Papa dan mamaku kali ini mencoba mengolah sayap ayam. Kata papa dan mama, sayap ayam yang diolah ini untuk persiapan kami nonton basket tim putra IU melawan Syracuse. Ya ... Bulan Maret seperti ini dikenal dengan sebuat March Madness karena pertandingan bola basket tingkat universitas sedang mendekati masa puncak. Sejak tahun lalu, tim bola basket IU yang masuk dalam 10 besar tim basket terbaik untuk wilayah Midwest (terdiri dari beberapa negara bagian) berkompetisi nyaris tanpa henti. Dengan posisi puncak (nomor 1 dari kesepuluh tim ini), IU pun kemudian melaju ke babak sebelumnya. Kalau masih ingat ceritaku saat kami santap siang di Nick's English Hut hari Minggu tanggal 24 Maret sambil nonton IU melawan Temple University dan IU menang saat itu hingga masuk ke SWEET SIXTEEN (16 tim bola basket putra terbaik gak cuma di Midwest tapi juga dengan grup lain), malam ini IU akan mengawali sistem gugur kompetisi ini dengan melawan Syracuse University NY. Pertandingan ini sendiri akan dilangsungkan di Washington DC. Jadwal pertandingan tersebut adalah pukul 9.45 malam. Berhubung hari ini juga bertepatan dengan hari Kamis Putih, sudah pasti kami ke gereja terlebih dahulu. Misa yang dijadwalkan di jam 7 malam ini diikuti oleh banyak umat. Kami sengaja datang 30 menit sebelumnya agar masih tersedia banyak tempat duduk yang bisa kami pilih. Misa yang diadakan untuk mengenang malam terakhir menjelang wafat Tuhan ini berlangsung dengan hikmat dan tenang. Saat misa selesai, jam menunjukkan angka 9 kurang sedikit. Kami pun bergegas pulang karena udara lumayan dingin. Saat kami sampai di rumah, papa dan mama bersiap mengolah chicken wing yang sudah sejak sore dibumbui. Sejak sore sebelum kami berangkat ke gereja, papa dan mama sudah membumbui sayap ayam yang baru dibeli dari Aldi. Sayap ayam ini dibagi menjadi 2 dan diberi bumbu yang berbeda. Satu wadah berisi sayap ayam berbumbu ayam goreng biasa (bumbu yang digunakan adalah garam, bawang putih, merica, ketumbar, kemiri dan jahe) serta satu wadah lain yang berisi sayap ayam berbumbu teriyaki. Sayap ayam ini dibumbui pada pukul 5 sore dan disimpan di kulkas selama 4 jam. Sepulang kami dari gereja, sayap ayam berbumbu teriyaki dipanggang (di-grill) sedangkan sayap ayam berbumbu lainnya digoreng (sedikit deep fried). Hasilnya seperti apa? Lihat sendiri ya dalam gambar yang diposting ini hehehe ... Sebagai pelengkap, mama memotong celery segar besar dan menyiapkan dip siap santap untuk cocolannya. Jam 9.45 saat pertandingan basket dimulai, kedua olahan sayap ini sudah siap. Sambil menonton pertandingan di teve, kami nikmati sayap ayam olahan sendiri ini. So pasti enaklah hehehe ... Meski akhirnya IU kalah dari Syracuse (selisih 10 poin) kami tetap bangga dengan IU. Sama seperti tahun lalu yang berhenti sampai di babak 16 besar, tampaknya tahun depan IU musti lebih maju lagi ... Go IU ...
No comments:
Post a Comment