Yang ini dilakukan karena kami merasa sudah lumayan lama berjalan-jalan di sekitar monument circle alias kami merasa punya alasan cukup untuk membeli satu gelas kopi di warung kopi ini. Persis di sekitar monument circle berdiri beberapa warung makan yang bisa kami datangi. Ada satu warung yang bernama South Bend Chocolate Company yang pernah kami datangi. Warung atau kedai coklat ini menjadi salah satu yang spesial atau sebut saja ikon state/propinsi Indiana. South Bend merupakan salah satu kabupaten yang ada di Indiana ini. Perusahaan coklat yang berdiri disini pada awalnya kemudian berkembang menjadi ikon state Indiana ini. Karena merupakan produk lokal, harga jual produk South Bend Chocolate Company menjadi sedikit lebih mahal dibanding coklat sejenis. Na ... Karena kami sudah pernah mendatangi kedai ini, hari ini kami sengaja memilih kedai lain yang ada di monument circle. Kedai ini merupakan salah satu kedai chain/jaringan yang mudah ditemukan dimana saja. Kami memasuki kedai dan mengantri bersama pengunjung lain. Ada 3 gelas kopi yang kami pesan. Tak lama menunggu, pesanan kami sampai dimeja (bukan karena diantar petugas, melainkan karena papa mengambilnya di counter setelah petugas memanggilnya). Gelas kopi yang kami terima memiliki warna khas yaitu warna merah. Ya ... Warna yang melambangkan hari natal ini memang menjadi salah satu warna wadah makan yang lazim ditemukan di berbagai tempat. Sambil menikmati kopi kami, kami duduk memandang monument circle yang persis berada di depan kami. Monument tinggi besar ini menjulang dalam diam. Lalu lalang orang berjalan, homeless yang menunggu belas kasih orang dengan merenda, kendaraan yang melaju pelan dan aneka kegiatan lainnya membawa kami bertiga dalam diam. Selama sekitar 15 menit berada di dalam kedai ini kami kemudian memutuskan untuk menyudahi rehat sejenak dan melanjutkan acara jalan-jalan di sekitar downtown. Jam sudah menunjuk angka 2. Kami berencana untuk mengunjungi satu tempat lagi yang berjarak sekitar 15 menit berkendara dari kota Indy ini. Karena itu, kami segera menyusuri sidewalk di downtown Indy yang mengarah ke penginapan dan meneruskan perjalanan liburan kami selanjutnya ...
Friday, December 26, 2014
CHRISTMAS HOLIDAY: AROUND MONUMENT CIRCLE
Setelah check out dari penginapan, kami masih melanjutkan acara jalan-jalan kami di kota Indy. Mama mengatakan pada kami, kami punya waktu 2 sampai 3 jam untuk menikmati kota Indy sebelum kami kembali ke Bloomington. Mama juga meminta papa untuk memarkir kendaraan di parking garage penginapan (yang tentunya sudah ditanyakan boleh dan nggaknya ke petugas penginapan) dan kami akan berjalan kaki saja selama kami berjalan-jalan. Ya ... Namanya juga berjalan-jalan masak naik kendaraan hehehe ... Setelah semua tas kami masukkan ke dalam bagasi, kami kemudian menuju ke lobby dan memulai acara jalan-jalan siang di kota Indy. Sekitar 5 menit berjalan, kami sudah sampai di pusat kota. Kami tentu saja mengambil lumayan banyak gambar selama kami berjalan-jalan, sampai salah seorang warga bertanya pada kami, darimana asal kami. Saat kami menjawab dari Bloomington, dia lumayan heran karena mungkin dia mengira kami berasal dari luar state (melihat kami begitu bersemangat mengambil gambar hahaha ...). Selain berjalan-jalan, kami juga memasuki salah satu gedung perniagaan yang disebut sebagai Circle Center. Kami masuk ke dalam pusat niaga ini demi menghangatkan badan hehehe ... Kami melihat-lihat saja kesibukan para pengunjung di berbagai outlet di dalam gedung ini. Hari ini, tanggal 26 Desember, merupakan hari biasa dimana orang kembali berkegiatan setelah menikmati libur natal di hari sebelumnya. Kesibukan terasa sekali di hari ini dibandingkan dengan kemarin. Kalau kemarin kami berkeliling downtown Indy hanya ditemani kesunyian, hari ini kami berteman dengan keriuhan. Pengunjung banyak menyerbu berbagai outlet persis setelah hari natal karena mereka perlu menukarkan kado natal yang berbentuk gift card dibelanjakan item barang sesuai kebutuhan; atau menukarkan item barang yang menjadi kado natal karena tidak sesuai dengan kebutuhan (size terlalu besar atau kecil, warna yang tidak pas dan seterusnya). Jangan heran, di negara ini mengembalikan barang diperbolehkan sepanjang ada notanya dan juga item barangnya masih utuh (nggak rusak, sobek, ternoda, pecah dan seterusnya). Trust atau kepercayaan adalah hal yang sangat diutamakan di negara ini. Lalu, apakah yang kami lakukan di dalam pusat perniagaan ini? Kami masuk ke salah satu outlet yang menjual aneka pernak-pernik khas Indiana dan mama membeli magnet kulkas berbentuk propinsi/lanskap tanah Indiana. Kata mama, baru kali ini mama menemukan magnet khas state ini hehehe ... Ya ... Salah satu yang dikoleksi mamaku adalah magnet kulkas. Menurut mama, magnet kulkas ini cukup bermanfaat mengingatkan kami lokasi mana saja yang pernah kami singgahi. Selain itu, magnet ini juga memiliki ukuran yang kecil, mudah ditempel dan memiliki disain yang bagus. Setelah merasa cukup melihat keriuhan di dalam pusat perniagaan ini, kami kemudian menuju ke salah satu lokasi ikonik di state ini, Monument Circle. Menurut wikipedia, monument ini disebut juga sebagai Soldiers' and Sailors' Monument dan diterangkan sebagai berikut: The Indiana State Soldiers and Sailors Monument is a 284 ft 6 in (86.72 m) neoclassical monument built on Monument Circle, a circular, brick-paved street that intersects Meridian and Market streets in the center of downtown Indianapolis, Indiana. The monument is the first in the United States to be dedicated to the common soldier. It is also the largest outdoor memorial and the largest of its kind in Indiana. It was designed by German architect Bruno Schmitz and built over a thirteen-year period, between 1888 and 1901. The monument's original purpose was to honor Hoosiers who were veterans of the American Civil War; however, it is also a tribute to Indiana's soldiers who served during the American Revolutionary War, territorial conflicts that partially led to the War of 1812, the Mexican-American War, and the Spanish-American War. In the years since its public dedication on May 15, 1902, the monument has become an iconic symbol of Indianapolis, the state capital of Indiana. It was added to the National Register of Historic Places on February 13, 1973. The obelisk-shaped monument is built of oolitic limestone from Owen County, Indiana. It rests on a raised foundation surrounded by pools and fountains. Broad stone steps on its north and south sides lead to two terraces at its base. Stone tablets above the bronze entrance doors on the obelisk's north and south sides bear inscriptions commemorating Indiana's soldiers. An inscription above the tablets reads: "To Indiana’s Silent Victors." An observation deck is accessible by stairs or elevator from the interior. In addition to its commemorative statuary and fountains, made primarily of oolitic limestone and bronze, the basement of the monument contains the Colonel Eli Lilly Civil War Museum, a museum of Indiana history during the American Civil War. At the time of the monument's dedication in 1902, its cost was $598,318. It has been estimated that construction of a similar structure in 2014 would exceed $500 million. The memorial includes several notable outdoor sculptures, including Rudolph Schwarz's two massive limestone groupings of War and Peace, two smaller scenes named The Dying Soldier and The Return Home, and four military figures at its base. Three astragals, one by Nikolaus (Nicolaus) Geiger and two others by George T. Brewster, surround the stone obelisk. Additional sculptures include John H. Mahoney's bronze statues of George Rogers Clark, William Henry Harrison, and James Whitcomb, and Franklin Simmons's bronze statue of Oliver P. Morton. Brewster's 30-foot (9.1 m) bronze statue of Victory crowns the obelisk. The Indianapolis monument is approximately 15 feet (4.6 m) shorter than New York City’s 305-foot (93 m) Statue of Liberty. Wow ... Penjelasan ini cukup detil menurutku. Kami juga mencermati bahwa suasana natal terasa di monument circle ini dengan asesories yang dipasang disini. Saat malam tiba, monument circle menjelma menjadi pohon terang karena lampu-lampu yang dipasang disitu. Kata mama, mirip dengan giant chritsmas tree. Sesudah mengitari monument circle dan mengambil gambar disitu, kami memutuskan untuk mampir sebentar di sebuah kedai kopi yang berlokasi persis di pojokan jalan. Kami memang sudah berjalan kaki selama sekitar 90 menit sebelum kami memutuskan mampir di kedai kopi ini. Meski kami membawa bekal, kami tetap ingin mampir ke kedai kopi tersebut hehehe ... Itung-itung sambil sebentar beritirahat (duduk) sebelum kami melanjutkan acara jalan-jalan hari ini ...
CHRISTMAS HOLIDAY: AROUND INDIANA STATE MUSEUM
Dari NCAA, kami melanjutkan acara jalan-jalan siang ini ke Indiana State Museum (ISM) yang terletak bersebelahan dengan kompleks NCAA. Kedua gedung ini dipisahkan dengan sungai yang jelas tertata dan sangat bersih. Kali ini mengalirkan airnya dengan tenang dan membelah 2 kompleks ini menjadi 2 area yang seolah terpisah. Sengaja kami menyusuri kali ini dan tentunya mengambil banyak gambar disini. Kami merasa senang karena kami merasakan cuaca hari ini benar-benar bersahabat dengan kami. Pancaran sinar matahari seolah memberikan kami energi lebih di saat kami menikmati acara susur kali siang ini hehehe ... Indiana State Museum merupakan salah satu ikon di kota Indi. Beberapa minggu yang lalu, kami mengunjungi tempat ini. Kami tentu senang bisa datang kembali kemari dan melihat bagian lain yang belum sempat kami cermati waktu itu. Kami sengaja mengambil rute bukan dari depan museum, melainkan dari samping dan belakang museum. Bersama kami, ada banyak warga atau pengunjung lain yang juga berjalan-jalan di sekitar kali tersebut. Sama dengan NCAA, ISM juag merupakan kebanggaan warga Indy. Karenanya, sangat pas lokasi ini letaknya berdekatan dan bisa dijangkau hanya dengan menaiki jembatan. Saat kami sampai di bagian belakang museum ini, kami melihat ada 2 patung gajah yang sepertinya merupakan salah satu koleksi museum ini. Kedua patung gajah ini bisa juga dilihat dari dalam museum (aku ingat, saat kami berada di dalam museum, kami melihat kedua patung gajah ini). Di dekat patung, aku juga melihat ada mesin yang kalau diputar-putar bisa mengeluarkan suara seperti suara binatang hehehe ... Sambil terus menyusuri kali, aku dan mama juga menyempatkan mengambil gambar di dekat kali dengan latar belakang gedung-gedung tinggi di kejauhan. Melihat gedung tinggi yang seolah dekat dengan air, aku jadi ingat pengalaman yang sama saat berkunjung ke Chicago, New York, Madison, Louisville, Grand Rapid dan sebagainya. Kota yang terdiri atas bangunan tinggi seolah menjadi satu dengan kali yang membelah tengah kota. Kata mama, jembatan Gondolayu yang ada di Jogja sepertinya memiliki kondisi yang tidak berbeda dengan kota-kota yang kami kunjungi tersebut karena kalinya membelah kota. Sayangnya, kali yang melewati kota Jogja belum memiliki sidewalk yang bisa dipakai jogging, bersepeda atau berjalan kaki. Kalaupun ada, belum seteratur yang kulihat di negara ini. Nggak papa ... Siapa tahu kali yang ada di tanah air (yang mengalir di tengah kota) akan menjadi seperti yang kami lihat disini. Kali akan menjadi bersih dan memiliki fungsi sebagai sarana rekreasi dan bukan sebagai tempat untuk membuang sampah. Tentu ini bisa terealisir kalau koordinasi warga sepanjang kali dan pemerintah berjalan baik. Wuih ... Aku kok jadi serius gini? Hehehe ... Kalau aku nggak salah, sidewalk yang ada di sepanjang kali ini memiliki rute yang lumayan panjang. Karenanya, kami merencanakan untuk berjalan-jalan di area ini saat udara sudah menghangat (spring atau summer). Pingin sekali melihat pemandangan di sekitar kali atau mungkin sambil naik kano (kudengar kano bisa disewa dan aku bisa berkano di saat musim panas). Membayangkannya saja sudah asyik banget hehehe ... O ya ... Ada beberapa bangku yang juga diletakkan di sepanjang kali ini. Bangku terbuat dari besi ini lumayan nyaman dipakai untuk beristirahat. Hanya saja, kami nggak berlama-lama berada disitu karena udara masih tetep terasa adem hehehe ... Nampak juga kan betapa kali terlihat bersih dan membuat hati damai? Ya ... Berada di pinggir kali memang membuat hati menjadi tenang karena memandang aliran kali terasa sangat menentramkan. Setelah merasa puas berjalan-jalan di sekiatr kali, kami kemudian menuju penginapan dan memilih masuk museum (lantai ground yang berdekatan dengan kali berupa lobby) dan menuju ke lantai 1 untuk keluar dari gedung museum ini. Kami memang perlu mengemasi barang-barang bawaan kami di penginapan dan chcek out dari penginapan di jam 12 siang. Pagi tadi mama sudah memberekan semua tas yang akan kami masukkan ke dalam kendaraan. Tas berisi pakaian sudah dimasukkan ke dalam kendaraan. Yang masih ada di dalam kamar kami adalah tas untuk peralatan elektronik karena kata mama, lebih aman menyimpan aneka barang elektronik di dalam penginapan daripada ditinggal di bagasi kendaraan. Sesuai dengan rencana kami, hari ini Jum'at tanggal 26 Desember tahun 2014, kami memang akan mendatangi NCAA dan berkeliling di area di depan penginapan sebelum jam 12 siang. Sesudah itu, kami akan kembali ke penginapan dan check out. Kami tidak akan langsung pulang setelah chcek out dari penginapan. kami berencana untuk melanjutkan acara jalan-jalan hari ini ke downtown. Baru sesudah itu kami akan pulang ke Bloomington. Jadi, kami hanya akan memindah barang dari kamar ke kendaraan, mengembalikan kunci/kartu penginapan, keluar dan berjalan-jalan menuju downtown dengan berjalan kaki (kendaraan diparkir di parking garage penginapan) dan kemudian kembali ke penginapan hanya untuk mengambil kendaraan. Kenapa kok kami tidak membawa kendaraan sekalian saja saat kami jalan-jalan ke downtown? Kata papa, kemungkinan mencari tempat parkir susah karena hari ini kegiatan bisnis sudah berjalan seperti biasa. Lagian, udara lumayan manis kok, jadi, akan asyik saja kalo kami berjalan-jalan dengan berjalan kaki hahaha ...
CHRISTMAS HOLIDAY: NCAA
Hari Jum'at, tanggal 26 Desember 2014, kami bertiga memulai hari dengan sarapan di penginapan di jam 8 pagi. Menurut ramalan cuaca, hari ini udara akan lumayan manis. Matahari akan bersinar dan suhu tidak akan terlalu dingin. Karenya, menikmati pemandangan outdoor menjadi agenda acara kita hari ini. Kami keluar dari penginapan di jam 9.45 pagi. Tujuan pertama kami adalah gedung NCAA yang berlokasi di seberang penginapan. Dengan berjalan kaki selama 2 menit kami sudah sampai di lokasi. Kami juga perlu membeli tiket seharga 5 dolar (dewasa) dan 3 dolar (anak sampai usia 18 tahun) untuk bisa masuk ke dalam gedung ini. Apa sih NCAA itu sebenarnya? Kata Wikipedia: The National Collegiate Athletic Association (NCAA) is a non-profit association which regulates athletes of 1,281 institutions, conferences, organizations, and individuals. It also organizes the athletic programs of many colleges and universities in the United States and Canada, and helps more than 450,000 college student-athletes who compete annually in college sports. The organization is headquartered in Indianapolis, Indiana. In August 1973, the current three-division setup of Division I, Division II, and Division III was adopted by the NCAA membership in a special convention. Under NCAA rules, Division I and Division II schools can offer scholarships to athletes for playing a sport. Division III schools may not offer any athletic scholarships. Generally, larger schools compete in Division I and smaller schools in II and III. Division I football was further divided into I-A and I-AA in 1978. Subsequently the term "Division I-AAA" was briefly added to delineate Division I schools which do not field a football program at all, but that term is no longer officially used by the NCAA. In 2006, Divisions I-A and I-AA were respectively renamed the Football Bowl Subdivision (FBS) and Football Championship Subdivision (FCS). Menurut Wikipedia lagi, sejarah NCAA adalah sebagai berikut:Inter-collegiate sports in the US began in 1852 when crews from Harvard and Yale met in a challenge race in the sport of rowing. As rowing remained the preeminent sport in the country into the late-1800s, many of the initial debates about collegiate athletic eligibility and purpose were settled through organizations like the Rowing Association of American Colleges and the Intercollegiate Rowing Association. As other sports emerged, notably football and basketball, many of these same concepts and standards were adopted. Football, in particular, began to emerge as a marquee sport, but the rules of the game itself were in constant flux and often had to be adapted for each contest. The NCAA dates its formation to two White House conferences convened by President Theodore Roosevelt to "encourage reforms" to college football practices in the early 20th century, which had resulted in repeated injuries and deaths and "prompted many college and universities to discontinue the sport."Following those White House meetings, Chancellor Henry MacCracken of New York University organized a meeting of 13 colleges and universities to initiate changes in football playing rules; at a follow-on meeting on December 28, 1905 in New York, 62 higher-education institutions became charter members of the Intercollegiate Athletic Association of the United States (IAAUS). The IAAUS was officially established on March 31, 1906, and took its present name, the NCAA, in 1910. For several years, the NCAA was a discussion group and rules-making body, but in 1921 the first NCAA national championship was conducted: the National Collegiate Track and Field Championships. Gradually, more rules committees were formed and more championships were created, including a basketball championship in 1939. A series of crises brought the NCAA to a crossroads after World War II. The "Sanity Code" – adopted to establish guidelines for recruiting and financial aid – failed to curb abuses. Postseason football games were multiplying with little control, and member schools were increasingly concerned about how the new medium of television would affect football attendance. The complexity of those problems and the growth in membership and championships demonstrated the need for full-time professional leadership. Walter Byers, previously a part-time executive assistant, was named executive director in 1951, and a national headquarters was established in Kansas City, Missouri in 1952. Byers wasted no time placing his stamp on the Association. A program to control live television of football games was approved, the annual Convention delegated enforcement powers to the Association's Council, and legislation was adopted governing postseason bowl games. As college athletics grew, the scope of the nation's athletics programs diverged, forcing the NCAA to create a structure that recognized varying levels of emphasis. In 1973, the Association's membership was divided into three legislative and competitive divisions – I, II, and III. Five years later in 1978, Division I members voted to create subdivisions I-A and I-AA (renamed the Football Bowl Subdivision and the Football Championship Subdivision in 2007) in football. Until the 1980s, the association did not offer women's athletics. Instead an organization named the Association for Intercollegiate Athletics for Women (AIAW) governed women's collegiate sports in the United States. By 1982, however, all divisions of the NCAA offered national championship events for women's athletics and most members of the AIAW joined the NCAA. A year later in 1983, the 75th Convention approved an expansion to plan women's athletic program services and pushed for a women's championship program. In 1999, the NCAA was sued for discriminating against female athletes under Title IX for systematically giving men in graduate school more waivers than woman to participate in college sports. In National Collegiate Athletic Association v. Smith, the U.S. Supreme Court ruled that the NCAA was not subject to that law, without reviewing the merits of the discrimination claim. In 2009, Simon Fraser University in Burnaby, British Columbia, Canada became the NCAA's first non-US member institution. Masih menurut Wikipedia, kantor pusat NCAA mengalami pergantian sebagai berikut: The modern era of the NCAA began in July 1952 when its executive director, Kansas City, Missouri native Walter Byers, moved the organization's headquarters from the LaSalle Hotel in Chicago (where its offices were shared by the headquarters of the Big Ten Conference) to the Fairmount Building at 101 West 11th Street in Downtown Kansas City. The move was intended to separate the NCAA from direct influence of any individual conference and to keep it centrally located. The Fairmount was a block from Municipal Auditorium which had hosted Final Four games in 1940, 1941, and 1942. After Byers moved to Kansas City, the championships would be held in Municipal in 1953, 1954, 1955, 1957, 1961, and 1964. The Fairmount office consisted of three rooms with no air conditioning. Byers' staff consisted of four people: an assistant, two secretaries, and a bookkeeper. In 1964, it moved three blocks away to offices in the Midland Theatre. In 1973, it moved to 6299 Nall at Shawnee Mission Parkway in suburban Mission, Kansas in a $1.2 million building on 3.4 acres (14,000 m2). In 1989, it moved 6 miles (9.7 km) farther south to 6201 College Boulevard in Overland Park, Kansas. The new building was on 11.35 acres (45,900 m2) and had 130,000 square feet (12,000 m2) of space. The NCAA was dissatisfied with its Johnson County, Kansas suburban location noting that its location on the south edges of the Kansas City suburbs was more than 40 minutes from Kansas City International Airport. They also noted that the suburban location was not drawing visitors to its new visitors' centre. In 1997, it asked for bids for a new headquarters. Various cities competed for a new headquarters with the two finalists being Kansas City and Indianapolis. Kansas City proposed to relocate the NCAA back downtown near the Crown Center complex and would locate the visitors' centre in Union Station. However Kansas City's main sports venue Kemper Arena was nearly 30 years old. Indianapolis argued that it was in fact more central than Kansas City in that two thirds of the members are east of the Mississippi River. The 50,000-seat RCA Dome far eclipsed the 17,000-seat Kemper Arena. In 1999, the NCAA moved its 300 member staff to its new headquarters in the White River State Park in a four-story 140,000-square-foot (13,000 m2) facility on the west edge of downtown Indianapolis, Indiana. Adjacent to the headquarters is the 35,000-square-foot (3,300 m2) NCAA Hall of Champions. Hmmm ... Menarik bukan? Apalagi aku sempat bermain basket selama 30 menit di tempat ini. Saat jam menunjuk angka 11.30, kami kembali ke penginapan untuk melakukan check out. Kami kemudian berniat melanjutkan acara jalan-jalan hari ini dengan melihat-lihat downtown kota Indy.
Thursday, December 25, 2014
CHRISTMAS HOLIDAY: MAKAN MALAM YANG ISTIMEWA
Na ... Ini nih cerita seru kami di hari natal tanggal 25 Desember 2014. Ceritanya, kami tahu bahwa tidak ada warung makan buka selama hari natal (sejak pagi sampai malam). Karena itu kami membawa bekal berupa buah dan chips dalam liburan kali ini. Kami sengaja tidak membawa menu berat karena kami sudah merencanakan untuk mencicipi menu makan malam di salah satu warung makan yang persis ada di depan penginapan. Ternyata, yang terjadi adalah bekal kami hanya tinggal sedikit saja di saat kami bersiap menikmatinya (di malam hari, di saat natal, di saat tidak ada warung makan buka). Jelas kami tahu bekal kami yang ada tidak akan mampu membuat kami kenyang. Lalu, apa yang kami lakukan? Aku ingat di dekat meja resepsionist ada rak berisi aneka jajanan. Kukatakan saja pada kedua orangtuaku untuk melihat apa yang mereka punya. Papa dan aku kemudian keluar kamar dan menuju ke lantai dasar. Mama menyusul kemudian. Apa yang tersedia di rak tersebut? Selain aneka jenis air minum, cookies, peanuts, candy dan chips, kami melihat ada frozen food yang bisa kami panaskan di microwave yang tersedia di dekat rak tersebut. Papa dan mama memilh spageti ayam, aku memilih spageti daging. Menu ini kami pilih karena tidak ada pilihan lain yang (menurut kami) lebih mengundang selera hahaha ... Sambil menunggu makanan dipanaskan, mama membuat teh hangat, aku membuat coklat dan papa membuat kopi. Saat makanan tersebut siap, kami kemudian menuju dining room yang sepi dan dengan bebas kami menikmati makan malam kami disitu. Baru kali ini kami berada di situasi seperti ini. Maksudnya apa? Menikmati makan malam di penginapan dengan menu frozen food hahaha ...
CHRISTMAS HOLIDAY: SEKITAR PENGINAPAN
Karena kedinginan, kami bertiga kembali masuk ke penginapan setelah menyempatkan diri berjalan-jalan sejenak di depan penginapan. Selama berada di dalam kamar, kami merasa tergoda untuk kembali menikmati pemandangan outdoor karena matahari bersinar dengan manisnya. Masih di hari Kamis, tanggal 25 Desember tahun 2014. Godaan cahaya matahari ini terasa menarik-narik kami untuk keluar ruang kembali mengingat selama beberapa hari ini nyaris kami tidak melihat matahari. Ya ... Musim dingin kali ini ditandai dengan datangnya mendung dan turunnya hujan hampir setiap hari. Kami rasanya jarang sekali bertemu dengan sinar matahari hehehe ... Karena itu, godaan sinar matahari sore ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Aku dan papa berunding jam berapa kami sebaiknya keluar lagi. Mama memilih tidak ikutan karena masig merasakan hawa dingin di badannya ... Karena mama tidak mau ikut sesi pengambilan gambar berikutnya, jadilah aku ikut mama alias tidak mau ikut keluar penginapan. Aku memilih mendatangi ruang olahraga yang ada di lantai satu dan berkegiatan disitu. Ya sudah ... Papa kemudian menemaniku berolahraga sebentar sebelum kemudian mengambil beberapa gambar di sekitar penginapan. Ini dia beberapa gambar yang papa dapatkan dengan berjalan-jalan selama kurang lebih 1 jam. 1 jam? Iya ... Apa nggak kedinginan? Pasti kedinginan lah hehehe ... Hanya saja, papa bertahan di dalam dingin karena pakaian yang dikenakan saat pengambilan gambar. Papa mengenakan jaket rangkap 3 dan memakai penutup kepala. Papa berjalan ke arah monument circle dan melewati beberapa gedung perkantoran, pusat pertokoan, museum, penginapan dan sejenisnya. Kata papa, papa berpapasan dengan beberapa pejalan kaki yang juga mengambil gambar seperti papa. Selain itu, papa juga berpapasan dengan beberapa pengendara sepeda dan juga pengunjung/warga yang berolahraga seperti jogging, berjalan cepat dan seterusnya. Meski dingin, ternyata kegiatan outdoor tetap dilakukan oleh mereka. Ya ... Bagi mereka, olahraga mungkin memang sudah jadi kebutuhan, sehingga apa pun musimnya, mereka akan tetap melakukannya meski indoor maupun outdoor. Dalam gambar terlihat jalanan yang lengang. Memang inilah yang terekam. Selain karena hari ini adalah Christmas Day (dimana kegiatan bisnis libur), kota Indy sendiri sebenarnya juga tidak terlalu sibuk. Meski meupakan ibukota dari state/propinsi Indiana, Indianapolis tidaklah semetropolis kota New York atau Chicago ataupun kota besar lainnya. Mungkin karakter kota ini tidak jauh berbeda dari kota besar lainnya, hanya saja, kepadatan penduduk dan kesibukan kota ini tidaklah sama dengan kota-kota besar lainnya. Ini jelas menyenangkan, karena kami lebih merasa santai dan nyaman hehehe ... Apalagi, sore ini kota Indy seakan bisa kita nikmati secara bebas karena tidak banyak pengunjung datang kemari. Papa sangat leluasa mengambil aneka gambar di sekitar penginapan. Bertemankan sinar matahari yang mulai kembali ke peraduan serta sunyi jalan raya yang terdiam, papa menyusuri taman, sidewalk, jembatan, tepian sungai dan juga rerumputan. Ah ... Aku kok jadi sok tahu hahaha ... Yang berjalan-jalan dan mengambil gambar kan papa, kok aku bisa cerita detil gitu ... Pastinya, hobi papa mengambil gambar di sekitar penginapan tersalurkan sudah. Saat papa sampai di penginapan kembali, aku dan mama mendengarkan cerita papa mengenai acara jalan-jalan sore hari ini. Papa mengatakan besok pagi kami sebaiknya mengunjungi beberapa lokasi yang sudah didatangi papaku. Kata papa, Indy ternyata menyenangkan dan menarik untuk dieksplorasi. Sayang banget rasanya kalo kami sudah tinggal disini namun kami tidak berjalan-jalan di sekitar downtown Indy yang unik. Tentu kami mau berjalan-jalan besok pagi asal cuaca nggak dingin-dingin amat hehehe ...
CHRISTMAS HOLIDAY: DI DEPAN PENGINAPAN
Kamis sore, 25 Desember 2014, matahari mulai sedikit menampakkan diri. Dari penginapan kami di lantai 8, rasanya kok sayang banget kalo kami tidak memanfaatkan cahaya matahari untuk pengambilan gambar hehehe ... Ya ... Kemarin sore saat kami sampai di penginapan, hujan membuat kami malas keluar. Pagi ini, kami ke gereja dan kemudian berjalan-jalan di seputar monument circle sampai jam 1.30 siang. Na ... Di jam 3 sore ini, matahari kok sepertinya bisa menjadi sumber pencahayaan pengambilan gambar dengan hasil maksimal. Jadinya, kami memutuskan untuk keluar penginapan sebentar dan mengambil gambar di area outdoor. Kami memakai jaket tebal karena kami tahu suhu masih akan terasa dingin. Kami kemudian mengambil gambar di beberapa lokasi di depan penginapan. Di antaranya di depan Indiana State Museum dan juga Eiteljorg Museum. Kami tentu tak lupa mengambil gambar penginapan yang kami tempati dan juga beberapa spot yang berlokasi tak jauh dari penginapan kami. Sambil mengambil gambar, kami menahan rasa dingin yang masih saja terasa hehehe ... Sebenarnya, kami lumayan beruntung karena kami bisa mengambil gambar di saat suhu uadem seperti ini. Rasanya rugi banget kalo kami nggak mengambil gambar di lokasi yang lumayan OK ini hehehe ... Nggak lucu kan liburan tanpa gambar hehehe ... Setelah merasa cukup mendapatkan beberapa gambar, kami memutuskan kembali ke penginapan karena dingin terasa makin kuat. Kami kemudian bergegas menuju lobby dan membuat minuman hangat (coklat) di area lobby penginapan. Sedap banget hehehe ... Kami juga menghangatkan badan sebentar di lobby, tepatnya di depan perapian yang bersanding dengan pohon natal. Badan terasa hangat kembali dan kami pun kemudian kembali ke kamar kami. Dari dalam kamar, kami melongok ke jalan raya (jalan Washington) yang ada di depan penginapan. Jalan ini termasuk jalan utama di kota Indy dan banyak gedung tinggi berada di jalan ini. Selain penginapan, gedung perkantoran, gedung untuk bank, gedung penerbit Koran dan aneka pusat bisnis dengan mudah bisa ditemukan disini. Kata mama, sengaja kami menginap di tempat ini saat libur natal kali ini agar kami akses ke berbagai interesting places bisa dijangkau. Buktinya, 2 gedung museum besar (yang menjadi ikon kota Indy) ada di depan penginapan kami. Lalu, di seberang gedung museum, ada area White River State Park yang juga merupakan salah satu destinasi piknik di kota ini. Kalo mau ke monument circle dan juga ke pusat pertokoan besar, jarak yang ditempuh dengan berjalan kaki hanyalah 15 menit (paling lama). Semua terasa dekat ... Memang inilah yang direncanakan mama, kami bisa berjalan kaki saja (dari penginapan) untuk menikmati indahnya kota Indy. Karenanya, besok pagi (Jum'at) kami merencanakan mengunjungi beberapa lokasi yang berjarak dekat dari penginapan kami. Untuk hari ini, lumayanlah gambar yang kami peroleh dari sesi pemotretan di depan penginapan hehehe ...
Subscribe to:
Posts (Atom)