Friday, September 4, 2015

EMPEK-EMPEK

Apa lagi ini? Kalo melihat judulnya sih empek-empek hehehe ... Ya ... Kali ini mamaku mencoba membuat makanan khas Palembang yang berbahan baku ikan tersebut. Bukannya mama pernah mencoba membuat makanan khas Palembang yang berbahan ikan juga? Pernah. Waktu itu yang mama buat namanya tekwan. Mirip seperti bakso, tekwan ini juga disantap dengan menggunakan mie dan berkaldu, hanya saja bentuknya tidak seperti bakso. Lalu, apa bedanya dengan empek-empek? Empek-empek biasanya disajikan bersama dengan cuko (kuah cair berbahan gula jawa, cuka, asam dan kecap). Empek-empek juga memiliki banyak varian seperti lenjer, kapal selam, adaan dan masih banyak lagi. Na ... Yang mau dipraktekkan mamaku adalah empek-empek varian lenjer. Bahan-bahan yang perlu disediakan adalah ikan tilapia (diblend atau haluskan), tepung tapioka, telor, garam, merica, bawang putih, air dan minyak sayur. Takarannya menyesuaian kebutuhan (1 lb ikan, 1 kantong tapioka, 1 telor, 1/4 cup air dan 1/4 cup minyak sayur). Semua bahan dicampur dan kemudian dibentuk menjadi dough. Dough ini siap untuk dibentuk memanjang sesuai dengan kebutuhan. O ya ... Sebelum dough dibentuk, pastikan dough sudah tidak lagi lengket di tangan sehingga memudahkan proses kreasi yang sedang dilakukan hehehe ... Setelah semua dough dibentuk sesuai dengan keinginan, empek-empek mentah ini direbus di dalam air mendidih. Tak perlu lala direbus di dalam air mendidih, empek-empek siap untuk disajikan. Bagi yang menginginkan empek-empek langsung dipotong dan dituangi cuko, rebusan ini sudah siap disantap. Mau digoreng dulu sebelum dipotong dan disajikan dengan cuko kemudian bisa juga. O ya ... Selain cuko, bisa juga ditambahkan irisan timun dan juga bihun/mie. Terserah saja yang mana yang mau kita pilih di saat kita menyantap makanan khas Palembang ini. Bagaimana empek-empek percobaan yang dibuat mamaku? Lumayan hehehe ... Paling nggak, empek-empeknya nggak alot atau mudah ditelan hihihi ... Mama juga sengaja membentuk emepk-empek lenjer ini seukuran dua jari tangan saja sehingga tidak kelihatan terlalu besar dan bahkan kalo mau dicocol ke cuko (tanpa dipotong terlebih dahulu bisa juga dilakukan). Coba perhatikan gambar yang diposting disini ... Lumayan kelihatan kan prosesnya? Waktu yang diperlukan untuk membuat empek-empek tersebut sebenarnya tidaklah lama. Hanya saja, perlu meluangkan waktu cukup karena proses mencampur bahan hingga menjadi dough siap bentuk, perkiraan waktu tidak bisa dipastikan alias tergantung para pembuat mau dijadikan seperti apa dough yang siap bentuk tadi. Meski salah satu indikasinya adalah dough tidak lengket di tangan, bukan berarti itu menjadi satu-satunya indikasi. Rasa-rasanya, proses memasak memang juga melibatkan perasaan si chef hehehe ... Jadi, kalo chef (kita) sudah merasa mantap, ya berarti proses selanjutnya siap kita ikuti. Waduh ... Kok jadi panjang ngobrolnya? Yuk mari kita cicipi empek-empek buatan sendiri ...

No comments:

Post a Comment