Natal Desember tahun lalu tidak kami rayakan dengan White Christmas mengingat jumlah salju turun tidaklah banyak. Tahun ini berbeda. Saat Natal tiba kami memang tidak berada di Bloomington karena kami sedang berada di Florida. Namun sehari sesudah Natal, kami sudah berada di rumah dan kami melihat salju ada dimana-mana. Seperti yang kuceritakan sebelumnya, Indiana (negara bagian tempat kami tinggal), termasuk salah satu yang mengalami Blizzard tahun ini. Salju turun banyak sekali disertai angin sehingga gak beda jauh dengan badai salju. Salju yang turun ini menutup hampir semua permukaan dan sejauh mata memandang, hanya ada putih dimana-mana. Termasuk di area dekat kami tinggal yaitu di dekat apartment. Salju yang turun ini sudah pasti harus dibersihkan agar tidak terjadi salju berubah menjadi es karena tidak bisa cair. Jangan salah ... Setelah blizzard berlalu, hujan salju masih saja terjadi beberapa hari kemudian. Ini menyebabkan salju menumpuk semakin tebal dan salju yang belum cair pun mengeras dan menjadi es. Sampai dengan hari Minggu, salju masih saja menumpuk. Sepulang dari gereja di hari Minggu siang tanggal 30 Desember 2012, kami bertiga menyempatkan diri ambil gambar di depan tumpukan atau hamparan salju di dekat apartment kami. Nampak jelas kan dalam gambar ini betapa banyak tumpukan salju yang tidak mencair? Sudah pasti salju yang kemudian membeku ini menyebabkan suhu menjadi dingin. Makanya, kami selalu mengenakan pakaian tebal atau berlapis saat keluar rumah. Di dalam rumah pun kami mengenakan kaos kaki dan baju lengan panjang berikut celana panjangnya. Sementara di luar rumah kami sudah pasti memakai baju hangat (coat/mantel) dan juga sarung tangan dan juga topi. Kepala (terutama telinga) dan juga tangan merupakan bagian tubuh manusia yang sangat peka terhadap dingan dan paling tidak tahan terhadap dingin. Karenanya, tangan dan kepala harus dilindungi. Saat kami ambil gambar, rasanya pengen cepet-cepet pulang ke rumah hahaha ... Soalnya dinginnya gak ketulungan. UDara yang cerah (matahari yang bersinar) membuat suhu semakin dingin karena uap air yang berasal dari salju. Makanya, papa pun mengupayakan agar kami bisa ambil gambar cepat-cepat. Dengan latar belakang salju dan Evermann building, kami pun berpose dalam dinginnya suhu demi mendapat gambar salju sebagai latar belakangnya ... Kalau aku ditanya, berapa suhu di luar rumah? Jangan kaget ya ... Sampai minus 17 derajat ... Terbayang kan dinginnya kayak apa? Hari-hari ini matahari memang bersinar dengan cerah ... Suhu tetap saja dingin karena matahari memang tidak menghangatkan temperatur melainkan membantu mencairkan salju yang membeku. Dengan banyaknya salju yang terhampar, sudah pasti rasa dingin menjadi tidak tertahankan ... Tapi jangan khawatir ... Suhu di dalam ruangan cukup membuat tubuh merasa nyaman ... Apalagi kalau kita berpakaian dengan tepat (mengenakan baju hangat) dan melindungi kaki dengan socks (kaos kaki) ditambah menyantap makanan dan minuman hangat, dijamin badan akan terasa nyaman hehehe ... O ya ... Hampir lupa ... Apakah ada rencana maen salju alias sledding? Sudah pasti-lah ... Tunggu saja ceritaku tentang itu ya ...
No comments:
Post a Comment