Yay ... Akhirnya sampai juga kami di lokasi kedua piknik hari ini, Sabtu, 5 Juli 2014. Siang hari menjelang jam 12, kami sudah berada di dalam ruang penukaran atau pembelian tiket naik kereta. Mau kemana kami, kok perlu membeli tiket kereta? Dalam jadwal kami, salah satu tempat yang akan kami kunjungi selama kami berada di Colorado adalah tempat ini. Tempat yang disebut sebagai Pikes Peak Cog Railway alias kereta yang akan membawa penumpangnya ke puncak Pikes (pegunungan) menawarkan kegiatan berkereta bagi wisatawan. Kegiatan berkereta ini memakan waktu 3 jam (sejak berangkat sampai pulang) karena rute tempuhnya lumayan jauh dan juga mendaki. Mendaki? Ya ... Kereta ini akan membawa penumpang ke puncak (tertinggi) pegunungan di area ini. Wa ... Menarik sekali ya sepertinya? Karenanya, siang itu kami bertiga berusaha untuk bisa mengikuti tur yang berawal dari tempat ini. Sebentar dulu, mengapa kami membeli tiket hari ini? Apakah tidak ada fasilitas pemesanan tiket secara online? Sudah pasti pemesanan tiket secara online ada, hanya saja papa dan mama memutuskan untuk tidak membelinya terlebih dahulu. Kenapa begitu? Alasannya sederhana saja, karena kami ingin fleksible dalam mengatur jadwal kami. Kata mama, kalau kami membeli tiket sebelum kami sampai di Colorado, rasanya kok kami terikat sekali harus datang ke tempat ini. Kan nggak lucu kalo kami sudah membeli tiket secara online tetapi kami kemudian membatalkan untuk naik kereta karena kami ada prioritas atau rencana lain? Memang betul, dengan membeli tiket, tingkat kepastian bisa mengikuti tur ini besar. Namun, jadwal kami kan bisa saja berubah sewaktu-waktu (karena perubahan cuaca misalnya)? Karenanya, mama memutuskan untuk tidak membeli secara online. Lalu, saat mama dan papa mendatangi petugas dan menanyakan apakah mereka masih menjual tiket? Jawaban mereka adalah mereka akan memasukkan kami ke daftar tunggu. Petugas kemudian memberikan nomor urut kepada papa, setelah papa mengatakan ingin naik kereta di jam 2 siang untuk 3 penumpang. Setelah nomor urut diberikan, papa dan mama mengatakan kalau kami tidak harus menunggu disini. Jam menunjuk angka 12.45 dan kami perlu menunggu kepastian bisa beli tiket atau tidak di jam 2 kurang 10 menit (10 menit sebelum kereta berangkat). Kata mama, di tempat piknik seperti ini, sangat mungkin petugas menjumpai wisatawan seperti kami, yang membutuhkan karcis/tiket last minutes alias tanpa rencana hehehe ... Kata mama lagi, kalau mereka sampai memberikan nomor urut beli tiket pada papa, artinya masih ada peluang kami bisa naik kereta. Alasannya? Kalo kursi di kereta sudah penuh, tak mungkin petugas memberikan nomor urut pada papa karena tidak ada jaminan kami bisa beli tiket. Menurut analisa mama, tempat piknik ini pasti memiliki pengalaman sbb (1) pemilik tiket tidak datang pada hari H (2) ada pembatalan dari penumpang/tidak jadi naik kereta secara mendadak (3) ada penumpang telat datang, sehingga tiketnya hangus dan sebagainya. Berdasar pengalaman ini, management kemudian memberikan kesempatan pada wisatawan "dadakan" untuk bisa beli tiket meski nggak ada jaminan. BIsa jadi, kata mama, pihak manajemen tidak menjual seluruh kursi di jadwal yang sudah ditetapkan demi mengakomoadasi wisatawan seperti kami hahaha ... Intinya, mama optimis kami bisa mendapat tiket. Dan ... apakah feeling mama benar? Nyatanya kami bisa ikut berwisata tuh? Hehehe ... Ya ... Sekitar jam 1.30 siang, petugas memanggil pemilik tiket untuk kereta wisata yang akan berangkat jam 2 menuju gerbong. Kami melihat penumpang menuruni tangga dan menuju peron. Pemilik tiket yang kami lihat umumnya datang menjelang kereta berangkat. Artinya, tiket ini sudah ada di mereka dan mereka memang merencanakan untuk berwisata di jam tersebut. Jam 2 kurang 10 menit, petugas mulai memanggil pemilik nomor urut yang akan membeli tiket "sisa." Ternyata papa mendapat urutan nomor pertama. Papa kemudian mendekati counter dan petugas mencocokkan data yang disebutkan papa awal (perlu kursi untuk 3 orang) dan petugas kemudian menyatakan 3 kursi tersedia untuk kami. Kami tidak perlu berpisah tempat duduk meski tiket ini diperoleh last minutes hehehe ... Kata mama sebelumnya, kalau tersedia 3 tiket tetapi semua terpisah kursinya, mama memilih tidak ikut wisata. Kalau tersedia 3 tiket dengan komposisi 2 dan 1 (2 jejer dan 1 pisah), mama masih mau berangkat. Ternyata, kami mendapat kursi jejer hehehe ... Papa kemudian membayar harga tiket (sekitar 38 dolar per satunya) dan kami pun menuruni tangga menuju peron untuk naik ke gerbong kereta. Ada 2 kereta yang akan berangkat siang ini. Kereta berwarna merah dengan jendela kaca lebar dan terang/bening di kedua sisinya nampak sudah dipenuhi penumpang. Karena kami datang belakangan, lebih mudah menemukan kursi bagi kami karena dari jauh sudah langsung bisa terlihat mana bangku berisi 3 kursi yang masih kosong. Dua gerbong ini terlihat penuh dengan wisatawan yang nampak bersemangat mengikuti jalannya tour. Satu orang masinis dan juga satu orang tour leader nampak sangat profesional dan siap mengantar kami melihat keindahan alam dengan menaiki kereta ini. Tour leader menyambut kami dengan antusias dan mempersilahkan kami naik kereta. Seperti penumpang lain yang sudah lebih dahulu duduk di kursi masing-masing, kami kemudian duduk manis dan siap mengikuti wisata siang ini. Saat jam menunjuk angka 2 siang, kereta pun kemudian melaju menuju Pikes Peak yang berada di puncak pegunungan. Namanya saja Pikes Peak, ya sudah jelas ada di puncak hehehe ... Tour leader memperkenalkan dirinya dan juga masinis yang bertugas siang itu. Dijelaskannya acara wisata kami siang hari itu dan apa saja yang perlu kami ketahui selama kami melakukan wisata berkereta ini. Dalam karcis disebutkan, bahwa dalam perjalanan wisata menuju puncak, suhu udara akan mengalami perubahan. Suhu akan menjadi dingin. Karena itu, jaket disarankan untuk dibawa atau dipakai. Selain papa, jaketku dan jaket mama kami tinggal di dalam kendaraan. Sepertinya sih kami akan tahan dingin hehehe ... Dengan sabar, petugas juga menjelaskan segala sesuatu yang kami lewati yang ada di kanan dan di kiri kami (pemandangan berikut sejarahnya). Perjalanan terasa semakin naik dan rasa penasaran pun semakin ikut naik hehehe ... O ya ... Selain jaket, kami (para penumpang kereta) juga disarankan untuk membawa minuman (utamanya air putih) secukupnya. Ini dikarenakan tubuh akan memerlukan banyak cairan di saat berada di ketinggian. Seperti sudah kusebutkan sebelumnya, perjalanan yang ditempuh akan berkisar selama 3 jam. Jadi, sangat wajar kalau selama 3 jam ini kami tidak sampai mengalami dehidrasi. O ya ... Tas papaku yang sudah dipenuhi dengan beberapa minuman dalam kemasan memang nampak berat, namun tetap kami bawa karena kami tahu kami akan memerlukan beberapa botol air minum untuk dikonsumsi selama kami mengikuti paket piknik naik kereta ini. Ah ... Nyaman sekali rasanya naik kereta ini. Cuaca cerah di luar kereta disertai angin sepoi-sepoi yang masuk ke dalam melalui jendela lebar (yang bisa dinaikkan dan diturunkan) rasanya menjadikan perjalanan kami sangatlah mengesankan. Saat kereta menaiki jalan yang semakin menanjak, hawa dingin mulai terasa. Jendela pun kemudian ditutup dan penumpang mulai memakai jaket. Ya ... Perjalanan menuju ke puncak dan pulang dari puncak dengan menggunakan kereta ini sangatlah menyenangkan. Saat kami sampai di Pikes Peak, kami kemudian turun sebentar (20 menit) sebelum kami kembali ke gerbong. Kok cuma sebentar? Ya memang begitu paket wisatanya hehehe ... Kami kemudian kembali ke dalam kereta/gerbong setelah berada di tempat ini selama 20 menit. Dalam perjalan pulang, beberapa penumpang terlihat mengantuk hehehe ... O ya ... cerita mengenai pemandangan di jalan maupun di Pikes Peak akan kuposting sendiri. Dalam postingan ini, silahkan lihat gambar kereta wisata yang kami naiki ... Keren kan?
No comments:
Post a Comment