Lagi? Ke Mr Hibachi? Iya hehehe ... Gak bosan? Nggak hehehe ... Masih di hari Sabtu tangal 29 November 2013, aku, papa dan mama mampir ke Mr Hibachi untuk menikmati menu makan ala buffet di hari Sabtu. Setelah berkunjung dan berjalan-jalan di Farmer Market pagi ini, perut rasanya kok keroncongan. Jadilah kami kemudian ke Mr Hibachi yang ada di jalan ketiga yang menyediakan menu makan ala Asia. Saat kami sampai di parking lot tempat makan ini, lumayan banyak juga spot parkir yang sudah terisi. Di siang cerah seperti ini, sangatlah memungkinkan bagi siapa saja untuk menikmati indahnya Sabtu siang ini. Kami pun segera masuk ke tempat makan ini dan menunggu petugas mencarikan kursi untuk kami. Sesudah mendapatkan meja dan kursi yang tersedia, kami segera memesan air minum (air putih) kepada petugas dan sesudah petugas mencatat pesanan kami, kami segera beranjak dari tempat duduk menuju meja buffet yang menyajikan menu siap santap. Untuk catatan saja, harga paket (per porsinya) untuk makan siang di hari Sabtu dan Minggu tidaklah sama. Harga paket makan siang di hari Sabtu sama dengan harga paket makan siang dari Senin sampai Jum'at. Sedangkan harga paket makan siang di hari Minggu sama dengan harga paket makan malam dari hari Senin sampai Sabtu (termasuk Minggu malamnya). Kenapa harga bisa berbeda? Sudah pasti karena menu yang disajikan juga berbeda hehehe ... Menu di saat siang hari (dari Senin sampai Sabtu) tidaklah sekomplit menu malam hari. Apa saja yang tidak tersedia di menu siang hari? Beberapa menu seafood seperti cumi, kerang dan aneka olahan udang yang sedikit berbeda. Menu udang sebenarnya tersedia di menu makan siang harian, hanya saja, variannya tidak sebanyak menu udang untuk dinner. Karena kami bukanlah pecinta seafood, sudah pasti menu makanan yang tidak tersedia di saat lunch tidak menjadi persoalan hehehe ... Yang tersedia itulah yang kami jadikan favorit ... Seperti biasa, kami kemudian memilih menu favorit kami seperti sup dan sushi. Termasuk juga ayam yang diolah dengan aneka macam bentuk (goreng krispi, goreng tepung, bumbu pedas, bumbu kacang, dll) dan juga mie gorengnya. Semua yang kami pilih nampak ada di gambar yang kami posting. Sayuran seperti tempura (sayuran yang digoreng dengan tepung), bayam yang dibungkus roti, jamur dengan isi daging cincang, oseng dan juga sayuran di dalam sup merupakan bentuk menu yang tersedia yang kemudian kami pilih. Untuk dessert-nya, kami memilih buah dan juga es krim. Apa yang kami ambil tentunya kami usahakan untuk kami habiskan. Meski kami masih melihat banyak pengunjung yang tidak menghabiskan porsi yang mereka pilih dan ambil sendiri, kami sudah pasti berusaha tidak melakukan hal seperti itu. Kata papa dan mama, aku sudah bisa mengukur dengan baik kapasitasku. Artinya, aku sudah bisa mengira-ira, apa saja yang akan kupilih dan seberapa banyak porsi yang mampu kuhabiskan. Papa dan mamaku juga demikian pastinya. Kami musti belajar mengukur kapasitas kami sendiri. Setelah acara makan siang bersama di Mr hibachi dirasa cukup, kami kemudian meninggalkan tempat ini. Pengunjung rasanya tidak berkurang. Pengunjung datang dan pergi sejak kami tadi datang sampai kami meninggalkan tempat ini. Dalam receipt yang kami terima, tertulis bahwa order kami ada di nomor 5 ribu sekian. Kata papa dan mama, bisa jadi ini order untuk seluruh warung makan ini. Kan warung makan Mr Hibachi nggak hanya ada di Bloomington? Atau pun kalau ini nomor order di warung makan Mr Hibachi yang ada di Bloomington, mungkin bukan nomor order hari ini saja. Yang jelas, angka nomor pesan di kuitansi ini tetap membuat kami heran, sebab angka 5000 bukanlah angka kecil untuk sebuah tempat makan. Mungkin juga, angka ini adalah angka order sejak tempat makan ini buka 3 atau 4 tahun lalu atau entah kapan pun. Yang kami tahu, setiap kali kami berkunjung ke sini, tempat makan ini nggak pernah sepi. Nggak heran kalau jumlah order bisa mencapai angka sebanyak itu ... Dengan perut kenyang, kami pun kemudian meninggalkan Mr Hibachi dan pulang ke rumah. Langit masih saja cerah dan cuaca masih saja bersahabat. Nyaman sekali menikmati cuaca cerah di saat suhu naik turun di penghujung bulan November menjelang Desember ini. Sebab, cuaca cerah dengan suhu bersahabat menjadi barang mahal di saat menjelang winter seperti ini. Selagi bisa, cuaca bersahabat sebaiknya dinikmati, soalnya, kalo winter beneran dah datang, kita biasanya akan lebih banyak berada di dalam rumah hehehe ...
Saturday, November 30, 2013
EVENT DI FARMER MARKET
Sabtu, 29 November 2013. Pagi ini matahari bersinar dengan sangat cerah. Sejak bangun tidur, mama sudah mengingatkan acara kami pagi ini untuk berkunjung ke Farmer Market. Ngapain kami sesitu? Kata mama, hari Sabtu ini ada acara perayaan 30 tahun Farmer Market dengan paket acara khusus menjelang hari Natal. Acara khusus yang dimaksud adalah pertunjukkan kesenian (nyanyian dan permainan alat musik) yang memperdengarkan berbagai komposisi lagu Natal dan juga pameran kerajinan serta berbagai acara spesial seperti cake decorating, doll creating dan seterusnya. Dalam situs milik pemkot Bloomington, acara ini diadakan sejak jam 10 pagi sampai jam 3 sore. O ya ... Karena berada di lokasi di mana Farmer Market biasa diadakan, sudah pasti bagi mereka yang ingin berbelanja sekalian di hari ini, bisa juga. Kami berangkat dari rumah pukul 10.30 pagi. Kami rasakan udara tidak terlalu dingin dan kami merasa akan betah berlama-lama di luar rumah. Saat kami sampai di parking lot di dekat acara berlangsung, kami melihat kendaraan sudah banyak yang diparkir disitu. Kami segera saja keluar dari kendaraan dan bergegas menuju lokasi acara. Kami melihat ada banyak pengunjung yang juga sedang menuju Shower Plaza, lokasi diselenggarakannya acara ini. Saat kami kemudian sampai di depan Shower Plaza, panggung portable (kendaraan yang bisa dibuka baknya dan memiliki fungsi sebagai panggung) nampak sudah menampilkan satu kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu natal. Beberapa kursi ditata di depan panggung ini dan beberapa pengunjung nampak asyik duduk di situ sambil menikmati merdunya lagu-lagu yang dinyanyikan. Wa ... Natal berasa sudah datang bener hehehe ... Kami juga melihat boneka salju mainan yang lumayan besar berdiri tak jauh dari panggung. Di dekat boneka ini ada juga boneka lain yang ada di dalam balon dengan salju yang turun. Kata mama, diletakkannya boneka salju dan boneka lain diantara guguran daun inilah yang lebih menarik hati. Rasanya guguran daun yang ada di situ menjadi lokasi yang bagus untuk ambil gambar hahaha ... Kan mama selalu bilang kalo guguran daun menandakan musim gugur di negara ini. Jadi, kalo ada tumpukan guguran daun yang banyak, mama biasanya menjadikannya lokasi foto ... Lihat saja gambar kami yang ada di sini hehehe ... Kami tidak berhenti di depan panggung berlama-lama. Kami memutuskan untuk masuk pasar dan melihat kemeriahan yang ada di dalamnya. Jejeran meja dengan display aneka dagangan menjadi pemandangan yang menarik bagi kami. Hasil bumi (fresh produk) seperti buah, sayuran, bunga dan juga hasil olahan seperti madu, popcorn dan aneka makanan siap santap juga tersedia di situ. Apakah aku membeli sesuatu? Iya ... Apa itu? Popcorn seharga 2 dolar. Popcorn yang mereka jual sebenarnya gak beda jauh dengan popcorn yang bisa kami buat sendiri. Namun, kami ingin mencicipi popcorn produksi mereka ini. Satu kantong kecil popcorn ini kami nikmati sambil kami berkeliling pasar. Nampaknya, hari ini ada lebih banyak pedagang/vendor yang berpartisipasi dalam acara ini. Seperti yang kusebutkan sebelumnya, lokasi pameran kerajinan juga ada disini. Para artist (istilah untuk mereka mereka yang memproduksi berbagai barang kerajinan) membuka booth dan memajang dagangan mereka seperti asesories yang terbuat dari kaca, hasil sulaman, aneka pajangan terbuat dari kayu dan sejenisnya nampak menarik hati. Kami berkeliling dari satu meja ke meja lain. Sampai kemudian kami memutuskan untuk berhenti di salah satu stand yang nampaknya menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi. Stand apakah itu? Stand open roasted chesnut alias tempat memanggang biji chesnut. Maksudnya apa itu? Pemilik stand menyediakan 2 alat pemanggang yang ada di tengah stand. Pemanggang ini dikelilingi oleh kursi pengunjung. Pemanggang yang satu berfungsi sebagai penghangat (seperti fire place) sementara pemanggang lainnya digunakan untuk memanggang chesnut. Saat kami sampai di stand ini, belum ada biji chesnut yang siap kami cicipi. Jadilah kami duduk dan menunggu chesnut yang siap. Chesnut yang sedang dipanggang menurut mama mirip dengan beton. Apa itu beton? Isi nangka hehehe ... Persis seperti yang dilakukan di tanah air, biji nangka alias beton dipanaskan dan kemudian dinikmati di saat biji ini matang. Ketika chesnut roasted siap, aku segera saja mengantri bersama dengan pengunjung lain untuk mencicipi chesnut ini. Kami tidak perlu membayar untuk mencicipi chesnut ini. Kalau mau, kita bisa berdonasi (sudah pasti bebas berapa pun jumlahnya). Untuk setiap pengunjung yang ingin mencicipi chesnut roasted ini, ada satu kantong kertas kecil yang dibagikan. Saat aku melihat isi kantong, ternyata di dalam kantong ada 3 biji chesnut yang siap dicicipi hehehe ... Segera saja aku, papa dan mama mencicipi chesnut roasted yang masih panas. Dan seperti yang mama bilang sebelumnya, rasanya persis dengan rasa beton matang hahaha ... Chesnut roasted yang masih terasa panas kami nikmati sedikit demi sedikit. Inilah seninya menikmati chesnut panas, harus pelan dan sabar meski lapar sudah tak tertahankan hahaha ... Sesudah acara mencicipi chesnut selesai, kami segera saja bersiap meninggalkan farmer market. Jam sudah menunjuk angka 12 siang lebih. Kami perlu mengunjungi beberapa tempat lain setelah kami selesai menikmati pagi di farmer market. Ah ... Menyenangkan sekali berada di farmer market pagi ini dengan matahari yang bersinar begitu cerah dan membuat suasana cerah ceria ...
Friday, November 29, 2013
OLEH-OLEH DARI EDINBURGH
Jum'at, 29 November 2013, mama dan teman-temannya (tante Fitri, tante Sonia dan Ross) janjian untuk jalan-jalan bareng ke Edinburgh. Seperti tahun lalu, acara ke Edinburgh (Premium Outlets) adalah acara belanja yang dilakukan di saat Black Friday. Black Friday adalah hari Jum'at, tepat setelah hari raya Thanksgiving. Di hari spesial ini biasanya ada diskon harga yang cukup menarik untuk hampir semua item barang. Beberapa item barang bahkan merupakan produk/keluaran terbaru dan jumlah yang diedarkan dengan harga murah untuk produk sangatlah terbatas. Jadilah, beberapa orang dengan niat yang kuat mencoba menunggu peruntungan dengan mengantri di depan toko bahkan sebelum toko buka. Karena mama tidak terlalu memerlukan barang tertentu, mama dan teman-temannya hanya meramaikan acara belanja di hari Jum'at ini. Mama dan teman-temannya berangkat pukul 7.30 dan kembali ke rumah pukul 2 siang. Beberapa item barang yang dibeli mama di Edinburgh antara lain dompet, kaos, sweater dan sandal untukku. Kalau melihat harga yang tertera disitu, rasanya harga untuk produk ini memang berbeda dibandingkan harga produk ini di saat tidak dalam rangka promo. Meski harganya sedikit berbeda, tidak berarti mama membeli barang tanpa menghitung. Yang dibeli mama adalah beberapa barang yang memang akan dipakai mama (entah sendiri maupun oleh-oleh) dan sudah pasti yang harganya juga masuk akal. Setelah semua barang didapat mama dan teman-temannya, mereka juga menempatkan makan siang bersama di salah satu tempat makan yang ada di dekat situ, namanya Ruby Tuesday. Aku kebagian juga lho hehehe ... Ngomong-ngomong, saat mama dan teman-temannya pergi belanja, aku dan papa kemana? Aku dan papa di rumah saja ... Kami memasak bandeng presto. Sukses? Sudah jelas hehehe .... O ya ... Happy nggak aku dengan oleh-oleh mama hari ini? Sudah pasti-lah ... Masak aku nggak hepi ...
Tuesday, November 26, 2013
ULTAH MARY
Selasa, 25 November 2013, mama dan teman-temannya merayakan hari ulang tahun Mary. Saat Mary datang di pagi hari, mama dan teman-temannya sudah bersiap memberikan ucapan selamat. Mary nampak terkejut saat semua teman mengucapkan selamat ulang tahun. Dia tersenyum happy. Mary tidak tahu bahwa ada surprise party yang akan diadakan untuk dia. Mama dan teman-teman lainnya berbisik-bisik kapan cake yang sudah disiapkan akan dipotong. Teman mama yang bernama Meg (Meg ini sohib Mary) mengatakan saat break time (jam 10 pagi). Mama dan teman-temannya dah OK. Ternyata, saat break pertama (jam 10 pagi itu) Mary nggak ke break room, jadilah acara potong kue diadakan setelah makan siang jam 12. Mama sudah pasti membawa kamera di saat ada momen seperti ini hehehe ... Mama pun mengambil gambar cake (yang ternyata adalah Carrot Cake) sebelum dipotong dan sesudah dipotong. Cake ini jelas nampak yummy hehehe ... Kita bisa saja menyebutnya sebagai taart mengingat hiasan di atasnya menyerupai hiasan untuk taart. Mama juga menyempatkan diri untuk berpose bersama Mary dan Meg sebelum acara potong kue. Di break room, selain Mary dan Meg, ada juga Sharon, Lisa, Alex dan Ryan. Mereka juga menikmati makan siang di break room ini sebelum kemudian menyantap cake sebagai dessert. Acara ulang tahun yang sederhana ini sudah pasti membuat hati Mary senang. Ya ... Saat merayakan hari jadi dan ada teman yang bisa merayakannya bersama-sama sudah pasti membuat hari terasa istimewa. Saat acara potong kue selesai, mama kemudian kembali ke desk-nya dan memberikan satu mangkok roti pada Lori. Mama dan Lori mennikmati carrot cake ini di saat lunch time. Suhu udara di luar gedung yang dingin sejak beberapa hari ini rasanya membuat siapa pun cepat lapar hahaha ... Karena itu ... Menyantap dessert semanis ini di saat cuaca dingin terasa pas banget ... Carrot cake yang memiliki coklat putih di bagian luarnya lumayan dikenal di negara ini. Meskipun di toko ada banyak tersedia carrot cake siap santap, kalau mau membuat sendiri sih sebenarnya mudah saja. Namun, karena hari ini ada yang secara spesial merayakan hari jadi, carrot cake pun akhirnya dipilih yang sudah siap santap hehehe ... Happy Birthday Mary! Wish you all the best!
MINI CUPCAKE DARI TEMAN
Selasa pagi, 25 November 2013, salah satu teman mama memberikan satu bungkus cupcakes buatan salah satu perusahaan. Pagi sebelumnya (Senin, 24 November 2013), mama membagi cookies yang dibuat mama kepada teman mama itu. Nampaknya, teman mama menukar cookies dengan cupcake hehehe ... Sejatinya, kegiatan berbagi makanan sangat tidak umum dilakukan di negara ini. Makan adalah urusan pribadi, jadi, tidak ada kewajiban bagi siapa pun untuk membagi apa yang dimilikinya (saat ia menyantap apa yang dimilikinya) dengan siapa pun yang ada di dekatnya. Kebiasaan ini sangat berbeda dengan kebiasaan di negara kita, dimana kalau kita menikmati makanan dan ada orang di dekat kita, umumnya kita akan menawarkan makanan tersebut kepada orang yang ada. Mama pun seringkali masih membawa budaya ini (menawarkan makanan) di antara teman-temannya. Jangan heran kalau mereka bertanya ini apa, apa saja bahannya dan sebenarnya. Bagi kita yang tidak biasa, pertanyaan ini rasanya mengagetkan. Tapi bagi orang sini, sangat umum pertanyaan itu diajukan apalagi kalau makanan yang ditawarkan adalah buatan sendiri (homemade). Sebab, ada beberapa orang yang memiliki alergi pada bahan makanan atau bahkan makanan tertentu. Saat ditanya, sudah pasti mama menjawab apa saja bahan yang dipakai saat membuat cookies atau makanan lainnya. Jadi, semua jelas sejak dari awal. Jangan sampai kita menawarkan makanan yang nantinya membuat sakit orang hehehe ... Karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, untuk acara ulang tahun atau kumpul-kumpul lainnya, makanan yang disajikan umumnya adalah makanan yang dibeli dari supermarket atau dari restoran. Sudah pasti alasannya adalah alasan keamanan bahan pangan yang akan disantap. Lain halnya kalo kita kumpul bareng teman-teman satu negara. Umumnya kita memasak sendiri karena kita merindukan masakan tanah air kan? Hehehe ... O ya ... Gimana cupcakes pemberian teman mama? Sudah pasti OK hehehe ... Jangan salah ya ... Dari semua teman mama yang ada di kantor hari itu, hanya mama yang diberinya cupcakes. Ini juga biasa banget disini. Karena, sekali lagi, gak ada kewajiban bagi seseorang untuk membagi makanan bagi semua. Terserah dia mau memberi pada siapa hehehe ...
Monday, November 25, 2013
THANKSGIVING DINNER
Minggu, 24 November 2013, papa dan mama mengajakku mengikuti acara Thanksgiving Dinner yang diadakan oleh sebuah gereja yang diperuntukkan International Students. Kami pernah datang di acara ini 3 tahun yang lalu saat kami baru 3 bulan tinggal di negara ini. Acara malam ini diadakan di jam 6 sore. Untuk bisa datang ke acara ini, kami perlu mendaftar terlebih dahulu. Mama yang mendaftarkan nama bertiga seminggu sebelum acara ini. Dan mama jugalah yang mendapat email konfirmasi dari panitia beberapa hari sebelum acara dilaksanakan. Kami sengaja berangkat dari rumah pukul 5.40 sore, karena acara diadakan di jam 6 sore. Kami tidak mau terlambat karena biasanya acara di sini tepat waktu. Udara masih saja dingin saat kami sampai di parking lot gereja Sherwood Oak. Parking lot nampak dipenuhi kendaraan malam ini. Selain kendaraan pribadi, van yang bertugas menjemput para peserta acara malam ini juga nampak hilir mudik. Ya ... Panitia memang menyediakan kendaraan yang bertugas mengantar dan menjemput peserta yang ingin hadir tetapi tidak memiliki kendaraan atau peserta memiliki kendaraan tetapi ingin ikut diantar dan dijemput. Fasilitas pengantaran dan penjemputan ini sudah sejak awal ditawarkan ke peserta. Ada tempat berkumpul bagi para peserta saat penjemputan dan pengantaran. Kami memilih berangkat dengan kendaraan sendiri dengan alasan agar kami lebih leluasa mengatur waktu. Saat kami sampai di tempat acara berlangsung, kami masih punya waktu 10 menit untuk mendaftar ke panitia dan panitia kemudian akan mencarikan tempat duduk bagi kami. O ya ... Kami bertemu dengan boneka ayam kalkun yang menyambut kami di pintu masuk. Ikon acara malam ini berbentuk ayam kalkun tersebut kami ajak berfoto hehehe ... Saat kami masuk ke aula (gathering space), kami melihat beberapa petugas nampak bersiap menyambut kami. Di depan mereka berjajar kertas dan pena yang akan diberikan kepada peserta acara Thanksgiving malam ini. Kami perlu mengantri sebentar sebelum kami sampai di depan petugas di meja pendaftaran. Oleh petugas, kami kemudian diberi secarik kertas yang musti kami isi nama kami dan asal negara kami untuk kemudian kami sematkan di pakaian kami masing-masing. Sesudahnya, kami diantar seorang petugas lain untuk menempati meja yang sudah diatur sedemikian rapi. Di dalam ruangan besar ini ada banyak sekali meja berbentuk bundar dengan 8-9 kursi mengelilinginya. Meja dilambari taplak berwarna hijau dengan hiasan vas bunga di atasnya. Kami diantar menuju sebuah meja yang sebagian besar kursinya sudah terisi. 3 kursi yang tersisa adalah untukku, papa dan mama. Di meja ini sudah ada 4 peserta lain (yang berasal dari China) dengan 2 host (penyelenggara) yang nampak sangat ramah dan siap membantu kami, international students. Kami kemudian menempati kursi yang tersedia dan memperkenalkan di ri kepada peserta lain dan host yang sudah lebih dulu hadir. Kedua host berasal dari US (meskipun yang satu berasal dari Jepang tetapi sudah lama bermukim di US) dan mereka menyediakan paket cantik di atas meja. Paket cantik terbuat dari kertas adalah buatan Kiyomi dan isi paket berupa coklat adalah pemberian Louise. Selain bingkisan dari kedua host kami, di masing-masing meja juga sudah tersedia peralatan makan lengkap dan satu keranjang roll (roti) berikut butternya. Sebentar saja kami ngobrol, acara segera dimulai. Pembawa acara mengucapkan selamat datang kepada kami semua di acara Thanksgiving tahunan. Kami diajak berdoa bersama sebelum acara makan malam dimulai. Sesudahnya, petugas (volunteer) nampak mengantarkan tray berisi turkey di masing-masing meja. Kalau aku nggak salah hitung, ada lebih dari 50 meja tersedia malam ini. Semua peserta thanksgiving nampak antusias mengikuti acara yang merupakan tradisi tahunan masyarakat US. Selain turkey, para volunteer juga mengantar side dishes yang menjadi pasangan turkey yaitu mashed potatoes, green bean, cranberry jam dan juga stuffing. Setelah semua perlengkapan menikmati daging turkey siap, kami kemudian menyaksikan host kami menyembelih turkey. Turkey panggang utuh pun akhirnya dipotong menjadi beberapa bagian. Aku kebagian dark meat (paha) sementara papa dan mama memilih light meat (bagian dada). Sesudah piring semua peserta terisi daging kalkun panggang dan side dish-nya, acara makan malam pun dimulai. O ya ... Untuk air minumnya tersedia air putih dan jus jeruk nipis. Kami nikmati acara makan malam ini dengan happy. Daging turkey gak jauh beda dengan daging ayam sebenarnya. Jadi, kami merasa PD saja saat menyantapnya. Setelah acara makan malam selesai, kami kemudian mencari wish bone yang ada di bagian bawah turkey panggang ini. Wish bone adalah tulang kecil berbentuk segitiga yang akan "dipatahkah." Akan ada 2 orang yang menarik wish bone ini dan mencoba mendapatkan bagian yang lebih besar/panjang karena pemenangnya adalah mereka yang mendapat bagian tulang yang lebih panjang. Kalau 3 tahun yang lalu aku menang, tahun ini aku sengaja mematahkan wish bone itu agar aku tidak menang. Aku dan salah satu peserta nampaknya sama-sama memiliki tenaga yang kuat dan wish bone ini gak bisa patah. Akhirnya aku patahkan wsih bone itu dan peserta lain menjadi pemenangnya. Konon kabarnya, wish kita akan dikabulkan kalo kita menang saat menarik tulang ini. Selesai acara menarik wish bone, kami menikmati dessert berupa pumpkin pie. Ya ... Dessert yang sangat lazim disajikan saat thanksgiving seperti ini. Kalau bulan lalu (Oktober) pumpkin banyak digunakan saat Halloween, na ... di bulan November ini pumpkin disajikan dalam bentuk pie. Jadi, pumpkin hasil panen bulan lalu masih bisa dimanfaatkan bulan ini hehehe ... Sesudah acara menikmati kalkun panggang selesai, acara berikutnya adalah hiburan. Seorang bintang tamu yang iawai memainkan berbagai alat musik tiup tampil di panggung dan membawakan beberapa lagu dengan alat musik tiup yang berbeda-beda. Sesudahnya, kami para peserta diajak mengenal sejarah adanya tradisi thanksgiving ini melalui sebuah permainan. Permainan ini sungguh menyegarkan suasana. Setelah permainan ini usai, panitia mengumumkan beberapa events yang bisa diikuti oleh siapapun yang tertarik. Sesudahnya, pembawa cara menyatakan acara sudah selesai. Kami bertiga pun bersiap keluar dari ruangan ini karena jam sudah menunjuk angka 8.20 malam. Dengan tertib kami mengikuti peserta yang keluar dari gathering space yang luas ini. Kami bertemu dengan beberapa teman dan sempat mengobrol sebentar bersama mereka. Sesudah sampai di parking lot, kami segera masuk kendaraan karena cuaca dingin yang tak tertahankan. Kami sampai di rumah pada pukul 8.45 menit. Udara rasanya bertambah dingin saja. Untung perut kami dah kenyang, jadi dingin masih bisa ditahan hahaha .....
Sunday, November 24, 2013
CHEDDAR'S RESTO
Minggu, 24 November 2013, papa dan mama mengajakku makan siang bersama di Cheddar's. Kami datang ke tempat itu setelah kami mengikuti misa jam 11.30 siang. Mama yang mengusulkan agar kami mencoba menu di tempat makan ini. Kata mama, selain tempatnya menyenangkan, tempat makan ini juga selalu ramai dikunjungi orang. Alasannya hanya ada 2 kata mama: harga makanan yang reasonable dan juga rasa makanan yang mungkin memang jawara hehehe ... Mama sendiri sudah pernah datang ke tempat itu bersama dengan teman-temannya. Karena itu, kali ini mama mengajak aku dan mama mampir kesini. Saat kami sampai di tempat ini, parking lot sudah lumayan penuh. Ya ... Sudah bisa diduga sebelumnya, Minggu siang adalah hari sibuk di banyak restoran karena biasanya ada banyak pengunjung datang di berbagai restoran/tempat makan. Sudah menjadi kebiasaan umum masyarakat di negara ini, Minggu siang adalah hari "eating out" alias makan siang di luar rumah. Melihat jejeran kendaraan yang tertata rapi, kami kemudian berusaha mencari spot parkir yang masih kosong di atara kendaraan tersebut. Setelah memarki kendaraan, kami segera menuju pintu depan tempat makan ini. Udara dingin sejak beberapa hari ini (meski langit cerah dan matahari bersinar dengan manis) tidak membuat kami betah berlama-lama di luar ruangan. Karena itu, kami bergegas menuju pintu depan dan masuk ke tempat makan ini. Saat kami sampai di dalam Cheddar's kami perlu menunggu petugas mencarikan tempat duduk bagi kami. Kami akan ditanya, "here or to go" dan "how many" kalau kami menjawab here. Maksudnya apa itu? Petugas/Resepsionis akan bertanya "makan di tempat atau mau dibawa pulang." Kalau kami menjawab makan di tempat, petugas akan bertanya "berapa orang." Kami kemudian menunggu petugas datang dan menunjukkan tempat yang bisa kami pergunakan. Petugas tersebut memperkenalkan diri dan kemudian akan menyampaikan bahwa temannya (petugas lain) akan datang dan membantu kami. Petugas pertama ini mempersilahkan kami duduk dan meletakkan peralatan makan di meja (napkin yang berisi garpu dan pisau). Sesudah kami duduk, datang petugas lain yang siap mencatat pesanan kami. Pertama-tama, dia akan memperkenalkan diri kemudian mengangsurkan buku menu yang bisa kami pelajari. Sesudahnya dia akan bertanya, minuman apa yang akan kami pesan dan mencatatnya. Biasanya, setelah petugas mencatat pesanan kami, dia akan meninggalkan kami sambil berkata silahkan pelajari buku menu yang mereka miliki. Kami pun kemudian membaca menu apa yang mereka miliki. Menu mereka adalah menu khas negara ini, seperti burger, sandwiches, steaks dengan dilengkapi appetizer, soup, dessert dan sejenisnya. Mama menjatuhkan pilihan pada Country Fried Steak. Hand-breaded fork tender steak fried and covered with a blanket of our country gravy. Served with Texas toast and two sides. Country Style Fried Chicken Boneless chicken breast lightly fried, served with mashed potatoes, green beans and Texas toast. Baby Back Ribs & Chicken Tenders. A half rack of baby back ribs and our famous chicken tenders. Apa itu? Daging yang digoreng-lah hehehe ... Pesanan kami masih dilengkapi dengan 2 side dishes. Kata mama, side dish juara di Cheddar's adalah brokoli keju. Dalam menu mereka menyebutnya sebagai broccoli cheese casserole. Karena itu, salah satu side dish kami adalah brokoli keju ini. Sementara side dish yang lainnya adalah french fries (untukku dan mama) serta green bean (untuk papa). Setelah pesanan dicatat petugas, kami kemudian menunggu pesanan kami siap sambil mengamati suasana di tempat makan ini. Dining room yang tersedia sangatlah besar. Dengan model kubikal, kami merasa privasi kami terjadi. Di sisi lain (di ruang lain), nampak dining roomnya lebih terbuka. Kami kurang menyukai bersantap di tempat terbuka seperti itu. Di samping kami, nampak kursi dan meja yang didesain untuk 6 - 8 orang. Dua kali lipat dari apa yang kami tempati saat ini. Petugas nampak sangat sibuk mempersilahkan pengunjung yang baru datang, mencatat pesanan, membawa baki berisi pesanan yang sudah siap, mengambilkan kursi, mengunjungi beberapa meja dan bertanya apakah ada yang diperluka pengunjung dari mereka dan seterusnya. Setelah menunggu selama 10 menitan, pesanan kami sampai di meja kami juga. Wa ... Menunya berukuran jumbo ternyata hehehe ... Menu berukuran sebesar ini memang umum disajikan di tempat makan yang menyajikan menu khas negara ini. Karenanya, kami hanya perlu menikmati porsi yang tersaji secukupnya untuk kemudian membungkus dan membawa pulang left overnya. Coba perhatikan gambar yang diposting disini. Nampak yummy kan? Memang yummy hehehe ... Inilah menu yang kami pesan. Daging yang digoreng memang mengundang selera, apalagi disantap di saat kami lapar seperti sekarang hahaha ... Kami nikmati apa yang kami pesan dengan happy. Dan memang benar kata mama, broccoli cheese casserole-nya memang juara. Uenak banget. Nggak tahu ada berapa banyak keju yang dimasukkan disini. Yang terasa adalah rasa uenak yang bangets-bangets hehehe ... Dip (cocolan) yang menjadi pelengkap pesananku juga uenak. Dip ini kuanggap sebagai kombinasi yang pas dengan ayam goreng tepung dan juga menu lainnya. Kami merasa bahwa menu yang kami pesan sangat pas dengan apa yang kami bayangkan. Penampilan menu pesanan kami juga nampak menarik hati, sehingga tak mungkin kami tidak tergoda hehehe ... Dan betullah apa yang dikatakan mama ... Menu yang tersaji di depan kami memiliki porsi yang terlalu banyak bagi mama. Akibatnya, mama hanya sanggup menghabiskan sebagian kecil saja. Mama kemudian meminta to go box kepada petugas setelah yakin tidak akan sanggup menghabiskan apa yang dipesan. Aku dan papa juga tidak sanggup membantu mama hahaha ... Aku sendiri juga tidak bisa menghabiskan semua yang kupesan. Left over milikku kujadikan satu di to go box mama. Saat petugas meletakkan tagihan di meja, papa segera saja membereskannya. Tak lupa papa menambahkan apa yang harus ditambahkan (tips) hehehe ... Sesudah merasa cukup, kami pun meninggalkan meja dan kursi kami menuju ke luar tempat makan ini. Antrian pengunjung nampak semakin panjang. Ya ... Saat makan siang di hari Minggu memang saat sibuk bagi semua penyelenggara jasa restoran di berbagai tempat. Apalagi kalo tempat makan ini memiliki 2 alasan yang disebut mama di atas: harganya rasional dan rasa masakannya uenak hehehe ... Kami pun pulang dengan hati senang karena perut kenyang ...
Saturday, November 23, 2013
AYAM BAKAR
Na ... Kalo yang ini sih buatan papaku hehehe ... Ayam bakar ala dapur RB 802. Papa dan mamaku memang lumayan senang bereksperimen. Menjelang hari raya thanksgiving, papa dan mama mamu mempraktekkan memanggang unggas. Hanya saja, yang dipanggang kali ini adalah ayam. Kalau thanksgiving identik dengan memanggang turkey/kalkun, papa dan mama memilih memanggang ayam saja. Cara membuatnya adalah sebagai berikut: siapkan ayam 1 ekor utuh (ukurannya kecil saja). Ayam dicuci sampai bersih dan kemudian ditiriskan. Siapkan bumbu untuk memarinate (membumbui) ayam seperti bawang putih, bawang merah, merica, kemiri, ketumbar, garam, dan jahe. Biasanya bumbu ini dihaluskan dengan cara dimasukkan ke mesin blender. Sesudah bumbu jadi, bumbu dilumurkan ke badan ayam dan diamkan selama lebih dari 6 jam (biasanya membumbui ayam dilakukan di malam hari sebelum ayam direncanakan dimasak). Ayam berbumbu ini kemudian dimasukkan ke dalam kulkas. Paginya, menjelang dibakar, ayam akan dikeluarkan dari kulkas dan didiamkan selama 30 menitan. Oven sudah bisa dinyalakan sambil menunggu ayam siap masuk oven. Ayam kemudian ditempatkan di baki dan siap dipanggang. Berapa suhu yang disarankan? Biasanya sih 425 atau 450. Setelah ayam siap dipanggang, baki pun masuk ke dalam oven. Selama lebih kurang 45-1 jam kami menunggu sampai ayam matang. Jangan lupa selalu mencek kondisi ayam yang tengah dipanggang. Kalo dirasa suhu terlalu tinggi, bisa jadi suhu dikurangi agar ayam tidak menjadi gosong. Saat ayam terlihat berwarna cokat (tanda ayam matang), ayam pun dikeluarkan dari dalam oven. Silahkan perhatikan gambar yang diposting. Nampak yummy kan? Ayam yang baru keluar dari oven kemudian didinginkan sebentar sebelum papa kemudian memotongnya. Hmm ... Ayam bakar ini kelihatan yummy hehehe ... Dan benar saja, dengan nasi putih hangat, sambal buatan sendiri, lalapan dan kerupuk, makan siang berlauk ayam ini menjadi istimewa. O ya ... Mama dan papa sengaja memilih ayam yang diternakkan warga Amish karena rasa daging ayamnya terasa lebih enak. Menurut keterangan yang kami baca di plastik pembungkus ayam ini, ayam milik warga amish diternakkan dengan cara khusus atau bahkan bisa disebut ayam organik. Yang tertulis di plastik pembungkusnya adalah ANTIBIOTIC FREE: all natural - raised with all vegetable food - no animals by products, animal fat. Ayam yang kami pilih, mungkin sedikit lebih mahal, namun, dagingnya terasa lebih nikmat hehehe ... Ayam yang diolah mirip dengan kalkun panggang ini jelas memerlukan waktu berkali-kali disantap sebelum akhirnya habis hehehe ... Ya ... pengalaman memanggang ayam dengan bumbu dan resep sendiri ternyata mengasyikkan hehehe ... Bagi yang tertarik, selamat mencoba ...
CORN FLAKES PEANUT BUTTER COOKIES
Mamaku kali ini ingin membuat cookies dari bahan yang ada. Corn flakes yang renyah menjadi bahan utamanya. Menurut resep yang diperoleh mamaku, corn flakes ini akan dikombinasikan dengan peanut butter, raisin, gula pasir dan brown sugar (secukupnya), telor, butter dan terigu. Karena semua bahan sudah tersedia, mama pun segera membuat cookies ini dengan cepat. masukkan telor, butter, peanut butter dan gula ke dalam mixer. Tambahkan baking powder, tambahkan garam, tambahkan raisin, dan tambahkan choco chips (yang ini tambahan mama sendiri). Sesudah itu masukkan tepung dan aduk. Terakhir masukkan corn flakes. Adonan pun sudah jadi. Lalu, apa yang perlu dilakukan? Bentuk adonan menjadi bulatan sesuai selera dan tempatkan di baki pemanggang. Setelah satu baki pemanggang penuh dengan adonan berbentuk bola, maukkan ke dalam oven. Untuk memasak cookies, mama biasanya hanya memberikan suhu kecil, 275, 250 dan 225. Kenapa? Biar nggak cepet gosong hehehe ... Bagaimana dengan adonan yang berbentuk bulat? Apakah akan menjadi gepeng seperti yang bisa kita lihat? Ya ... Bulatan adonan ini akan menjadi gepeng dengan sendirinya saat masuk ke dalam oven. Silahkan perhatikan gambar yang diposting mama disini. Ini adalah cookies yang sudah matang. Cookies berwana coklat (agak kuning malah) belum bisa langsung dicicipi begitu keluar dari oven. Cookies musti didinginkan terlebih dahulu (sekitar 5 menitan) agar menjadi padat. Cookies yang baru keluar dari oven, bisanya masih lembek, sehingga mudah hancur kalo dipaksakan untuk dicicipi. Setelah 5 menit menunggu, aku dan papa sudah bisa menccicipi CORN FLAKES PEANUT BUTTER COOKIES ini. Gimana rasanya? Sudah pasti yummy hehehe ... Soalnya, kalo nggak dipuji yummy, mama ogah bikin lagu hahaha ...
Subscribe to:
Posts (Atom)