Setelah bonfire selesai dan kami masuk rumah, masih ada kegiatan lain yang kami lakukan di dalam rumah Jessi. Kami segera saja duduk mengelilingi meja (meja makan) dan Jessi serta Betsy mengeluarkan kartu yang akan dipakai untuk bermain. Sebelumnya, Jessi menawari kami minuman hangat (kopi atau coklat) sebagai teman main kartu. Papa dan mama memilih teh, sementara aku memilih air putih saja hehehe ... Aku sangat penasaran dengan permainan kartu yang akan kami lakukan. Ibu Jessi, Barbara, menjelaskan aturan main kartu ini. Kartu ini dimainkan secara individu. Masing-masing peserta akan berusaha mencari poin sebanyak-banyaknya. Caranya: Setelah kartu dibagi, peserta akan melihat mana kartu yang sama dan mana kartu yang tidak sama. Kartu yang sama akan disimpan, kartu yang tidak sama akan ditukarkan. Masalahnya, tidak semua peserta mau menukar kartu kita yang tidak sama dengan kartu mereka. Jadinya, kita seperti cepet-cepetan menukar kartu sebelum peserta lain berubah pikiran hehehe ... Hasil akhirnya (berupa kartu yang sama) akan diberi poin dan poin ini dicatat dalam kertas sampai terakumulasi siapa pemenangnya. Seru juga permainan ini karena kadangkala, kartu yang kita tukar ternyata kartu yang sama dengan yang kita tukar tadi. Jadi, seandainya kita tidak menukar, kita bisa dapat poin banyak hehehe ... Sebentar dulu, mama kok nggak kelihatan di acara main kartu ini? Memang benar ... Mama lebih tertarik untuk mengambil gambar kami yang sedang asyik bermain bersama. Mama lebih tertarik memandang danau dari dalam rumah. Danau yang samar-samar masih kelihatan, karena bulan sudah mulai menampakkan diri dan seolah bercermin di danau. Ya ... Malam memang mulai menjemput dan menemani kami yang sedang bermain kartu. Rasanya malam ini menjadi romantis sekali. Menikmati danau dari dalam rumah sambil bermain kartu dan berteman dengan minuman hangat. Masih di hari Senin, 29 Juli 2013.
No comments:
Post a Comment