Ada pengalaman yang menyenangkan sekaligus tidak menyenangkan di hari kedua kami menikmati liburan di Florida. Setelah malam sebelumnya kita habiskan dengan menikmati suasana di penginapan dan menikmati santap malam di sebuah tempat makan yang dekat dengan penginapan, pagi ini kami memulai hari dengan menuju salah satu resort yang berjarak 5 menit dari tempat kami menginap. Kenapa kami gak langsung saja menuju lokasi piknik utama yang kami tuju? Begini ceritanya ... Di penginapan tempat kami akan tinggal 3 hari ini ada 2 counter yang menjual tiket masuk ke Disney World dan Universal Studio. Papa memang belum membeli tiket secara online dan memutuskan akan menceri tiket saat kami dah sampai di Florida. Dari 2 counter tiket tersebut, salah satunya menawarkan harga promo dengan potongan harga lumayan. Selisih antara beli tiket di counter promo dan yang bukan promo adalah 100 dolar untuk total tiket yang akan kami beli. Papa memutuskan membelinya di counter promo. Hanya saja, tiket tidak bisa diambil di counter yang ada di penginapan ini. Papa dan kami musti datang ke resort tempat tiket ini berada dan ada acara makan pagi serta presentasi yang wajib diikuti sebelum tiket didapat. Kami pun kemudian datang ketempat itu di hari Minggu pagi, 23 Desember 2012. Kami menunggu sebentar sebelum kemudian ada seorang petugas datang dan mengajak kami makan pagi di sebuah tempat yang berjarak 5 menit dari resort. Dengan mobilnya, marketer yang bernama Crystal membawa kami berkeliling dan memperkenalkan betapa kaya Disney yang ada di Orlando ini. Kata Crystal, wisatawan yang datang ke Disney setiap tahunnya 60 juta. Bayangkan betapa banyak income Disney setiap tahunnya! Karena itu, Disney pun menyerupai state yang berdiri sendiri. Punya polisi, punya rumah sakit, jalan raya (highway khusus) yang umum dimiliki sebuah negara bagian. Sambil terus ngobrol, kami kemudian diajak sarapan di sebuah tempat makan yang lumayan bagus dan berlokasi di kompleks property milik Disney. Sarapan pagi yang menunya komplit ini membuat kami hepi karena kami bisa memilih apa yang jadi kesukaan kami. Ada cereal, roti, susu, ikan yang di-bake, daging yang di-bake, aneka salad, aneka buah dan pastinya jus serta dessert yang mengundang selera. Kami datang pertama kali ke tempat ini. Sebentar kemudian, dining room di restoran ini penuh dengan pengunjung yang nampaknya sama dengan kami yaitu mencari tiket diskon untuk masuk ke Disney dan Universal. Sambil menyantap sarapan, Crystal juga banyak bertanya kami pernah pergi kemana saja, liburan impian kami, rencana kami untuk melakukan liburan dan seterusnya. Acara ngobrol ini pastinya menyenangkan. Setelah merasa cukup ngobrol, kami pun kembali ke resort bersama Crystal dan kami diajak mampir dulu melihat salah satu sample kamar di resort ini dan kami diiming-imingi bahwa kami bisa mendapat fasilitas sebagus apa yang kami lihat saat kami berlibur. Room yang kami lihat memang sangat mewah (lebih dari cukup) untuk ukuran kami. Apa yang kami lihat adalah unit apartment yang kalau dihargai permalamnya adalah 200 dolar lebih. Seuasai melihat apartment atau room contoh, kami segera diajak kembali ke tempat kami ketemu pertama kali dan kami diajak masuk ke sebuah ruang besar dan memiliki banyak meja dan kursi. Na .... Disinilah cerita tidak enak ini dimulai. Crystal menerangkan kepada kami anke produk yang dimiliki perusahaannya. Mereka menjual konsep "Timeshare" yang baru kali ini kami dengar. Papa dan mama awalnya sabar saja mendengar konsep jualan mereka yang intinya begini: mereka menjual poin yang bisa dipakai untuk menginap di berbagai penginapan (dengan standar ruang seperti yang kami lihat), naik pesawat dan beberapa fasilitas liburan lainnya di banyak negara yang memiliki link RCI. Penjelasan yang tadinya menyenangkan lama-lama terasa membosankan dan menjengkelkan, pasalnya Chrystal kemudian seperti memaksa papa dan mama membeli produk mereka. Sampai ada satu orang yang membantu Chrystal untuk membujuk (setengah memaksa) kami untuk membeli. Mama yang dah jengkel kemudian mengatakan sakit kepala dan mau muntah. Papa juga mengatakan, kami ingin liburan kok malah jadi begini. Akhirnya acara disudahi dengan tidak menyenangkan (mereka nampak gak hepi dan kami juga jengkel). Dari resort ini, kami masih belum mendapat tiket. Kami baru diberi receipt yang musti kami tukar di welcome center di gedung lain. Kami kemudian meninggalkan parkir garage resort ini dan menuju ke welcome center untuk menukar receipt dengan tiket. Di welcome center ini kami ketemu beberapa turis yang mukanya juga kusut setelah mereka mengikuti sesi presentasi yang menjengkelkan pagi ini. Kok kami tahu mereka? Kami ketemu mereka di restoran dan juga di ruang presentasi, makanya kami tahu mereka. Kami maklum dan bisa merasakan kejengkelan mereka. Betapa tidak, kami membuang waktu hampir 2.5 jam untuk makan pagi dan mendengarkan presentasi yang gak akan pernah ada akhirnya ini. Kata mama, mungkin sebagian dari mereka ada yang langsung beli produk resort ini demi menghentikan presentasi yang bisa memakan waktu lama. Kalau mama nggak mengeluh sakit kepala, barangkali presentasi ini gak akan bisa usai sampai kami membeli produk mereka. Menurut papa dan mama, produk mereka yang berupa poin sangatlah tidak sesuai kebutuhan papa dan mama. Harganya mahal sekali dan hanya bisa dipakai di beberapa lokasi piknik. Papa sudah pasti perlu melihat review produk ini sebelum memutuskan membeli. Mereka/Pemasar sepertinya tidak akan melepas kami kalau kami tidak membeli. Jadinya, kami beneran dapat pelajaran pagi ini. Lain kali, kami musti hati-hati saat ada tawaran untuk beli tiket harga promo, karena belum tentu kita untung. Memang benar ada 100 dolar yang bisa kita hemat, tetapi kita juga membuang waktu 3 jam pagi ini. Coba kalo kita langsung piknik, pasti dah dapat banyak hehehe ... Akhirnya, setelah mendapat tiket kami segera meluncur ke Disney World, tempat liburan pertama yang jadi tujuan pokok liburan kali ini. Disney ... Tunggu kami ... Kejengkelan kami pagi ini akan kami buang dengan bermain di duniamu hehehe ....
No comments:
Post a Comment