acara akan tetap diadakan di jam 7.10 pagi. Belum ada email pemberitahuan yang menyatakan acara breakfast ditunda atau tetap diadakan di jam yang sama. Kata mama, mustinya jam breakfast mundur karena sekolah juga mundur. Pagi hari, kira-kira jam 7.30, papa menelepon sekolahku. Kenapa gak telpon jam sebelumnya? Karena kami lihat email susulan (yang dikirim MCCSC di jam 1.30 pagi) bahwa sekolah akan telat mulainya. Papa menganggap kantor belum buka jam 7 kurang. Saat petugas disekolah menjawab telepon papa dan mengatakan breakfast untuk acara student of the week diadakan di jam 9.10 (mundur juga) kami pun kemudian bersiap-siap berangkat bersama di jam 9 kurang 10 menit. Jarak rumah dan sekolah kan gak jauh (7 menitan) jadi kami gak akan berangkat lebih awal. Lalu kenapa kami gak berangkat jam 9 saja? Karena kami belum tahu apakah jalan yang akan kami lalui sudah dibersihkan atau belum. Jadi, kami mengantisipasi saja agar waktu yang diperlukan dari rumah ke sekolah cukup. Papa juga perlu membersihkan kendaraan dari salju, mengingat sebagian dari salju memang menjadi es. Saat kami berangkat ke sekolah, kami lihat udara berkabut lumayan tebal. Namun, jalan yang kami lalui dah bersih, jadi kami sampai di sekolah jam 9 kurang sedikit. Setelah memarkir kendaraan, kami bertiga segera menuju cafetaria. Ternyata sudah banyak siswa beserta orang tuanya yang hadir. Kami segera bergabung dengan antrain untuk mengambil breakfast yang tersedia. Apakah itu? Roti manis berukuran mengenyangkan dan minuman berupa susu (putih atau coklat) atau jus atau kopi. Sudah pasti aku memilih susu, sementara papa dan mama memilih kopi. Saat kami baru mulai sebentar menyantap roti, datanglah guru kelas bahasa Inggris. Beliau membawakan kertas bertuliskan namaku yang intinya menyebutkan bahwa aku aktif di kelas bahasa Inggris. Mama dan papa mendengar penjelasan dari beliau mengenai isi kertas itu dan mama serta papa mengucapkan terima kasih atas perhatian guruku. Lalu kami mendengar penjelasan dari pihak sekolah yang mengucapkan selamat atas terpilihnya anak-anak di program student of the week dan berterima kasih atas kedatangan para orangtua di program breakfast ini. O ya ... Ada 2 temanku yang datang dan kemudain duduk bersamaku. Mereka mendapat terpilih untuk kategori berbeda. Ya ... Ternyata memang begitu yang namanya program Student of The Week. Masing-masing guru bisa menominasikan para siswa yang dipandang rajin, banyak membantu, aktif, sopan, jujur dan seterusnya dalam program ini. Persis dengan program Charge Award yang ada di saat aku SD. Aku sudah pasti bergembira bisa mendapat kesempatan mendapat penghargaan ini. Aku juga melihat semua yang hadir nampak bergembira dan menikmati sarapan dengan happy. Meski tidak semua orangtua bisa datang pagi ini dan mendampingi para siswa menerima kertas penghargaan, tetap saja para siswa ini happy. Ya beginilah cara sekolah disini menghargai para siswanya. Semua bentuk perilaku baik diperhatikan dan dihargai. Rasanya menyenangkan sekali berada di kelas khusus penerima penghargaan dari sekolah dan bertemu dengan para guru serta mendengar para guru menyampaikan kelebihan kami masing-masing pada orang tua kami. Selain bertemu dengan guru bahasa Inggris, guru kelas Sains (Bu Bowman) dan guru praktek/student teacher (Mr R begitu kami memanggil) juga ada di sini dan bertemu dengan papa serta mamaku. Setelah jam menunjuk angka 9.20, papa dan mama segera bersiap meninggalkan ruang sementara aku dan teman-temanku (Benneth dan Brayden) pun bersiap masuk kelas. Ngomong-ngomong, aku dan kedua temanku masing-masing menyantap 2 buah roti hahaha ...
No comments:
Post a Comment