Monday, July 7, 2014

SUMMER ROAD TRIP 2014: MOUNT RUSHMORE (SD)

Yay ... Ini dia kompleks Mount Rushmore yang kami datangi ... Masih di hari Senin, tanggal 7 Juli 2014 di jam 8.30 pagi. Setelah kendaraan diparkir dengan rai di parking lot, kami segera saja membawa kamera kami dan siap memulai menjelajahi tempat wisata yang terkenal ini. Mount Rushmore yaang ad adi South Dakota merupakan salah satu ikon negara ini karena ada 4 wajah Presiden US yang diabadikan dalam bentuk pahatan di sebuah (pe)gunung(an). Menurut situs history.com: The southeastern face of Mount Rushmore in South Dakota’s Black Hills National Forest is the site of four gigantic carved sculptures depicting the faces of U.S. Presidents George Washington, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln and Theodore Roosevelt. Led by the sculptor Gutzon Borglum, work on the project began in 1927 and was finally completed in 1941. Over that time period, some 400 workers erected the sculpture under dangerous conditions, removing a total of 450,000 tons of rock in order to create the enormous carved heads, each of which reached a height of 60 feet (18 meters). In sculptor Gutzon Borglum’s original design, the four presidents were meant to be represented from the waist up, but insufficient funding brought the carving to a halt after completion of their faces. Known as the “Shrine of Democracy,” Mount Rushmore welcomes upwards of 2 million visitors every year, and is one of America’s most popular tourist attraction. Hmm ... Instimewa bukan? Dirancang dan direalisasikan hingga menjadi mahakarya semonumental ini, Mount Rushmore menjadi magnet bagi siapa saja, termasuk kami, untuk merasakan sesuatu yang lain. Wuih ... Apakah itu? Tentu saja rasa kagum atas karya indah ini. Terasa bahwa hasil karya ini merupakan hasil jerih payah dan mimpi serta idealisme bukan saja pencetusnya, pemahatnya, melainkan juga jerih payah warga South Dakota secara umum. Saat memasuki kompleks ini, kami melihat kompleks ini tertata dengan sangat rapi. Jelas begitu, namanya saja juga tempat piknik utama hehehe ... gate dari batu menyambut kami dengan tulisan Mount Rushmore. Selain itu, kami melihat sebuah plaza terbuka yang menjadi area perantara sebelum kami sampai di depan bukit yang memiliki pahatan 4 wajah presiden US. Di sebelah kanan plaza terdapat visitor center dan juga book shop. Di sebelah kirinya terdapat resroom dan juga gift shop. Sisi kiri dan kanan ini dipandang dari pengunjung yang memasuki kompleks tempat piknik ini. Sisi ini menjadi terbalik bagi pengunjung yang akan meninggalkan kompleks ini. Selain plaza yang luas, kami juga melihat tiang berderet yang memiliki bendera di keempat sisinya. Tiang ini rupanya memuat daftar 50 negara bagian US dan kapan mereka bergabung di US ini. Tentu kami bertiga juga mencari negara bagian dimana kami tinggal yaitu Indiana hehehe ... O ya ... Kami juga melihat patung sang arsitek mahakarya ini. Sang arsitek bernama Gutzon Borglum dan anaknya Lincoln Borglum.  Yang kami lihat adalah patung Gutzon Borglum yang dipahat/dibuat oleh anaknya. Kalo membaca sejarahnya, proyek Mount Rushmore ini seolah merupakan proyek ambisius yang sulit untuk direalisasikan. Nyatanya, proyek ini menjadi kenyataan dan bahkan menjadi salah satu ikon negara ini. Nggak terbayangkan memang, dari South Dakota muncul artist/seniman se-spektakuler ini hehehe ... Saat kami kemudian sampai di plaza utama kompleks tempat piknik ini, kami tahu mengapa tempat ini sangat populer. Menatap ke-4 wajah president US yang diabadikan dalam bentuk pahatan di sebuah gunung rasanya memang sangat menakjubkan ... (Pahatan) Keempat wajah presiden US yang tertimpa sinar matahari seakan menyambut siapa saja yang datang ke tempat ini. Ditambah lagi warna natural batu di pegunungan ini seakan menambah otentisitas karya pahat ini. Namun jangan salah, proses mewujudkan proyek ini tentu juga tidak lepas dari kontroversi. Wikipedia mengatakan: Mount Rushmore is controversial among Native Americans because the United States seized the area from the Lakota tribe after the Great Sioux War of 1876. The Treaty of Fort Laramie from 1868 had previously granted the Black Hills to the Lakota in perpetuity. Members of the American Indian Movement led an occupation of the monument in 1971, naming it "Mount Crazy Horse". Among the participants were young activists, grandparents, children and Lakota holy man John Fire Lame Deer, who planted a prayer staff atop the mountain. Lame Deer said the staff formed a symbolic shroud over the presidents' faces "which shall remain dirty until the treaties concerning the Black Hills are fulfilled." In 2004, the first Native American superintendent of the park was appointed. Gerard Baker has stated that he will open up more "avenues of interpretation", and that the four presidents are "only one avenue and only one focus." The Crazy Horse Memorial is being constructed elsewhere in the Black Hills to commemorate the famous Native American leader and as a response to Mount Rushmore. It is intended to be larger than Mount Rushmore and has the support of Lakota chiefs; the Crazy Horse Memorial Foundation has rejected offers of federal funds. However, this memorial is likewise the subject of controversy, even within the Native American community. Ya ... Di dekat kompleks Mount Rushmore ini memang ada kompleks mahakarya lain yang disebut Crazy Horse. Sampai saat ini, mahakarya tersebut belum selesai dan masih terus dikerjakan. Sejak awal, kami tahu bahwa ada kompleks tempat piknik lain yang gak jauh lokasinya dari Mount Rushmore ini. Namun demikian, kami tidak merencanakan datang ke tempat ini. Bagi kami, Mount Rushmore yang merupakan salah satu ikon US lebih menarik dibandingkan dengan Crazy Horse hehehe ... Apalagi, saat kami mengunjungi Dinousaur Park kemarin sore kami bertemu dengan sesama pengunjung yang menyarankan kami untuk mendatangi Mount Rushmore saja hehehe ... Ya sudah ... Kami pun lebih memilih meluangkan waktu kami di tempat ini terlebih dahulu ... Silahkan cermati gambar yang diposting mama ... Menarik kan?   

No comments:

Post a Comment