Setelah sampai kembali di stasiun Skokie, 6 Juli 2013, kami bertiga segera bersiap menunggu kereta komuter yang akan membawa kami kembali ke downtown kota Chicago. Jam menunjukkan angka 3 sore. Setelah sepagian dan sesiangan tadi kami menghabiskan acara di Madison dan Milwaukee Madison , sore ini kami berncana berjalan-jalan kembali di downtown Chicago. Saat kereta datang (berwarna kuning - yellow line) kami segera naik dan kereta pun membawa kami ke Howard (stasiun terakhir untuk kereta yellow line). Kami kemudian naik subway (red line) dan turun di stasiun Lake. Dari stasiun Lake kami kemudian naik ke permukaan (karena stasiun berada di dalam tanah) dan segera bertemu kembali dengan suasana kota besar Chicago. Kami segera mencari jalan Michigan dan menyusurinya sampai kami bertemu dengan jembatan yang membentang di atas kali. Kali inilah yang kami cari hehehe ... Ya ... Seperti rencana kami sebelumnya, sore ini kami ingin naik kapal dan berkeliling kota Chicago dengan menyusuri kali ini. Segera kami mencari tempat penjulan tiket dan mengantri untuk mendapatkannya. Tempat penjualan tiket yang tersedia kan gak cuma satu, jadi kami punya beberapa pilihan. Kami kemudian menjatuhkan pilihan ke Wandela Tour dan membeli tiket di counter agen penyedia layakan boat tour ini. Antrian tidaklah terlalu panjang. Ini cukup mengherankan, mengingat kami datang di hari Sabtu sore dan kami juga ke Chicago di saat liburan musim panas tengah berlangsung. Mungkin karena agen penyedia tiket gak hanya satu, atau mungkin juga ada banyak pilihan jam berwisata dengan boat yang menyebabkan antrian tidak panjang. Entahlah. Yang jelas, kami membeli tiket dengan harga 28 dolar per orang per. Dalam website yang kami baca, tur yang kami ikuti akan berlangsung sekitar 75 menitan. Kami akan menyusuri sungai dan melihat arsitektur gedung yang berdiri di sepanjang sungai yang kami lalui. Hmmm ... Nampak menarik bukan? Karenanya, setelah tiket kami peroleh, kami segera mengantri bersama calon peserta tour sore ini dengan berbaris di dekat dermaga buatan. Kami sempatkan mengambil gambar karena pemandangan yang sangat indah ada di sekeliling kami. Gedung-gedung besar, tinggi menjulang (bertingkat) berbaris di sepanjang sungai. Sungai diapit bangunan di kedua sisinya. Sungai menjadi jantung bagi deretan gedung tersebut. peserta tiur lain juga mengambil gambar saat menunggu kapal datang. Beberapa kapal lalu lalang di depan kami. Kapal pesiar besar, kapal berukuran sedang dan kapal kecil nampak mondar-mandir di sungai. Ketika kapal yang akan kami naiki bersandar, kami pun bersiap menaiki kapal dengan menunjukkan tiket kami kepada petugas. Satu per satu penumpang naik kapal dan di dek kapal tersedia banyak deretan kursi yang bisa dipilih. Mamaku memilih duduk di tengah depan sendiri. Sementara papaku memilih duduk di sisi kiri agar bisa mengambil gambar dengan leluasa. Bagaimana dengan aku? Aku memilih duduk di dekat mama. Saat semua penumpang sudah naik kapal, tour guide mengumumkan kepada para penumpang bahwa kapal akan menyusuri sungai selama 75 menit. Apabila ada penumpang yang memerlukan pergi ke restroom, para penumpang dipersilahkan turun dari dek dan masuk ke badan kapal. Di situ juga tersedia restoran. Kalau penumpang perlu mencari makanan ringan atau minuman, mereka bisa kesitu. Sesat kemudian kapal mulai berjalan menyusuri sungai ini. Kami yang duduk sama sekali tidak merasakan berjalan di atas air. Kapal sangat stabil dan kami merasa duduk dengan nyaman. Suangai ini memang lumayan tenang dan jelas bersih dari sampah. Meski warna airnya coklat, tidak ada sampah sedikitpun yang terlihat di sungai ini. Tour lader menjelaskan sejarah gedung-gedung yang kami lewati, termasuk kapan didirikan, siapa arsitek-nya, kekhasan gedung tersebut apa dan seterusnya. Kami, para peserta tur, mendengarkan penjelasan ini dengan antusias. Terus terang, aku tidak melihat ada penumpang yang ngobrol sendiri selama penjelasan berlangsung. Bahkan, mereka yang memotret pun tetap mendengarkan penjelasan tersebut. Ya ... Tour ini seperti menunjukkan padaku betapa profesionalnya para pengelola boat tour sekaligus betapa beretikanya para peserta tour dengan memberikan penghargaan kepada tour leader dengan cara mendengarkan. Memang sepertinya sepele, mendengar tour leader berbicara, namun kalau tidak dilatih, mana bisa kita memiliki etika seperti itu? Hehehe ... Aku kok jadi serius gini ... Dari penjelasan tour leader, aku tahu bahwa bangunan yang berdiri di sepanjang sungai memiliki fungsi yang berbeda beda, seperti perkantoran (bank, surat kabar, real estat, kantor pos, firma hukum, dsb), tempat tinggal (apartment), sekolah (univeritas), rumah sakit, pusat olahraga, tempat ibadah dan masih banyak fungsi lainnya. Gedung-gedung tersebut memiliki umur yang tidak sama, model yang tidak sama dan sejarah yang berbeda-beda pula. Dari penjelasan tur leader jugalah kami tahu bahwa dulunya sungai ini sangat tercemar. Saking tercemarnya, sungai ini menjadi pengantar api yang baik saat terjadi kebakaran hebat yang melanda kota Chicago ini. Ya ... Api menyebar dengan cepat saat melewati sungai. Api yang teorinya padam oleh air, ternyata tidak demikian adanya. Ini disebabkan karena sunagi tercemar zat kimia yang ternyata mampu menjadi penghantar panas yang baik. Hampir semua gedung terbakar dan menyisakan duka yang mendalam bagi semuanya. Pemerintah kota kemudian mencari solusi setelah peristiwa tersebut. Sambil membangun kembali aneka gedung yang berjajar di tepi sungai, pemerintah membersihkan air sungai dari aneka zat yang menyebabkan pencemaran. Upaya keras pemerintah membuahkan hasil. Sungai menjadi bersih dan sehat serta bermanfaat bagi banyak pihak. Pemerintah kota juga menjadikan sungai sebagai salah satu tujuan wisata di kota Chicago ini sampai dengan saat ini. Ya ... Sangat menarik mendengar semua cerita tersebut, mengingat apa yang kami lihat sekarang adalah Chicago yang bersih, metropolis dan ramah. Di beberapa spot, kapal berhenti sebentar dan memberikan kesempatan kepada peserta tour untuk mengambil gambar. Ini persis dengan yang kami alami saat kami berada di NY. Kami naik kapal pesiar dan mengikuti tur yang bertemakan wisata arsitektural alias wisata gedung hehehe ... Saat kapal kembali menuju dermaga, hari sudah semakin petang. Tur yang dimulai pukul 6.30 ini berakhir di jam 8 malam. Matahari tidak lagi kelihatan karena tertutup gedung yang menjulang tinggi. Kami pun kemudian duduk di kursi di dek dan menikmati tiupan angin yang terasa menyejukkan badan. Saat kami turun dari kapal, kami kemudian bersiap kembali menuju ke stasiun. Kami berjalan kaki dengan santai sambil mencari rel yang ada di atas jalan raya (monorel). Saat kami kemudian menemukan stasiun, kami segera mencari petunjuk dimana kami bisa naik kereta menuju Howard. Ketika kereta datang, kami pun naik dan kereta membawa kami menuju Howard. Sampai di stasiun Howard kami menunggu datangnya kereta kuning yang akan membawa kami ke stasiun Skokie. Saat kereta datang, kami kemudian menaikinya dan kami turun di stasiun Skokie. Keluar dari stasiun, kami berjalan menuju ke kendaraan dan bersiap kembali ke penginapan. 5 menit saja berkendara, kami sudah sampai di penginapan. Wa senengnya ... Kami segera beristirahat dan membersihkan badan. Kami persiapkan energi kami untuk petualangan hari berikutnya ....
No comments:
Post a Comment